Aprilia Masih Keluhkan Inkonsistensi Aturan Teknis MotoGP
Anindhya Danartikanya | 28 April 2019 19:00
Bola.net - - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, masih mengeluhkan inkonsistensi regulasi teknis MotoGP, terutama soal perangkat aerodinamika. Hal ini dinyatakan Rivola kepada MCN, setelah Ducati Corse memenangkan kasus legalitas winglet swingarm dalam sidang Federasi Balap Motor Internasional (FIM) pada Maret lalu.
Winglet swingarm ini dipakai Ducati pada tiga Desmosedici GP19 di Qatar, yang berujung protes dari Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki. Keempat pabrikan ini yakin winglet itu berfungsi sebagai perangkat aerodinamika dan penghasil downforce tambahan, meski Ducati bersikeras fungsinya hanyalah mendinginkan ban belakang.
Kasus ini pun sampai diseret ke sidang FIM, dan winglet Ducati pun dinyatakan legal. Menyusul hasil sidang, Honda pun segera memakai perangkat serupa terhitung sejak MotoGP Austin. "Aksi saya bertujuan menunjukkan situasi sekarang tidaklah sesuai regulasi, dan apa yang selanjutnya dilakukan Honda menunjukkan bahwa kami memang benar," ungkap Rivola.
Honda Buktikan Direktur Teknis Tak Tegas
Rivola menyatakan, sebelum memakai perangkat serupa, Honda sempat melakukan presentasi kepada Direktur Teknis MotoGP Danny Aldridge, dan menyebut perangkat itu berfungsi menghasilkan downforce. Aldridge pun melarangnya, namun saat Honda berdalih perangkat itu juga berfungsi untuk mendinginkan ban belakang, Aldridge memberikan izinnya.
"Sudah jelas aturan yang ada tak berfungsi dengan baik, dan ini bukan cara yang tepat untuk membuat aturan. Saya tak mau bilang bahwa pengalaman dan opini saya paling benar, tapi saya bakal senang jika bisa membantu mereka memperbaiki situasi. Saya lebih memilih kami fokus pada aturan ketimbang pedoman, karena pedoman bisa diinterpretasikan dengan cara berbeda," ujar Rivola.
Harus Belajar dari Formula 1
Rivola, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Sporting Director Scuderia Ferrari di Formula 1, mengaku dirinya tak ingin sok tahu soal aturan aerodinamika F1 yang dikenal lebih detail dan tegas. Meski begitu, ia yakin MotoGP harus belajar dari F1 dalam menuliskan aturan teknis yang jelas.
"Ada banyak hal kecil yang bisa diimplementasikan, tapi sama sekali bukan tugas saya untuk copy-paste aturan F1 yang membuat 'dunia' jauh lebih membosankan dari ini! Saya hanya ingin situasi MotoGP lebih jelas soal mana yang hitam dan mana yang putih, jadi aturan yang ada bakal berlaku sama untuk semua orang," tuturnya.
"Tim F1 menghabiskan banyak uang demi menemukan keuntungan aerodinamika. Jika aturan yang ditulis tahun lalu berkata bahwa Anda hanya boleh menghomologasi dua paket aerodinamika, tujuannya adalah sebagai faktor pengendali, dan interpretasi ketentuan pada area lain juga harus sesuai dengan aturan yang ada," pungkas Rivola.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rossi Akui Kualifikasinya Bermasalah Sejak Awal Karier
Otomotif 26 April 2019, 15:15 -
Valentino Rossi, Alasan Joan Mir Tak Mau Gagal di MotoGP
Otomotif 26 April 2019, 14:30 -
Bidik Enam Besar, Mir Prediksi Podium MotoGP Jerez
Otomotif 26 April 2019, 13:45 -
Kemenangan Alex Rins Tak Bikin Joan Mir Kecil Hati
Otomotif 26 April 2019, 13:10 -
Dovizioso: Kualifikasi Jauh Lebih Sulit Ketimbang Kejar Podium
Otomotif 26 April 2019, 11:50
LATEST UPDATE
-
Masa Depan Son Heung-min di Tottenham: Saatnya Pikirkan Regenerasi?
Liga Inggris 20 Maret 2025, 12:15 -
Kisah Sedih Phil Jones: Pesan Perpisahan di Grup WhatsApp MU Dicuekin
Liga Inggris 20 Maret 2025, 11:56 -
Dari La Masia ke London: Perjalanan Marc Cucurella dan Masa Depannya
Liga Inggris 20 Maret 2025, 11:45 -
Der Panzer Menggedor Gerbang San Siro
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:36 -
Portugal Bersiap Meruntuhkan Tembok Denmark
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:27
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40