Ducati: Fabio Quartararo Rival Tertangguh di MotoGP 2021

Anindhya Danartikanya | 12 Juli 2021 11:07
Ducati: Fabio Quartararo Rival Tertangguh di MotoGP 2021
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) AP Photo

Bola.net - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, meyakini bahwa Fabio Quartararo sebagai rival paling tangguh dalam perebutan gelar MotoGP 2021, meski ia merasa bahwa rider Monster Energy Yamaha sedikit diuntungkan oleh 'hukuman ringan' yang diberikan FIM Stewards akibat insiden 'zipgate' di Catalunya, Spanyol.

Dalam balapan tersebut, El Diablo start dari pole dan memperebutkan kemenangan dengan rider KTM, Miguel Oliveira. Namun, pada beberapa lap terakhir, insiden kontroversial terjadi, yakni ketika ritsleting baju balap Quartararo terbuka dan pelindung dadanya terlepas. Insiden ini pun jadi topik panas selama dua pekan.

Advertisement

Kala itu, Quartararo melewati garis finis di posisi ketiga, namun dijatuhi dua penalti mundur tiga detik, hingga tercatat finis keenam. Para rivalnya yakin hukuman itu tak layak diberikan kepada Quartararo, namun menyebut ia lebih layak diberi bendera hitam sebagai peringatan untuk berhenti agar tak membahayakan dirinya sendiri.

1 dari 3 halaman

Beruntung Tak Dapat Bendera Hitam di Catalunya

Beruntung Tak Dapat Bendera Hitam di Catalunya

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Kini, pada masa rehat musim panas, Quartararo pun tengah memimpin klasemen pembalap dengan 156 poin, unggul 34 poin atas rider Pramac Racing, Johann Zarco. Ciabatti pun yakin Quartararo, selain cepat, juga diuntungkan oleh keputusan gegabah FIM Stewards yang tak memberinya bendera hitam di Catalunya.

"Fabio sangat cepat dan konsisten. Tapi saya harus bilang ia beruntung tak dapat bendera hitam di Catalunya akibat ritsleting yang terbuka. Ia finis keenam, karena dua penalti yang ia dapat hanya hukuman ringan. Sehari setelahnya, FIM Stewards juga mengaku harusnya bendera hitam yang diberikan," ujarnya via Speedweek, Minggu (11/7/2021).

"Saya ogah mengeluh, tapi Fabio melewati garis finis di posisi ketiga dan lalu mundur ke posisi enam. Alhasil, ia tetap dapat 10 poin. Kalau dapat bendera hitam, maka ia takkan meraih poin. Tapi Anda juga harus ingat bahwa Fabio juga memperebutkan kemenangan dengan Miguel sebelum ritsletingnya terbuka," lanjut Ciabatti.

2 dari 3 halaman

Ingin Tambah Jumlah Kemenangan

Ingin Tambah Jumlah Kemenangan

Jack Miller dan Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Saat ini, El Diablo pun telah mengoleksi enam podium, termasuk empat kemenangan. Melihat konsistensi ini, Ciabatti pun mengaku kagum. "Ia sangat kompetitif dan merupakan rival terberat kami dalam perebutan gelar. Ia tampil sangat baik dan sensasinya di atas Yamaha pada dasarnya fantastis di semua trek," ujarnya.

Meski begitu, Ciabatti ogah terlalu cepat menyimpulkan bahwa Quartararo bisa jadi juara dunia akhir musim nanti. Perlu diingat, bukan hanya Zarco rider Ducati yang jadi rival terdekat Quartararo, melainkan juga Pecco Bagnaia dan Jack Miller, yang masing-masing kini tengah berada di peringkat ketiga dan keempat di klasemen.

"Terlalu dini bikin prediksi soal peluang kami merebut gelar dunia. Namun, kami berharap bisa meneruskan perjuangan merebut podium di tiap balapan. Kami ingin mengantongi lebih banyak kemenangan pada balapan-balapan selanjutnya. Dalam dua balapan di Austria, kami sangat bergantung pada kans-kans baik," tutupnya.

Sumber: Speedweek