Era Baru MotoGP: Senior Mulai Tersisih, Saatnya Junior Ambil Alih Pentas

Anindhya Danartikanya | 30 Mei 2020 11:10
Era Baru MotoGP: Senior Mulai Tersisih, Saatnya Junior Ambil Alih Pentas
MotoGP Sepang, Malaysia 2019 (c) AP Photo

Bola.net - Bergabungnya Jack Miller ke Ducati Team pada 2021 seolah menegaskan bahwa MotoGP kini telah memasuki era baru. Tim-tim peserta terbukti mengincar rider-rider muda yang bisa dijadikan proyek jangka panjang, dan para rider senior perlahan mulai tersisih akibat berbagai faktor.

Beberapa pebalap yang berusia 30 tahun atau lebih, kini sudah mulai mempertimbangkan masa pensiun, sementara sisanya berpeluang pindah kejuaraan. Valentino Rossi misalnya. Telah berusia 41 tahun, The Doctor masih ingin balapan pada 2021, namun yakin takkan balapan lagi pada 2022.

Advertisement

Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, yang pada Oktober nanti berusia 35, mengaku telah membicarakan kontrak baru. Meski begitu, sejak tahun lalu, rider Inggris ini menyatakan tubuhnya kadang tak mampu lagi dipaksa untuk tetap bugar, dimulai dari cedera engkel parah yang ia alami akibat kecelakaan hebat di Australia pada 2018.

Saat ini, negosiasi kontrak antara Ducati Team dan Andrea Dovizioso juga diketahui berjalan alot akibat besaran gaji. Meski kemungkinan masih bisa balapan, pada Februari lalu, rider berusia 34 tahun itu telah memberi sinyal bahwa dirinya bakal oke-oke saja jika pensiun pada akhir 2020.

Baru-baru ini, Aleix Espargaro yang pada Juli nanti berusia 31 tahun, mengaku kian dekat dengan kata sepakat untuk tetap balapan di Aprilia Racing. Tapi ia juga mensinyalir bahwa kontrak barunya nanti akan menjadi kontrak terakhirnya, karena ia ingin pensiun demi fokus pada keluarga.

1 dari 4 halaman

Kontrak yang Tak Pasti, Kasus Doping, dan WorldSBK

Kontrak yang Tak Pasti, Kasus Doping, dan WorldSBK

Jack Miller, Danilo Petrucci, dan Andrea Dovizioso (c) Pramac Racing

Juara dunia Moto2 2014, Tito Rabat, akan berusia 31 pada Juli. Ia adalah rider pertama yang mengantongi kontrak untuk 2021. Meski begitu, ia ragu kontraknya akan ditepati, berkaca pada konflik Karel Abraham pada akhir 2019, saat kontraknya diputus sepihak oleh Reale Avintia Racing.

Akan berusia 31 pada Agustus, Andrea Iannone masih diyakini punya talenta untuk kembali ke papan atas. Sayang, rider Aprilia Racing itu dijatuhi larangan balap selama 18 bulan akibat kasus doping. Secara teori, ia bisa kembali balapan pada 2022. Namun, saat itu ia akan berusia 33 tahun, dan kemungkinan sulit menemukan tim yang mau menggaetnya kembali.

Di lain sisi, Danilo Petrucci pada Oktober nanti akan berusia 30 tahun, dan saat ini terancam terdepak dari Ducati Team karena tim asal Italia itu bertekad menandemkan Miller dengan Dovizioso. Kini ia pun punya tawaran untuk turun bersama Aruba.it Racing Ducati di WorldSBK 2021.

Dengan begitu, para rider senior yang kemungkinan akan bertahan di MotoGP lebih lama hanyalah rider LCR Honda, Takaaki Nakagami (28); rider Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro (29); dan rider Reale Avintia Racing, Johann Zarco (29).

2 dari 4 halaman

Saatnya 'Young Guns' Unjuk Gigi

Saatnya 'Young Guns' Unjuk Gigi

Fabio Quartararo, Marc Marquez, dan Maverick Vinales (c) AP Photo

Istilah 'Young Guns' sempat populer di MotoGP pada era 2005-2006, yang kala itu diisi oleh Valentino Rossi, Nicky Hayden, Marco Melandri, Toni Elias, Dani Pedrosa, dan beberapa rider muda lainnya yang menguasai persaingan papan atas kelas tertinggi.

Lambat laun, istilah itu tak pernah muncul lagi, dan kemungkinan bisa kembali dipakai mulai 2021. Pasalnya, sebagian besar tempat di tim-tim MotoGP akan diisi oleh para rider muda. Nyaris setiap pabrikan peserta kini punya 1-2 pebalap muda yang bisa diandalkan di masa depan.

Yamaha diketahui menandemkan Maverick Vinales (25) dan Fabio Quartararo (21) di tim pabrikan, dan Franco Morbidelli (25) berpeluang bertahan di Petronas Yamaha SRT. Marc Marquez (27) dipastikan bertahan di Repsol Honda, bertandem dengan adiknya sendiri, Alex Marquez (24), yang berpeluang besar dapat perpanjangan kontrak.

Suzuki Ecstar pun telah mempertahankan Alex Rins (25) dan Joan Mir (23), sementara Ducati punya Miller (25) di tim pabrikan. Francesco Bagnaia (23) juga akan dipertahankan oleh Pramac Racing, tim yang belakangan dikabarkan telah mencapai kesepakatan verbal dengan rider Moto2, Jorge Martin (22).

KTM, yang saat ini masih menjadikan Pol Espargaro (29) sebagai pemimpin pengembangan RC16, juga sudah punya 'tabungan' berupa tiga rider muda menjanjikan, yakni Brad Binder (25) di tim pabrikan, serta Miguel Oliveira (25) dan Iker Lecuona (20) di Tech 3 Racing.

3 dari 4 halaman

Sudah Sengit dan Bentuk Rivalitas Sejak Belia

Sudah Sengit dan Bentuk Rivalitas Sejak Belia

Maverick Vinales dan Marc Marquez (c) Yamaha

Kebanyakan dari pebalap-pebalap muda ini sudah pernah berjumpa dan bertarung sengit di kelas-kelas yang lebih ringan, dan kebanyakan dari mereka pula merupakan rider-rider papan atas karena pernah ikut memperebutkan kemenangan dan bahkan gelar dunia.

Satu-satunya rider yang belum pernah mencicipi kemenangan dalam kariernya di Grand Prix hanyalah Lecuona. Namun, gaya balapnya yang sangat agresif dan kerap menggebrak papan atas Moto2, membuatnya diperkirakan bakal cocok dengan karakter motor MotoGP.

Rivalitas-rivalitas yang sudah terjalin sejak belia juga kemungkinan bakal kembali membara dan membuat MotoGP kian seru. Contohnya, rivalitas Marc Marquez dan Vinales yang terjalin sejak masih anak-anak, begitu juga Alex Marquez dan Miller yang bertarung memperebutkan gelar Moto3 2014 sampai titik darah penghabisan, atau Vinales dan Oliveira yang pernah sengit di CEV.

Vinales vs Quartararo dan Rins vs Mir juga sangat menarik untuk disaksikan, karena mereka bertandem di tim yang sama, hingga diperkirakan akan melahirkan rivalitas bebuyutan macam 'Rossi vs Lorenzo' ketika bertandem di Yamaha pada 2008-2010 dan 2013-2016.

Tak hanya sarat prestasi dan talenta, para rider muda ini juga dimanjakan oleh regulasi teknis MotoGP yang membuat performa semua motor cukup setara dan sama kompetitifnya. Alhasil, kini mereka akan lebih mudah fokus untuk lebih mengandalkan kemampuan diri sendiri demi membuat perbedaan di lintasan.

Siapakah dari mereka yang akan meraih kesuksesan besar di masa depan? Kita nantikan aksi mereka ya, Bolaneters!