Ducati: MotoGP Austria Balapan Terbaik dalam Karir Lorenzo
Anindhya Danartikanya | 14 Agustus 2018 11:05
- Bukan rahasia lagi bahwa Jorge Lorenzo merupakan salah satu 'anak kesayangan' Gigi Dall'Igna. Dall'Igna telah mengenal Lorenzo sejak rider Spanyol tersebut masih berusia 15 tahun. Sempat bersama-sama meraih gelar dunia di GP250 dengan Aprilia, mulai awal 2017 mereka kembali bersatu di Ducati Corse.
Dall'Igna, yang menjabat sebagai general manager Ducati Corse, menyatakan sudah lama ingin menandemkan Lorenzo dengan Andrea Dovizioso di dalam timnya. Sementara Dovizioso secara bertahap mengalami peningkatan performa sejak 2013, Lorenzo sempat kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici pada 2017.
Meski begitu, kesulitan-kesulitan inilah yang membuat Dall'Igna senang bukan kepalang melihat performa garang Lorenzo musim ini. Por Fuera benar-benar telah bangkit dari keterpurukan, meraih tiga kemenangan, yang salah satunya ia raih di MotoGP Austria akhir pekan lalu.
Balapan Terbaik Lorenzo
Dall'Igna jelas telah menyaksikan banyak balapan hebat yang dijalani Lorenzo selama berkarir di Grand Prix, namun yakin MotoGP Austria merupakan balapan terbaiknya, mengingat dalam balapan ini Lorenzo berhasil mempertahankan performa ban lunak, terutama sukses menjalani pertarungan wheel-to-wheel dengan para rivalnya.
Sirkuit Red Bull Ring memang lebih bersahabat dengan kami ketimbang Honda, tapi kami sangat senang Giorgio (panggilan akrab Lorenzo dari Dall'Igna) tampil sangat baik bersama kami. Mungkin ini balapan terbaik dalam hidup Giorgio, dalam hal apa pun, termasuk manajemen ban, konsumsi bahan bakar dan aksi salip, ujar Dall'Igna kepada Marca.
Kans Juara Dunia
Pada awal 2013, Dovizioso didatangkan ke Ducati untuk menjadi ujung tombak pengembangan Desmosedici, dan pada akhir tahun, Dall'Igna didatangkan untuk merombak motor mereka dan mengembalikannya sebagai motor pemenang. Saat tren positif mulai tampak, ditambahkanlah Lorenzo dalam skuat ini.
Tiga sosok ini tak pelak lagi disatukan demi membantu Ducati meraih gelar dunia, yang sudah tak lagi mereka cicipi sejak 2007 lewat Casey Stoner. Tahun lalu, Dovizioso nyaris mendapatkannya, namun harus puas menjadi runner up. Kini Lorenzo tengah duduk di peringkat ketiga di klasemen, tertinggal 71 poin dari Marc Marquez di puncak.
Apakah dengan delapan seri tersisa, Dall'Igna mulai merasa gelar dunia musim ini kemungkinan dapat diraih? Saya tak yakin kami punya peluang besar untuk merebut gelar dunia. Tapi kami harus mencoba meraih kemenangan dengan jumlah maksimal, dan selanjutnya kita lihat saja di mana posisi kami pada akhir musim, pungkasnya. (mrc/dhy)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Lorenzo Adalah Hadiah Besar dari Ducati untuk Honda'
Otomotif 13 Agustus 2018, 15:50 -
Bakal Setim Bareng Lorenzo, Marquez: Tak Ada Alasan Lagi
Otomotif 13 Agustus 2018, 11:15 -
Lorenzo: Rasanya Spesial Kalahkan Monster Seperti Marquez!
Otomotif 13 Agustus 2018, 10:00 -
Klasemen Sementara MotoGP 2018 Usai Seri Austria
Otomotif 12 Agustus 2018, 20:13 -
Hasil Balap MotoGP Austria 2018: Lorenzo Kalahkan Marquez
Otomotif 12 Agustus 2018, 20:04
LATEST UPDATE
-
Optimisme Timnas Bahrain Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:46 -
Krisis Bek Melanda Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:15
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39