Ducati Anggap MotoGP Adil: Turunkan 8 Rider Bukan Pelanggaran Regulasi

Anindhya Danartikanya | 26 April 2023 16:25
Ducati Anggap MotoGP Adil: Turunkan 8 Rider Bukan Pelanggaran Regulasi
Luca Marini, Alex Marquez, Pecco Bagnaia, dan Marco Bezzecchi (c) Ducati Corse

Bola.net - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, meyakini bahwa keputusan pihaknya menurunkan delapan pembalap di MotoGP bukanlah sebuah pelanggaran regulasi. Hal ini ia nyatakan demi menjawab CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang cemas MotoGP menjadi ajang 'one-make race' karena ada banyak motor Ducati.

One-make race adalah balapan di mana semua ridernya naik motor yang sama. MotoGP 2023 terdiri dari 22 rider, 11 tim, dan 5 pabrikan. Ducati pun punya 4 tim dan 8 rider, dan Rivola merasa ini tak adil. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa Ducati merupakan satu-satunya pabrikan yang sanggup menampung tim-tim yang ditolak pabrikan lain.

Advertisement

Contohnya Mooney VR46 Racing Team, yang terhalang jadi tim satelit Yamaha pada 2021 karena kala itu Yamaha masih terikat kontrak dengan RNF Racing. Selain itu juga ada Gresini Racing. Tim asal Faenza, Italia, ini sempat ingin bergabung dengan Suzuki usai berpisah dari Aprilia, tetapi ditolak karena Suzuki tak berniat menurunkan tim satelit.

1 dari 2 halaman

Diizinkan Regulasi, Berlaku untuk Semua Pabrikan

Diizinkan Regulasi, Berlaku untuk Semua Pabrikan

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna (c) Ducati Corse

"Jika Anda berkendara sendirian, Anda takkan punya pertunjukan. MotoGP tidak seharusnya menjadi ajang one-make. Nyaris setengah grid telah dipenuhi dengan one-make. Kami harus mencari kompromi. Saya sepakat jika jumlah maksimal tim per pabrikan harus ditentukan," ujar Rivola via Speedweek pada awal Maret.

Menurut eks Sporting Director Scuderia Ferrari ini, MotoGP harus meniru Formula 1, di mana tiap pabrikan hanya boleh menyuplai power unit untuk tiga tim. Jika mereka ingin menyuplai tim keempat, maka asosiasi pabrikan harus satu suara menyepakatinya. Pada Rabu (26/4/2023), Dall'Igna pun menanggapi opini Rivola itu.

"Saya percaya MotoGP benar-benar adil. Apa yang kami lakukan diizinkan regulasi. Tiap pabrikan dapat kompensasi tiga juta euro dari promotor kejuaraan ketika punya tim pelanggan. Tak ada subsidi yang dibayarkan ke tim pelanggan lainnya. Regulasi ini sudah ada sejak awal, dan berlaku untuk semua pabrikan," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Sebut Ducati Tidak Beri Motor Secara 'Giveaway'

Sebut Ducati Tidak Beri Motor Secara 'Giveaway'

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Dall'Igna menyatakan bahwa setiap tim independen dizinkan oleh regulasi untuk memilih pabrikannya sendiri. Dengan begitu, jika sebuah tim independen ingin memakai motor Ducati, maka mereka melakukannya karena menilai motor Desmosedici memang lebih berkualitas dibandingkan motor pabrikan lain.

"Itu opini saya. Regulasi tak menyatakan jumlah maksimal tim atau rider [yang harus dimiliki tiap pabrikan]. Contohnya, jika KTM menawarkan motor yang lebih baik daripada kami, mereka jelas akan punya motor lebih banyak di grid. Kami punya kompetisi yang terbuka. Saya tak melihat apa yang tidak adil dari itu," tutur Dall'Igna.

"Sebaliknya, ini justru adil. Jika Aprilia menginginkan lebih banyak motor di grid, mereka bisa coba meyakinkan lebih banyak tim. Setiap tim di MotoGP boleh ambil keputusan sendiri dan bebas memilih material. Toh harga sewa Ducati juga cukup tinggi. Kami tidak memberikan motor secara cuma-cuma," tutup pria Italia tersebut.

Sumber: Speedweek