Dilema Petrucci Dimulai: Kompetitif, Tapi Terpaksa Bantu Dovizioso

Anindhya Danartikanya | 2 Juli 2019 12:20
Dilema Petrucci Dimulai: Kompetitif, Tapi Terpaksa Bantu Dovizioso
Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - Usai finis keenam di MotoGP Belanda akhir pekan lalu, Danilo Petrucci mulai berani blak-blakan soal dilemanya menjadi tandem Andrea Dovizioso di Mission Winnow Ducati musim ini. Kepada GPOne, rider 28 tahun ini mengaku bahwa tampil kompetitif sekaligus membantu sahabat sendiri adalah tantangan yang sulit.

Petrucci dan Dovizioso memang dikenal berteman baik sejak lama, bahkan Dovizioso kerap memberikan nasihat baik untuk karier balap Petrucci. Kini sama-sama membela tim pabrikan papan atas MotoGP, keduanya pun saling bantu memperkuat performa, baik lewat taktik balap di lintasan maupun latihan di luar sirkuit.

Advertisement

Meski begitu, dilema mulai dirasakan Petrucci. Kini punya motor dan dukungan teknis mumpuni dari Ducati, ia terbukti berpotensi bertarung di papan atas, dimulai dari kemenangan di Mugello, Italia. Hal ini pun membuatnya 'galau' saat harus bertarung wheel-to-wheel dengan Dovizioso, seperti yang terjadi di Assen.

Mereka memiliki performa setara di Assen, kerap menjalani aksi saling salip. Meski begitu, karena Dovizioso ditargetkan juara dunia, Petrucci mengurungkan niat untuk menyerang dan justru melindunginya. Sayang, usaha ini justru membuatnya tersalip Franco Morbidelli tepat di chicane terakhir pada lap pamungkas.

1 dari 2 halaman

Sulit Saingi Tandem Sendiri

Sulit Saingi Tandem Sendiri

Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso (c) Ducati

Petrucci, yang sudah cukup kecewa karena Ducati tak berdaya akibat karakter Assen yang tak bersahabat, jadi sedih dua kali lipat karena harus puas finis keenam. "Sungguh sulit bertarung dengan tandem sendiri. Ini tantangan yang rumit, karena saya harus sangat hati-hati dengan Dovi," ujarnya.

Koleksi poin Dovizioso sendiri sudah tertinggal jauh dari Marc Marquez usai tertabrak Jorge Lorenzo di Catalunya, Spanyol, jadi Petrucci ogah mengambil risiko dengan menyalipnya di Assen agar margin poinnya tak semakin lebar.

"Dovi ada di peringkat 2 pada klasemen pebalap. Jadi saya tak boleh ambil risiko kelewat tinggi untuk menyalipnya. Bahkan pada lap terakhir, demi tak menyerang Dovi, saya jadi tak bisa melindungi diri sendiri hingga Franco menyalip saya," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Terjepit Situasi Aneh

Petrucci pun tak bisa menutupi rasa frustrasinya akibat hasil balap di Assen, terjepit dalam situasi yang tak menguntungkan. Di satu sisi ia ingin meraih hasil baik dan unjuk gigi, namun tak bisa bebas melakukannya karena harus mengalah pada Dovizioso.

"Saat ini saya ada dalam posisi yang aneh, karena tak seorang pun memperkirakan hasil tertentu dari saya. Saya selalu menyadari potensi saya, bahkan saat saya masih ada di posisi terbuncit bersama Ioda Racing. Saya tak pernah bisa cepat karena saya tak pernah membela tim pabrikan," pungkasnya.

Dengan gagal finisnya Alex Rins, kini Petrucci naik ke peringkat 3 pada klasemen pebalap dengan koleksi 108 poin. Kini hanya tertinggal 8 poin dari Dovizioso, tak menutup kemungkinan Petrucci akan semakin termotivasi untuk tampil lebih baik.