Disia-siakan Yamaha, Pol Espargaro Kini Jadi Bagian Penting Sejarah KTM
Anindhya Danartikanya | 2 Desember 2020 14:02
Bola.net - Usai bekerja sama dengan Red Bull KTM Factory Racing selama empat tahun, Pol Espargaro harus mengucapkan selamat berpisah kepada pabrikan asal Austria tersebut, karena ia akan pindah ke Repsol Honda di MotoGP 2021. Lewat Speedweek, ia pun mengisahkan betapa berjasanya KTM bagi dirinya selama ini.
Espargaro yang menjalani debut di kelas para raja pada 2014 lalu, membela Monster Yamaha Tech 3 selama tiga tahun. Usai tak dipertimbangkan untuk jadi rider tim utama Yamaha, ia pun memilih ikut sang tandem, Bradley Smith, untuk pindah ke KTM yang turun di MotoGP untuk pertama kali sebagai tim pabrikan sepenuhnya pada 2017.
Sejak itu, ia pun jadi rider utama dalam pengembangan RC16. "Sebelum pindah ke KTM, saya membela pabrikan lain dan saya tak merasa dilibatkan dalam hal besar, saya tak merasa bisa meraih hasil penting. Di sana, saya diperlakukan sebagai debutan, dan usai tiga tahun, saya tak merasa belajar apa-apa dari mereka," ujarnya.
Kesempatan Jadi Bagian dari Sejarah KTM
Juara dunia Moto2 2013 ini pun mengaku, bergabung dengan KTM pada 2017 lalu memunculkan rasa semangat karena apa pun yang ia lakukan akan menjadi bagian dari sejarah besar. Ia pun percaya pada kemampuan KTM, yang dikenal kerap mendominasi ajang dunia balap motor di berbagai disiplin berbeda.
"Saat saya dengar soal proyek KTM, saya melihatnya sebagai kesempatan untuk menjadi bagian dari proyek bersejarah. Saya sudah kenal KTM sejak lama, dan melihat mereka selalu sukses di kejuaraan lain. Saya pun berkata pada diri sendiri, 'Mengapa mereka takkan berhasil di MotoGP?'" tutur Espargaro.
Rider Spanyol berusia 29 tahun ini pun mengenang momen perdananya mengendarai RC16 di Valencia, Spanyol, dalam uji coba pascamusim pada November 2016. Kala itu, RC16 belumlah sekompetitif sekarang, namun Espargaro menyatakan karakternya yang agresif namun juga ramah pada si pengendara tidaklah berubah sampai kini.
Karakter RC16 Tak Berubah Sejak 2017
"Saya ingin jadi bagian dari proyek ini karena saya punya firasat bisa ke puncak bersama-sama. Saat pertama kali berkendara bersama, motor itu memang masih baru, banyak hal yang tak bekerja dengan baik pada lap perdana, tapi saya sudah bisa lihat karakternya, yang uniknya tak berubah selama empat tahun," ujarnya.
"Saya bisa lihat motor ini bisa tetap bekerja baik ketika saya mengubah gaya balap. Setiap kali saya coba mencari limit, catatan waktunya juga makin cepat. Ini sangat penting bagi saya. Saat kembali ke garasi, saya melihat wajah semua orang yang menanti pendapat saya. Saya sangat senang," pungkas Espargaro.
Sayangnya, perjalanan Espargaro dengan KTM harus terhenti pada akhir 2020, mengingat sejak Juni lalu ia telah memutuskan pindah ke Repsol Honda, sebagai tandem rival sengitnya sejak anak-anak sekaligus sang delapan kali juara dunia, Marc Marquez.
Sumber: Speedweek
Video: Aron Canet Lolos dari Maut Saat Terjatuh di Moto2 Portugal 2020
Baca Juga:
- Pelajari Ducati, Enea Bastianini Dapat Wejangan dari Pecco Bagnaia
- Dapat Eks Kru Andrea Dovizioso, Enea Bastianini Pikul Tanggung Jawab Besar
- Merendah, Suzuki Tak Mau Dibilang Punya Motor 'Sempurna' di MotoGP
- Penantian 23 Tahun, Dorna Sports Ingin MotoGP Cepat Kembali ke Indonesia
- Mandalika: Fans Balap Indonesia Berhak Nonton MotoGP di Negeri Sendiri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Terhormat Bela KTM, Pol Espargaro Tak Cemas Gagal Menang
Otomotif 24 November 2020, 12:48 -
Hasil FP4 MotoGP Portimao: Pol Espargaro Memimpin
Otomotif 21 November 2020, 21:11 -
Hasil Kualifikasi MotoGP Eropa: Pol Espargaro Sabet Pole
Otomotif 7 November 2020, 21:42 -
Pol Espargaro Soal Pindah ke Honda: Bisa Makin Kuat atau Justru Hancur
Otomotif 5 November 2020, 13:57 -
Pol Espargaro Utang Budi pada Iker Lecuona di MotoGP Teruel
Otomotif 27 Oktober 2020, 16:53
LATEST UPDATE
-
Profil dan Biodata Septian Bagaskara: Dari Kediri untuk Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 10:21 -
Sederet Data Fakta Jelang Australia vs Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:46 -
Calafiori Wujudkan Mimpi Main di Liga Champions Bersama Arsenal
Liga Inggris 20 Maret 2025, 09:45 -
Eliano Reijnders: Si Mungil di Timnas Indonesia, Siap Hadapi Australia?
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:45
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56