Danilo Petrucci, Sempat Ingin Pensiun Dini dari MotoGP Akibat Frustrasi

Anindhya Danartikanya | 24 April 2020 17:15
Danilo Petrucci, Sempat Ingin Pensiun Dini dari MotoGP Akibat Frustrasi
Pebalap Ducati Team, Danilo Petrucci (c) AP Photo

Bola.net - Perjalanan Danilo Petrucci ke MotoGP memang tak mulus. Dengan awal karier yang bergeronjal, ia akhirnya terbukti sebagai rider bertalenta. Usai kesulitan dengan motor CRT pada 2012-2013 dan Open pada 2014, kini ia justru membela Ducati Team. Siapa sangka ternyata ia sempat terpikir pensiun dini?

Petrucci yang merupakan juara Superstock Italia dan runner up FIM Superstock 1000 pada 2011, merupakan test rider Ducati untuk proyek WorldSBK mereka pada tahun yang sama. Pada 2012, ia secara mendadak mendapat kesempatan turun di MotoGP, namun sekadar mendapatkan motor CRT dari IodaRacing Team.

Advertisement

"Selalu mudah menghakimi saya berdasar karier balap saya, karena saya tiba di MotoGP sangat terlambat, yakni dalam usia 21 tahun. Tak seorang pun tahu asal saya, apa kemampuan saya. Sungguh mudah mengkritik saya, karena saya tak pernah turun di kategori lain: GP125, GP250, Moto2, Moto3, dan lainnya," ujarnya kepada Sky Sport.

1 dari 3 halaman

Kehilangan Rasa Percaya Diri

"Pada awal 2014, saya balapan dengan motor yang sangat sulit. Saya sering jatuh dan kehilangan rasa percaya diri. Saya meragukan diri sendiri, merenung apakah saya memang benar-benar menyukai apa yang tengah saya lakukan," lanjut 'Petrux'.

Saking sulitnya, rider berusia 29 tahun ini pun mengaku sempat terpikir untuk mengakhiri kariernya di MotoGP pada awal 2014, yakni saat usianya masih 23 tahun. Selain harus mengendarai motor yang sama sekali tak kompetitif, ia mengalami cedera tangan berkepanjangan.

"Saya mencapai limit di Jerez, balapan ketiga atau keempat di MotoGP 2014. Usai kualifikasi, saya bilang pada diri sendiri, 'Besok adalah balapan terakhirku, karena aku sudah lelah'. Pada sesi pemanasan, saya meretakkan tulang pergelangan saya, itu adalah pertanda," kisahnya.

2 dari 3 halaman

Kegigihan Petrucci Membuat Pramac Melirik

Meski begitu, Petrucci berpikir tenang dan akhirnya memutuskan untuk tetap berjuang. Kegigihannya lah yang mengubah nasibnya, karena ia akhirnya dilirik oleh Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, untuk diturunkan di MotoGP 2015 dengan motor Ducati.

"Saat pemulihan, saya pun berusaha berpikir dengan tenang. Saya pun akhirnya bertekad akan tetap berjuang agar tak finis di posisi terbuncit. Semangat itu membantu saya menemukan posisi dan meyakinkan Pramac untuk menurunkan saya pada musim selanjutnya," ungkapnya.

Kepercayaan Ducati dan Pramac pun sama sekali tak ia sia-siakan, dan ia membuktikannya lewat podium perdananya di Silverstone, Inggris pada 2015. Meski paceklik podium pada 2016, Petrucci meraih empat podium pada 2017 dan satu podium pada 2018.

Pada 2019, ia pun diminta Ducati Team untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang hengkang ke Repsol Honda. Petrucci akhirnya sukses meraih kemenangan perdananya di Mugello, Italia, yakni kemenangan yang juga dirayakan para rivalnya yang turut berbahagia.