Dua Pereli Tanah Air Siap Ikuti Reli Jerman
Editor Bolanet | 16 Agustus 2012 21:15
- Dua pereli terbaik Indonesia, Rifat Sungkar yang memperkuat Fastron World Rally Team dan Subhan Aksa mewakili Bosowa Rally Team akan turun pada kejuaraan reli dunia di Jerman, 24-26 Agustus. Rifat akan turun di kelas World Rally Championship (WRC), sedangkan Subhan turun di kelas Production World Rally Championship (PWRC).
Hari Jumat (17/8), saya bersama dengan tim akan bertolak menuju Jerman. Ini adalah keputusan berat karena harus berlebaran di sana. Semoga kami mendapatkan berkah dan mampu meraih hasil terbaik, kata Subhan.
Meski berangkat ke Jerman saat Ramadan, pihak Subhan mengaku tidak ada masalah. Selama ini dirinya tetap konsisten dalam berpuasa. Untuk meningkatkan performa saat di Indonesia, latihan dilakukan malam hari. Latihan biasanya menjelang buka. Latihan juga dilakukan malam hari. Selama di Jerman saya akan berusaha untuk tetap berpuasa, kata pebalap yang akrab dipanggil Ubang itu.
Juara nasional reli 2009 itu mengaku, tantangan di reli Jerman sangat besar karena harus berhadapan dengan lintasan aspal. Turun di lintasan aspal merupakan yang pertama kali baginya. Sebelumnya, Subhan selalu akrab dengan lintasan tanah.
Setibanya di Jerman, kami akan langsung bersiap diri. Rencananya kami akan mencoba lintasan mulai hari Senin (21/8), kata pereli yang mengandalkan kendaraan Mitsubhisi Evolution X itu.
Pada kejuaraan ini Subhan tetap menargetkan hasil maksimal. Apalagi pada klasemen sementara PWRC, ia bercokol di posisi tiga dengan 42 poin. Setelah seri Jerman ada dua seri lagi yang harus dijalani yaitu Italia dan Spanyol.
Sementara itu, Rifat juga tidak mau kalah. Guna memaksimalkan kemampuan, ia berlatih di Belgia sebelum turun di kejuaraan resmi. Rifat dan tim telah bertolak ke Belgia sejak Minggu (12/8) lalu dan langsung berlatih di lintasan aspal.
Reli Jerman dengan lintasan aspal adalah hal baru bagi kami. Yang jelas lintasan aspal jauh lebih berat dibandingkan lintasan tanah karena kecepatan lebih tinggi dan beban kerja ban lebih berat, kata Rifat.
Pada WRC dan PWRC Jerman, semua pereli akan melintasi jalan aspal yang sempit. Selain itu mereka akan melintasi kebun anggur Mosel serta melalui pangkalan militer Amerika Serikat, yaitu Baumholder.
Di pangkalan militer itu semua pereli dihadapkan dengan lintasan yang dipenuhi dengan hinkelsteins, atau batuan beton besar yang ditanam di pinggir jalan. (ant/kny)
Hari Jumat (17/8), saya bersama dengan tim akan bertolak menuju Jerman. Ini adalah keputusan berat karena harus berlebaran di sana. Semoga kami mendapatkan berkah dan mampu meraih hasil terbaik, kata Subhan.
Meski berangkat ke Jerman saat Ramadan, pihak Subhan mengaku tidak ada masalah. Selama ini dirinya tetap konsisten dalam berpuasa. Untuk meningkatkan performa saat di Indonesia, latihan dilakukan malam hari. Latihan biasanya menjelang buka. Latihan juga dilakukan malam hari. Selama di Jerman saya akan berusaha untuk tetap berpuasa, kata pebalap yang akrab dipanggil Ubang itu.
Juara nasional reli 2009 itu mengaku, tantangan di reli Jerman sangat besar karena harus berhadapan dengan lintasan aspal. Turun di lintasan aspal merupakan yang pertama kali baginya. Sebelumnya, Subhan selalu akrab dengan lintasan tanah.
Setibanya di Jerman, kami akan langsung bersiap diri. Rencananya kami akan mencoba lintasan mulai hari Senin (21/8), kata pereli yang mengandalkan kendaraan Mitsubhisi Evolution X itu.
Pada kejuaraan ini Subhan tetap menargetkan hasil maksimal. Apalagi pada klasemen sementara PWRC, ia bercokol di posisi tiga dengan 42 poin. Setelah seri Jerman ada dua seri lagi yang harus dijalani yaitu Italia dan Spanyol.
Sementara itu, Rifat juga tidak mau kalah. Guna memaksimalkan kemampuan, ia berlatih di Belgia sebelum turun di kejuaraan resmi. Rifat dan tim telah bertolak ke Belgia sejak Minggu (12/8) lalu dan langsung berlatih di lintasan aspal.
Reli Jerman dengan lintasan aspal adalah hal baru bagi kami. Yang jelas lintasan aspal jauh lebih berat dibandingkan lintasan tanah karena kecepatan lebih tinggi dan beban kerja ban lebih berat, kata Rifat.
Pada WRC dan PWRC Jerman, semua pereli akan melintasi jalan aspal yang sempit. Selain itu mereka akan melintasi kebun anggur Mosel serta melalui pangkalan militer Amerika Serikat, yaitu Baumholder.
Di pangkalan militer itu semua pereli dihadapkan dengan lintasan yang dipenuhi dengan hinkelsteins, atau batuan beton besar yang ditanam di pinggir jalan. (ant/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Demi Hasil Maksimal, Subhan Aksa Terbang ke Jerman Lebih Awal
Otomotif 14 Agustus 2012, 21:00 -
IMI Ajukan Sumut Jadi Tuan Rumah Reli Asia Pasifik
Otomotif 9 Juli 2012, 17:15 -
Jelang Reli Jerman, Subhan Belum Jalani Persiapan Khusus
Otomotif 4 Juli 2012, 22:00 -
Pereli Selandia Baru Ramaikan Kejurnas Reli Sergai
Otomotif 4 Juli 2012, 19:15 -
Bangun Rumah Impian, Rifat Sungkar Buat Sekolah Mengemudi
Otomotif 2 Juli 2012, 17:00
LATEST UPDATE
-
Optimisme Timnas Bahrain Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:46 -
Krisis Bek Melanda Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:15
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39