'Dulu Dijauhi, Kini Ducati Justru Ditiru Pabrikan-Pabrikan Jepang'

Anindhya Danartikanya | 28 November 2021 22:15
'Dulu Dijauhi, Kini Ducati Justru Ditiru Pabrikan-Pabrikan Jepang'
Pecco Bagnaia dan Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - Test rider Ducati Corse, Michele Pirro, mengaku bangga bisa menjadi bagian revolusi motor Desmosedici di MotoGP selama hampir satu dekade terakhir. Ia pun menjadi salah satu orang yang menjadi saksi betapa Ducati jadi pabrikan yang dijauhi para pembalap, hingga kini justru disebut sebagai motor terbaik dan malah jadi rebutan.

Pirro telah menjadi test rider Ducati sejak pertengahan 2012, bekerja dengan Filippo Preziosi, yang kemudian jabatannya sebagai General Manager Ducati Corse diambil alih Gigi Dall'Igna pada akhir 2013. Dall'Igna yang dikenal sebagai insinyur jenius di dunia balap motor, adalah orang yang berperan penting membuat Ducati kembali garang.

Advertisement

Dall'Igna memang belum mengulang prestasi Preziosi dan Casey Stoner yang menjuarai MotoGP 2007, dan ia mentok sebagai runner up tiga kali dengan Andrea Dovizioso dan sekali dengan Pecco Bagnaia. Namun, tak dimungkiri bahwa tangan dinginnya menghadirkan banyak inovasi teknis baru di Ducati, yang kini justru ditiru para rival.

1 dari 2 halaman

10 Tahun Lalu Tak Ada yang Mau

Test rider Ducati Corse, Michele Pirro (c) Ducati Corse

Beberapa inovasi Dall'Igna yang mengubah MotoGP di antaranya adalah winglet, holeshot device, dan rear ride-height device. Tak hanya itu, kini seluruh rider Ducati juga sangat kompetitif di bawah arahannya. "Sepuluh tahun lalu, saat saya bergabung ke Ducati, tak seorang pun menginginkan motor kami. Namun, kini kami justru jadi panutan," ujar Pirro via GPOne, Minggu (28/11/2021).

"Sekarang pabrikan Jepang mulai menjadikan kami inspirasi dan bahkan meniru. Menyenangkan melihat semua motor jadi mirip Ducati, dan ini mengonfirmasi bahwa kami bekerja dengan baik. Sebelumnya, Ducati dirakit berdasarkan arahan satu rider saja, seperti Casey, namun kini lebih ramah pada semua rider," lanjut rider Italia ini.

Menurut Pecco Bagnaia, Desmosedici GP21 hampir tak punya kekurangan, namun ia terkejut GP22 yang ia jajal di uji coba pascamusim di Jerez, 18-19 November 2021, terasa lebih nyaman. Pirro pun menyatakan ini bukti bahwa Ducati tak mau jemawa, selalu mencari kemajuan sebisa mungkin agar tak terkejar para rival.

2 dari 2 halaman

Penasaran Performa Ducati di Uji Coba Sepang

Penasaran Performa Ducati di Uji Coba Sepang

Jack Miller dan Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

"Sudah banyak pekerjaan yang dilakukan di Ducati. Namun, kami harus terus bekerja keras karena kami tak tahu apa yang dilakukan pabrikan lain. Ini sudah bagian dari keseharian kami, di mana targetnya adalah menjadi yang terbaik. Anda selalu bisa berbuat lebih, karena Anda pasti mencari sesuatu dengan segala cara," tutur Pirro.

Pirro, yang juga ikut uji coba di Jerez, sangat penasaran melihat performa motor GP22 di uji coba pramusim di Sepang, Malaysia, pada 31 Januari-2 Februari dan 5-6 Februari nanti. Seperti yang diketahui, uji coba Sepang sempat dihapus awal tahun ini akibat pandemi Covid-10. Alhasil, Pirro sangat senang bisa kembali.

"Yang penting memulai musim dari tempat di mana kami finis, mengingat motor kami tak perlu perubahan besar. Jelas uji coba Sepang nanti bakal menarik. Saya akan kembali ke sana usai dua tahun, dan saya pun penasaran membandingkan data yang diambil terakhir kali dengan data yang terkini. Pasti akan ada yang baru," tutupnya.

Sumber: GPOne