Andrea Dovizioso: Saya Minta Gaji Selangit dari Ducati? Semua Bohong!

Anindhya Danartikanya | 10 Januari 2021 12:45
Andrea Dovizioso: Saya Minta Gaji Selangit dari Ducati? Semua Bohong!
Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - Andrea Dovizioso naik pitam saat digosipkan memilih hengkang dari Ducati karena permintaan gaji selangit darinya tak dituruti. Tiga kali runner up MotoGP ini juga mengaku geram mendengar bisik-bisik orang dalam yang menyebutnya kurang berkomitmen dan berdedikasi dalam memperebutkan gelar dunia selama delapan tahun membela Tim Merah.

Sebelum perpisahannya dengan Ducati terkuak diakibatkan cekcok dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, Dovizioso memang dikabarkan meminta gaji tinggi. Namun, sang manajer pribadi, Simone Battistella, membantah isu ini, dan Dovizioso justru mengaku bahwa sejak awal 2020 ia bersedia gajinya yang sebesar 6 juta euro dipotong seiring adanya pandemi Covid-19.

Advertisement

Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport seperti yang dikutip Speedweek pada Sabtu (9/1/2021), Dovizioso bahkan menyatakan: boro-boro ada permintaan kenaikan gaji, tawaran perpanjangan kontrak saja sama sekali tak datang dari Ducati. Alhasil, ia pun tak segan-segan menyatakan bahwa spekulasi yang selama ini beredar hanyalah omong kosong belaka.

1 dari 3 halaman

Tak Ada Tawaran, Tak Ada Negosiasi

"Pada 2020, ada yang ragu soal motivasi saya. Kini kita tahu itu tak benar. Orang juga bilang saya menginginkan nilai gaji segini dan Ducati hanya bisa menyediakan segitu. Semuanya bohong. Justru tak pernah ada tawaran, tak pernah ada negosiasi. Toh kami tak pernah menolak tawaran rendah. Tapi ada konfirmasi bahwa bagi Gigi, segalanya memang sudah berakhir sejak 2019," ujar 'Dovi'.

Rider Italia ini memang diketahui sangat mengeluhkan performa menikung Desmosedici yang buruk dibanding pabrikan lain. Ia mengklaim keluhan ini sudah ia ajukan sejak pertama kali membela Ducati. Namun, uniknya, Ducati benar-benar bungkam dan keluhannya sama sekali tak digubris sampai ia memilih hengkang.

Menurut Dovizioso, sikap ini sangat berkebalikan dengan Yamaha, meski pabrikan Jepang itu juga sedang kesulitan. Yamaha sendiri masih punya niatan baik dengan cara meminta maaf secara publik kepada para ridernya pada 2018 lalu, saat merasa bersalah karena tak bisa menyediakan motor mumpuni untuk bertarung di papan atas dan memperebutkan gelar dunia.

2 dari 3 halaman

Sindir Orang Dalam Ducati

"Pabrikan lain menggelar jumpa pers demi meminta maaf kepada para pembalapnya, namun Ducati tak pernah melakukannya. Justru seorang rider Ducati lah terus-terusan berada dalam tekanan. Selama segalanya baik-baik saja, maka semuanya oke juga. Tapi sekalinya Anda melakukan kesalahan... Boom! Bencana. Merasa santai adalah sebuah tantangan," ungkap Dovizioso.

Dovizioso juga tak ragu menyindir orang-orang Ducati yang ia klaim kerap menyebutnya tak berdedikasi, meski sukses membawa mereka bangkit dari keterpurukan dan meraih tiga runner up. "Saya selalu ingat hasil-hasil baik kami. 2017, 2018, dan 2019 adalah tahun yang spektakuler. Kata 'DesmoDovi' tidak klise. Saya mengerahkan segalanya, karena saya sangat percaya pada proyek ini," tuturnya.

"Ini kontras dengan opini beberapa orang di Ducati, yang selalu berpikir saya tak cukup berusaha keras. Siapa pun yang berpikir seperti ini perspektifnya sungguh sempit dan melihat dinamika yang salah. Jika mereka pikir saya kurang berkomitmen dan berdedikasi, mereka salah besar, dan mereka lebih baik cari pekerjaan lain," pungkasnya.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek