'Ducati Kuasai Ceko, Dall'Igna Pemenang Sesungguhnya'
Anindhya Danartikanya | 7 Agustus 2018 15:45
Bola.net - - Duet rider Ducati Corse Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo boleh jadi finis 1-2 di MotoGP Ceko akhir pekan lalu, namun 'pemenang' sesungguhnya adalah sang general manager, Luigi 'Gigi' Dall'Igna. Demikian yang dinyatakan pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat kepada GPOne.
Dall'Igna yang sebelumnya dikenal sebagai direktur teknis dan orang penting di Aprilia Racing, secara mengejutkan hijrah ke Ducati pada akhir 2013. Sejak itu pula, Desmosedici mengalami peningkatan performa yang bertahap, dan puncaknya terjadi tahun lalu di mana Dovizioso nyaris merebut gelar dunia.
Sejak Dall'Igna bekerja untuk Ducati, terhitung sudah tiga kali pembalapnya finis 1-2 dalam sebuah balapan. Yang pertama terjadi di Austria 2016 lewat Andrea Iannone dan Dovizioso, yang kedua di Mugello, Italia 2017 lewat Jorge Lorenzo dan Dovizioso dan di Brno, Ceko akhir pekan lalu lewat Dovizioso dan Lorenzo.
Ducati Bagai Kisah Dongeng
Pernat pun memberikan pujian kepada Ducati, yang sekali lagi membuat publik Italia bangga di Ceko, begitu juga kepada Dall'Igna, yang berhasil merakit Desmosedici sebagai salah satu motor paling berkompeten di grid MotoGP saat ini.
Apa yang dilakukan Ducati di Brno bagaikan dongeng. All-Italian show. Mereka menang 50% berkat motor dan 50% berkat para pembalapnya. La Rossa kini telah menjadi referensi semua orang dan saya rasa pemenang sesungguhnya adalah Gigi Dall'Igna, ungkapnya.
Melihat Lorenzo tampil garang meski gagal menang, Pernat juga yakin bahwa keputusan Dall'Igna menggaetnya bukanlah langkah gegabah. Gigi, saat ia menggaet Jorge, ditertawakan oleh banyak orang diakibatkan investasinya yang besar-besaran. Tapi pada akhirnya dia benar, mengingat Jorge kini sangat menakutkan, tuturnya.
Pelajari Metode Engineer Jerman
Pernat juga mengacungkan jempol pada cara-cara Dall'Igna yang tak biasa dalam membantu Ducati kembali ke puncak, salah satunya adalah terobosan winglet dan wing fairing sejak 2015. Untuk mengalahkan rival, ia melakukan hal-hal berbeda, contohnya pengembangan aerodinamika, di mana kini justru rival yang mengejarnya, ujar Pernat.
Bukan kebetulan bila Gigi digaet Aprilia pada 1992, di sana ia belajar dari Jan Witteven (eks petinggi BMW) dan belajar metode kerja orang Jerman. Saya rasa inilah kunci rahasianya di Ducati. Inilah bukti betapa hebatnya talenta yang dimiliki Italia, baik di dunia balap motor maupun di Formula 1 lewat Ferrari, pungkasnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sempat Cekcok, Dovi-Lorenzo Kompak Akui Tak Ada Masalah Serius
Otomotif 6 Agustus 2018, 14:25 -
Terpaksa Ubah Strategi, Lorenzo Puas Finis Kedua di Ceko
Otomotif 6 Agustus 2018, 10:55 -
Hasil Balap MotoGP Ceko 2018: Dovizioso Kalahkan Lorenzo-Marquez
Otomotif 5 Agustus 2018, 20:10 -
Hasil Sesi Pemanasan MotoGP Ceko 2018: Dovi-Lorenzo Terdepan
Otomotif 5 Agustus 2018, 15:25 -
Hasil Latihan Ketiga MotoGP Ceko 2018: Rossi Tercepat
Otomotif 4 Agustus 2018, 16:00
LATEST UPDATE
-
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025
Bola Indonesia 22 Maret 2025, 07:53 -
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39