Anggap MotoGP Kelewat Kompetitif, Pecco Bagnaia Minta Tim Pabrikan dan Satelit Kembali Dibedakan
Anindhya Danartikanya | 17 Mei 2023 11:44
Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, mengeluhkan banyaknya kecelakaan yang terjadi pada lap-lap awal balapan MotoGP. Menurutnya, ini disebabkan para rider mendapatkan dukungan teknis yang hampir setara sehingga ambisi untuk start dengan baik dan menyalip dalam waktu singkat semakin besar.
Hal ini bisa dilihat dari lap-lap awal main race Seri Le Mans, Prancis, Minggu (14/5/2023). Dalam enam lap pertama, setidaknya enam insiden berbeda terjadi, yang menurut Bagnaia berbahaya akibat para rider terlalu ambisius. Padahal, balapan ini berdurasi 27 lap. Berikut daftar enam insiden tersebut.
Lap 1: Senggolan Alex Marquez dengan Johann Zarco dan Brad Binder di Tikungan 5-6
Lap 2: Senggolan Marco Bezzecchi dan Jorge Martin di Tikungan 8
Lap 3: Senggolan Joan Mir dan Aleix Espargaro
Lap 4: Senggolan Maverick Vinales dan Luca Marini di Tikungan 6
Lap 5: Tabrakan Vinales dan Bagnaia di Tikungan 12
Lap 6: Aksi 'save' Marini dan tabrakan dengan Alex Marquez di Tikungan 4
Usai gagal finis dalam main race, Bagnaia menyatakan via GPOne bahwa selama dua musim terakhir, para rider MotoGP makin ugal-ugalan saat menjalani lap-lap awal. Ia menyebut bahwa para rider yang bahkan tak punya potensi menang juga kini makin keras berusaha memperbaiki posisi secara kilat saat start.
Bukan Cara Kerja yang Tepat
"Itu bukan cara kerja yang benar. Kami semua mencapai limit dan sama-sama mencoba meraih target, tapi jika Anda sudah mengerem pada limitnya sejak awal, maka kesalahan bakal terjadi jika Anda lebih ngotot. Kini, kecelakaan lebih sering terjadi pada lap-lap awal karena ada banyak pergolakan," curhat Bagnaia.
Menurutnya, MotoGP harus mencari cara memperbaiki situasi yang tak aman ini. Salah satu solusi yang ia sarankan adalah kembali membedakan dukungan teknis tim pabrikan dan tim satelit seperti satu dekade lalu, di mana tim-tim satelit sangat sulit menyaingi tim-tim pabrikan untuk naik podium apalagi menang.
Sebagai catatan, persaingan di MotoGP memang semakin ketat sejak 2016, yakni ketika penyeragaman sistem elektronik (ECU) dan peralihan suplier ban dari Bridgestone ke Michelin mulai diberlakukan. Sejak itu, tiap pabrikan memberikan dukungan teknis yang setara untuk tim pabrikan dan tim satelit.
Yakin Perbedaan Dukungan Bisa Kurangi Tabrakan
Bagnaia pun mengenang peta persaingan 10-15 tahun lalu, di mana Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa yang membela tim-tim pabrikan jauh lebih superior dari para rival yang lain, terutama yang membela tim-tim satelit. Margin di antara para rider sangat lebar sehingga minim tabrakan.
"Kini semua orang bisa menang, tak ada lagi margin 6-7 detik yang dulu ada di antara motor pabrikan dan satelit. Padahal, dulu margin itu membatasi kecelakaan. Fantastic Four adalah rider-rider terkuat yang pernah ada, tapi mereka naik motor pabrikan, sementara yang lain tak punya potensi melaju di depan," ujar Bagnaia.
"Kini level MotoGP ekstrem, segalanya mencapai limit. Semua rider punya kans menang. Ritme balap kami tak terlalu cepat kecuali ritme Bezzecchi, yang berarti rider lainnya berdekatan. Menurut saya, kami harus kembali mencari margin di antara motor pabrikan dan satelit, atau solusi demi menghindari insiden tertentu," tutupnya.
Sumber: GPOne
Baca juga:
- Honda Peringatkan Rival: Marc Marquez Sudah Kembali Seperti Sebelum Cedera Lengan
- Ducati Pede Jorge Martin dan Marco Bezzecchi Takkan Direbut Yamaha
- Dilarang Bentuk Tim Ketiga di MotoGP, KTM Tak Bisa Naungi Marc Marquez-Pedro Acosta
- Insiden Tabrakan Biasa: Damai, Alex Marquez-Luca Marini Kompak Bersyukur Lolos dari Cedera
- Link Live Streaming Formula 1 GP Emilia-Romagna 2023 di Bein Sports Connect
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ducati Pede Jorge Martin dan Marco Bezzecchi Takkan Direbut Yamaha
Otomotif 16 Mei 2023, 16:42 -
Marc Marquez: Lebih Baik Kecelakaan dari Top 3 Ketimbang Finis Ke-10
Otomotif 15 Mei 2023, 12:59
LATEST UPDATE
-
Elang Andes Siap Menerkam: Superioritas Peru atas Bolivia
Amerika Latin 20 Maret 2025, 14:09 -
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025
Bola Indonesia 20 Maret 2025, 14:09 -
Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia dari HP Kamu!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 14:00 -
Profil Biodata Dean James: Benteng Baru di Sisi Kiri Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:54 -
Brasil Goyah, Kolombia Bisa Menggoreskan Luka
Amerika Latin 20 Maret 2025, 13:49 -
Koeman dan Warisannya di Barcelona: Lahirnya Generasi Emas Baru
Liga Spanyol 20 Maret 2025, 13:45 -
Profil dan Biodata Joey Pelupessy: Jantung Baru Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:28
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40