Direktur Teknis MotoGP Soal Kontroversi Tekanan Ban: Protokolnya Memang Tak Akurat

Anindhya Danartikanya | 13 Mei 2022 12:30
Direktur Teknis MotoGP Soal Kontroversi Tekanan Ban: Protokolnya Memang Tak Akurat
Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo (c) AP Photo

Bola.net - Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge, merilis pernyataan resmi untuk menanggapi kontroversi dugaan pelanggaran batas minimum tekanan ban. Lewat MotoGP.com, Aldridge tak membenarkan adanya pelanggaran, namun menyatakan seluruh pihak yang terlibat mengakui sistem penghitungan tekanan ban saat ini tidak akurat.

Batas minimum tekanan ban MotoGP adalah 1,9 bar atau 27,6 psi untuk ban depan dan 1,7 bar atau 24,6 psi untuk ban belakang. Namun, dugaan pelanggaran batas minimum ini terkuak ke publik setelah Mat Oxley, jurnalis Motor Sport Magazine, mendapatkan bocoran anomali data ban balapan di Jerez dari insinyur salah satu pabrikan.

Advertisement

Dari data itu, ada empat rider yang berkendara dengan tekanan ban tak sesuai regulasi. Mereka adalah Pecco Bagnaia (ban depan), Jorge Martin (ban depan), Andrea Dovizioso (ban belakang), dan Alex Rins (ban depan). Bagnaia dan Martin bahkan berkendara dengan tekanan ban depan di bawah regulasi sepanjang balapan (25 lap).

1 dari 2 halaman

Michelin Sebut Tak Ada Tim yang Curang

Michelin Sebut Tak Ada Tim yang Curang

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Insinyur terkait menyatakan praktik ini dilakukan seluruh pabrikan selama bertahun-tahun, sejak Michelin mengambil alih peran Bridgestone sebagai suplier tunggal pada 2016. Setelah kabar ini menyeruak, Manajer Michelin Motorsport, Piero Taramasso, lewat GPOne, membantah adanya pelanggaran, meski data yang dibocorkan pada Oxley memang benar.

Taramasso menyebut praktik ini bukan pelanggaran karena 12 tim memakai tiga sensor tekanan yang berbeda, sehingga toleransinya berbeda-beda pula. Selain itu, ia menyatakan data tekanan ban musim ini bisa dibaca semua peserta, karena MSMA (Asosiasi Pabrikan), IRTA (Asosiasi Tim), Dorna Sports, dan FIM sepakat mengamati cara kerja tiap sensor sebelum diseragamkan pada 2023.

Pernyataan Taramasso ini pun didukung pernyataan Aldridge lewat situs resmi kejuaraan, yang dirilis pada Kamis (12/5/2022), menjelang MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans. Dalam pernyataannya, ia membenarkan bahwa MotoGP memang sedang mempelajari sistem sensor tekanan ban sebelum menyediakan sensor seragam untuk semua tim pada 2023.

Berikut pernyataan resmi Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Resmi Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge

Pernyataan Resmi Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge

Pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini (c) AP Photo

"Berdasarkan kooperasi dengan MSMA, dan menyusul permintaan dari MSMA, Direktur Teknis saat ini tengah dalam proses mengevaluasi protokol monitor baru untuk tekanan ban. Prosedur ini harus melibatkan pengenalan sistem sensor dan penerima yang seragam, karena itu satu-satunya cara untuk mendapatkan data yang terpercaya saat pemeriksaan.

"Sebagai tambahan, protokol yang mendetail soal regulasi baru akan diberlakukan telah didiskusikan dengan MSMA, dan sudah disepakati bersama bahwa prosedur ini takkan diimplementasikan sebelum awal musim 2023. Protokol ini sudah disepakati MSMA dengan syarat akan dievaluasi oleh semua pabrikan sepanjang musim 2022.

"Demi membantu evaluasi ini, semua pabrikan juga sepakat dengan bebas berbagi data tekanan ban semua rider setelah setiap gelaran. Mengingat data ini disuplai secara sukarela dan semua sensor dikalibrasi secara individual oleh produsen sensor masing-masing, maka protokol yang ada saat ini tak bisa diverifikasi keakuratannya.

"Seperti yang disepakati antara Michelin, FIM, IRTA, MSMA, dan Dorna, regulasi ban akan terus diberlakukan seperti yang telah dijalankan selama bertahun-tahun, di bawah kendali Direktur Teknis dan Michelin, sampai proposal prosedur terbaru siap untuk diperkenalkan."

Sumber: Motor Sport Magazine, GPOne, MotoGP