Daftar Julukan Rider MotoGP dan Maknanya: Dari 'The Doctor' sampai 'El Diablo'
Anindhya Danartikanya | 12 Oktober 2022 12:45
Bola.net - Seperti kebanyakan atlet dunia lainnya, para pembalap MotoGP juga memiliki julukan yang menggambarkan kemampuan mereka berlaga di lintasan. Dari Valentino Rossi, Marc Marquez, sampai Fabio Quartararo punya julukan-julukan yang unik.
Biasanya, julukan-julukan ini didapatkan para pembalap MotoGP berkat karakter mereka yang spesial. Ada pula yang ditentukan berkat satu momentum bersejarah dalam karier mereka.
Tak hanya itu, ada pula yang menjuluki dirinya sendiri berdasarkan karakter di sebuah film ternama. Anehnya, ada juga pembalap yang dapat julukan yang bermakna negatif akibat aksi-aksinya yang sembrono di trek.
Mau tahu daftar julukan para pembalap MotoGP? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!
'The Doctor' - Valentino Rossi
Tahun 2001 adalah tahun kedua Rossi turun di GP500 dan kala itu ia telah berusia 22 tahun. Ia pun mulai merasa harus lebih dewasa, fokus, dan tenang karena telah berkompetisi di kelas para raja. Atas alasan ini, mengambil filosofi dokter dalam menjalani kompetisi.
"Setelah 'Valentinik', kami mengubah julukan menjadi 'The Doctor' untuk 2001, karena dengan 500cc, Anda tak butuh superhero. Anda hanya butuh diam, tenang, dan berpikir, seperti seorang dokter. Selain itu, di Italia juga banyak dokter yang bernama Rossi, saya pun menjadi dr. Rossi," ujarnya kepada Motor Sport Magazine.
Sejak itu, Rossi tak pernah mengubah julukannya. Logo 'The Doctor' bahkan selalu tersemat di bagian belakang baju balapnya dan stiker di bagian fairing motornya. Tentunya, logo ini juga tertera di berbagai jenis merchandise yang dimiliki Popolo Giallo (Rakyat Kuning), para penggemar Rossi.
'El Diablo' - Fabio Quartararo
Meski lahir di Prancis, Quartararo sejatinya berdarah Italia dan tumbuh dewasa di lingkungan Spanyol. Ia bahkan turun di banyak ajang balap junior di Spanyol. Di sana lah ia mendapatkan julukan 'El Diablo', yang berarti 'Sang Iblis'.
Julukan itu ia dapat usai mengenakan helm replika rider Italia, Roberto Locatelli, yang dihiasi stiker bergambar iblis. Sejak itu, ia dijuluki 'El Diablo'. Uniknya, julukan itu juga dipakai beberapa orang sebagai nama panggilan Quartararo sehari-hari.
"Saat kecil, saya punya helm bergambar iblis, dan salah satu rival mulai memanggil saya 'El Diablo'. Di kejuaraan itu, ada lebih dari 45 rider, dan semua orang mulai memanggil saya dengan julukan yang sama. Julukan itu bertahan sampai sekarang," ungkapnya kepada Marca.
'El Pistolas' - Alex Marquez
Tak pelak lagi bahwa Alex Marquez punya prestasi yang tak kalah apik dari sang kakak, Marc Marquez, meski saat ini sedang jatuh bangun bersama LCR Honda Castrol. Sebagai juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019, tentu Marquez merupakan rider yang layak diperhitungkan.
Sejak menjalani debut Grand Prix pada 2012, ia sudah mengusung gelar bergengsi. Pada tahun yang sama, ia menjuarai CEV Moto3 (kini JuniorGP). Pada 2013, Marquez pun tampil kompetitif, konsisten berebut podium. Usai berkali-kali dapat trofi, Marc VDS Racing menempelkan stiker spesial pada motornya di Seri Aragon.
Stiker itu dimodifikasi dari poster film 'The Good, The Bad and The Ugly', mengingat suasana Sirkuit Aragon bagaikan latar belakang film-film bertema koboi. Bagian 'The Ugly' mereka ganti dengan 'The Pistols' atau 'El Pistolas' dan gambarnya juga mereka ganti dengan foto Marquez. Sejak itu, julukan 'El Pistolas' terus menyertainya.
'The Thriller' - Jack Miller
Saat masih berlaga di Moto3, Miller dikenal sebagai rider yang berkarakter humoris dan suka bertingkah konyol. Namun, ia juga dikenal sebagai pembalap yang kerap mengalami kecelakaan. Kombinasi dari dua hal ini pun membuatnya dijuluki 'Jackass' karena kerap sembrono.
Miller awalnya santai-santai saja dapat julukan ini, sampai akhirnya ia merasa harus bersikap lebih dewasa dan fokus pada kariernya. Usai hanya mampu sekali menang dalam tiga tahun membela Honda di MotoGP, Miller mengganti julukannya dengan 'The Thriller' saat pindah ke Pramac Racing.
Julukan itu merupakan janji bahwa ia akan berusaha tampil lebih mengancam. Selain itu, julukan ini juga merujuk pada hobinya naik motocross. Saat berlatih motocross, Miller dikenal dengan trik-trik freestyle-nya ketika melompati gundukan tanah, tak kalah dengan para rider motocross profesional.
'Top Gun' - Maverick Vinales
Vinales dapat nama 'Maverick' berkat sang ayah, Angel, adalah fans berat film 'Top Gun'. Vinales uniknya juga memakai 'Top Gun' sebagai julukan di MotoGP, meski dulunya ia tak terlalu peduli soal kisah latar belakang namanya.
"Nama saya 'Maverick' karena diambil dari film itu. Itu nama yang saya suka dan memberi saya karakter kuat. Sejatinya saya tak pernah terlalu memperhatikannya. Namun, belakangan ini orang-orang memperhatikannya berkat film sekuel 'Top Gun' dirilis," ungkapnya kepada Marca.
Menjelang 'Top Gun: Maverick' dirilis, Vinales memang dihubungi oleh Paramount selaku distributor film itu untuk bekerja sama. Dalam MotoGP Jerez, Vinales memakai helm corak 'Top Gun' seperti yang dipakai Tom Cruise. Sebagai balasan, Cruise memberikan mengirimkan helm pilot 'Top Gun' kepadanya.
'Il Capitano' - Aleix Espargaro
Sejak bergabung dengan Aprilia pada 2017, Espargaro memang menjadi ujung tombak pengembangan RS-GP. Sayangnya, biaya balap yang kecil dan sumber daya yang terbatas membuat Aprilia tak kunjung kompetitif sampai-sampai Espargaro ingin pensiun.
Namun, niatan ini ia urungkan setelah Aprilia Racing mendatangkan Massimo Rivola sebagai CEO baru pada 2019. Sejak itu, Piaggio Group selaku induk Aprilia mau menggelontorkan dana lebih besar dan menggaet insinyur-insinyur terbaik. Hasilnya, kini mereka jadi salah satu pabrikan paling kompetitif.
Berkat jiwa kepemimpinannya yang tinggi, Espargaro pun mendapatkan julukan 'Il Capitano' (Sang Kapten) dari Rivola. Julukan ini bahkan 'diresmikan' dalam Seri Aragon pada 2021, dalam acara penyambutan Maverick Vinales yang baru bergabung. Dalam acara itu, Rivola secara simbolis menyematkan ban kapten di lengan Espargaro.
'The Atomic Ant' - Marc Marquez
Fans MotoGP Indonesia mungkin lebih familiar dengan julukan 'Baby Alien' untuk Marc Marquez. Pasalnya, Marquez memang menjalani debut di MotoGP 2013 dengan gebrakan besar, langsung kompetitif, seolah-olah ia adalah generasi baru 'Four Aliens' di kelas para raja.
Namun, 'The Atomic Ant' (Semut Atom) sejatinya merupakan julukan yang melekat pada Marquez sejak masih anak-anak. Pasalnya, saat masih berlaga di ajang junior Spanyol, tubuh Marquez sangatlah mungil tetapi justru menjadi ancaman besar bagi para pembalap yang menjadi rivalnya.
Sampai kini simbol julukan itu juga bisa dilihat di helm Marquez, yang selalu dihiasi gambar semut. Saat Marquez menjalani pekan balap, ia memakai helm semut merah, tanda ia siap bertarung. Namun, dalam sesi tes, ia memakai helm semut hitam, karena tes merupakan sesi yang lebih santai, tak ada beban kompetisi.
'The Honey Badger' - Cal Crutchlow
Dalam dunia balap, julukan 'The Honey Badger' lebih dikenal merupakan milik pembalap Formula 1 asal Australia, Daniel Ricciardo. Namun, julukan itu juga sejatinya dimiliki Crutchlow sejak lama, bahkan saat ia belum turun di ajang-ajang balap motor dunia.
Julukan tersebut didapatkan Crutchlow berkat karakternya yang kocak dan suka bertingkah aneh, serta juga kemauan kerasnya untuk tampil sebaik mungkin meski kerap mendapatkan berbagai kesulitan seperti cedera.
Dalam wawancaranya dengan BT Sport, Crutchlow pun mengakui julukannya itu, dan mengaku kesal Ricciardo punya julukan yang sama. "Saya lah 'The Honey Badger', meski seorang pembalap F1 juga memakai julukan itu!" ungkapnya.
'Marinovich' - Luca Marini
Penggemar balap MotoGP pasti sudah tahu bahwa Luca Marini merupakan adik dari Valentino Rossi. Ia juga merupakan anggota VR46 Riders Academy, bahkan sedang membela Mooney VR46 Racing Team di MotoGP. Alhasil, kemampuannya berkendara benar-benar dipahami oleh Rossi.
Sang sembilan kali juara dunia itu pun menilai bahwa 'Maro' merupakan rider yang paling serius dan pendiam di antara seluruh anggota VR46 Riders Academy. Menurut Rossi, mentalitas kerja Marini bagaikan orang Rusia yang bersikap dingin. Atas alasan itu, Rossi menjuluki adiknya sendiri 'Marinovich'.
Lewat Corriere della Sera, Rossi pun mengakui bahwa karakter Marini ini sangat jauh berbeda dari karakternya yang ceria. "Saya dan Luca berbeda. Dia orang yang sangat serius. Kadang saya menatapnya dan seolah justru dia yang telah berusia 40 tahun di keluarga kami," ujarnya.
'Bestia' - Enea Bastianini
Julukan 'Bestia' yang berarti The Beast atau Sang Monster, sudah melekat dengan Bastianini sejak kecil. Bahkan, saat meramaikan perebutan gelar dunia Moto3 2016, 'Bestia' menjadi nama panggilan Bastianini sehari-hari di dalam paddock MotoGP.
Julukan ini didapatkan Bastianini karena kemampuannya mengacak-acak persaingan di lintasan demi memburu kemenangan dan podium. Logo 'Bestia' ini pun tertera di motor dan baju balap Bastianini, bahkan terdapat di merchandise untuk para fansnya.
'Divebomb Darryn' - Darryn Binder
Meski secara kontroversial naik ke MotoGP langsung dari Moto3 pada 2022, Darryn Binder lebih sering dibicarakan karena aksi agresifnya dalam Moto3 Portugal 2021, di mana ia menabrak Dennis Foggia dan memupuskan harapan rider Italia itu untuk merebut gelar dunia.
Sejak itu, pembalap Afrika Selatan yang akrab disapa 'Daz' ini menjadi bulan-bulanan pengamat dan penggemar MotoGP karena dinilai tak pernah belajar mengurangi agresinya di lintasan. Ia bahkan sampai-sampai dianggap tak layak naik ke MotoGP.
Gaya agresif Binder ini sejatinya memang bukan hal baru. Sejak berlaga di Grand Prix, ia kerap melakukan aksi-aksi nekat dalam menyalip rival, terutama di jalur-jalur dalam tikungan. Atas alasan ini, sampai sekarang ia dijuluki 'Divebomb Darryn'.
'X-Fuera' - Jorge Lorenzo
'X-Fuera' atau 'Por Fuera' merupakan julukan Jorge Lorenzo yang berarti 'memutar di luar'. Julukan ini didapatkan sang lima kali juara dunia berkat manuver menyalipnya yang menakjubkan di GP125 Brasil 2003 di Rio de Janeiro.
Saat itu, Lorenzo menyalip dua pembalap sekaligus dari jalur luar tikungan sebelum akhirnya meraih kemenangan perdananya di Grand Prix. Manuver serupa bahkan sampai saat ini disebut sebagai 'Lorenzo Move', tak peduli siapa pembalap yang melakukannya.
Lorenzo pun menciptakan logo X-Fuera dengan tanda silang berwarna merah yang berada di dalam lingkaran berwarna putih. Logo ini selalu ia pakai di bagian atas helm dan terdapat di semua merchandise untuk penggemarnya.
Baca juga:
- WorldSBK Umumkan Rider WorldSSP300 Victor Steeman Meninggal Dunia
- Mandalika Siap Sambut WorldSBK 2022: Trek Sudah Dibenahi, Fans Bakal Dimanja
- 3 Balapan Tersisa: 40 Poin Pisahkan 5 Rider Jelang MotoGP Australia
- Alex Marquez Tak Sabar ke Ducati, Sebut Bela Honda Bebani Mental
- Dibimbing Valentino Rossi, Marco Bezzecchi Bidik Tempat di Ducati Lenovo Team
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dibimbing Valentino Rossi, Marco Bezzecchi Bidik Tempat di Ducati Lenovo Team
Otomotif 11 Oktober 2022, 13:04 -
Yamaha dan Valentino Rossi Resmi Naungi Kohta Nozane di Moto2 2023
Otomotif 6 Oktober 2022, 12:33
LATEST UPDATE
-
Elang Andes Siap Menerkam: Superioritas Peru atas Bolivia
Amerika Latin 20 Maret 2025, 14:09 -
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025
Bola Indonesia 20 Maret 2025, 14:09 -
Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia dari HP Kamu!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 14:00 -
Profil Biodata Dean James: Benteng Baru di Sisi Kiri Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:54 -
Brasil Goyah, Kolombia Bisa Menggoreskan Luka
Amerika Latin 20 Maret 2025, 13:49 -
Koeman dan Warisannya di Barcelona: Lahirnya Generasi Emas Baru
Liga Spanyol 20 Maret 2025, 13:45 -
Profil dan Biodata Joey Pelupessy: Jantung Baru Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:28
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40