Andrea Dovizioso Incar Kontrak 2 Tahun, Tak Pasti di Ducati

Anindhya Danartikanya | 9 Mei 2020 11:42
Andrea Dovizioso Incar Kontrak 2 Tahun, Tak Pasti di Ducati
Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - Manajer pribadi Andrea Dovizioso, Simone Battistella, mengaku ia dan sang klien mulai membicarakan segala kemungkinan soal masa depannya di MotoGP, mengingat kontraknya dengan Ducati Team akan habis pada akhir musim nanti. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan GPOne, Kamis (8/5/2020).

Battistella tak memungkiri proses negosiasi kali ini akan berjalan lebih rumit, mengingat tak ada patokan bagi rider dan tim untuk menentukan nilai performa, karena musim balap tertunda akibat pandemi virus corona. Situasi ini diyakini Battistella lebih berat bagi para rider muda.

Advertisement

"Kami mulai membicarakan kontrak, meski situasinya tak menentu karena tak ada balapan. Diskusi dilakukan berdasar parameter akhir musim lalu. Jadi untuk para rider muda, situasi ini lebih rumit ketimbang para rider berpengalaman. Karena tak ada balapan, tak ada yang memahami performa pebalap dan motornya," ujarnya.

1 dari 3 halaman

Kontrak Dua Tahun Bisa Tepis Ketegangan Tim

Battistella menyatakan, meski Dovizioso telah menginjak usia 34 tahun pada 23 Maret lalu, mereka bertekad tetap mengincar kontrak berdurasi dua tahun. Menurutnya durasi ini sangat krusial untuk atmosfer kerja sama di dalam garasi, yang nantinya berpengaruh pada hasil.

"Lebih baik mengincar kontrak dua tahun karena lebih menjanjikan untuk proyek tim. Negosiasi pada pertengahan musim bisa menegangkan dan memengaruhi performa pebalap dan tim. Jadi, kontrak dua tahun berarti satu tahun tanpa tekanan," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Bakal Evaluasi Semua Opsi

Di lain sisi, Battistella menyiratkan masa depan Dovizioso tak harus tetap di Ducati. KTM dan Aprilia bisa jadi opsi, karena Yamaha, Suzuki, dan Honda sudah menentukan para ridernya untuk 2021. Sesuai pernyataan Dovizioso sendiri, Battistella yakin semua proyek layak dievaluasi.

"Dovi sangat tenang, ingin mengevaluasi semua opsi secara obyektif dan lalu ambil keputusan. Di MotoGP, tak ada tempat bagi orang yang tak berkomitmen menang. Ducati, KTM, dan Aprilia, punya ambisi yang sama meski target mereka saat ini berbeda. Tapi semua proyek harus dievaluasi," pungkasnya.