Amarah Andrea Dovizioso Meluap: Gigi Dall'Igna Biang Kerok Perpisahan dengan Ducati
Anindhya Danartikanya | 10 Januari 2021 12:05
Bola.net - Usai kontraknya dengan Ducati Team habis pada 31 Desember 2020, Andrea Dovizioso kini sudah bisa blak-blakan soal alasan apa yang sejatinya memicu perpisahan mereka yang menggemparkan MotoGP musim lalu. Kepada La Gazzetta dello Sport, Sabtu (9/1/2021), ia pun menyatakan semuanya terjadi akibat cekcok dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna.
Perceraian Dovizioso-Ducati memang menghebohkan paddock MotoGP pada pekan balap di Austria, sehari sebelum 'Dovi' meraih kemenangan. Kala itu, Dovizioso lah yang mengambil langkah lebih dulu dalam mengumumkan bahwa ia tak mau lagi membela Tim Merah, meski kedua belah pihak bungkam sampai akhir tahun soal alasan yang mendasari keputusan ini.
Namun, perpisahan ini kabarnya diakibatkan cekcok antara dirinya dan Dall'Igna, yang berbeda visi dan misi dalam mengembangkan Desmosedici, yakni friksi yang mulai terlihat dalam film dokumenter 'Undaunted' yang dirilis pada awal 2020. Kini, Dovizioso akhirnya membenarkan gosip tersebut, dan menggambarkan situasinya lebih buruk dari bayangan kebanyakan orang.
"Bagaimana hubungan saya dengan Gigi? Nol. Selama beberapa tahun terakhir, hanya 30%. Kemudian, sejak Jorge Lorenzo datang pada 2017, kami (Dovizioso dan Dall'Igna) berdebat dan saling lawan satu sama lain. Tim saya jadi sedikit terisolasi. Kami selalu berargumen dan ia selalu melawan tim saya," ujar Dovizioso seperti yang dilansir Speedweek.
Sempat Debat Panas dalam Rapat Teknis
Dovizioso pun membenarkan pula pernyataan Dall'Igna via GPOne pada awal Desember lalu, yang menyebut hubungannya dengan rider Italia itu memburuk secara bertahap dan keputusan berpisah telah diambil pada pertengahan 2019. Lewat La Gazzetta, Dovizioso mengakui bahwa ia memang sempat berdebat sengit dengan Dall'Igna dalam rapat usai MotoGP Jerman.
"Gigi mengaku paham bahwa segalanya sudah berakhir sejak rapat di antara Seri Sachsenring dan Austria pada 2019. Tadinya, rapat itu harusnya merupakan rapat teknis, kami ingin bertemu dengan semua insinyur. Tapi kami punya ide berbeda, dan ada kecekcokan antara kami," kisah rider berusia 34 tahun ini.
"Jadi, awalnya itu merupakan rapat teknis, namun justru berakhir sebagai konfrontasi antara kami berdua. Saya tak tahu cara mendeskripsikannya. Gigi merasa diserang, kalah. Saya rasa itulah momen di mana ia menutup pintu, namun ia melakukannya diam-diam, dan akhirnya apa ia katakan (via GPOne) mengonfirmasi semuanya," lanjutnya.
Runner up MotoGP 2017, 2018, dan 2019, ini pun mengaku bahwa usai cekcok dalam rapat itu, ia dan Dall'Igna tak pernah lagi membicarakan strategi pengembangan motor, tak pernah lagi menggelar rapat teknis, dan semua pertemuan hanya dilakukan sebagai formalitas, sekadar berisi obrolan santai soal peristiwa yang terjadi dalam sebuah pekan balap.
Tak Lagi Bisa Bicara Baik-Baik
"Kami tak lagi bicara soal pengembangan motor, kami tak lagi menggelar rapat untuk mengembangkannya, kami hanya mengomentari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tapi Ducati punya potensi untuk melakukannya, karena kompetensi dan kemampuan mereka sangatlah tinggi," ungkap Dovizioso, yang membela Ducati sejak 2013.
Dovizioso diketahui sangat mengeluhkan performa menikung Desmosedici yang buruk dibanding pabrikan lain. Ia mengklaim keluhan ini sudah ia ajukan sejak pertama kali membela pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologna, Italia itu, namun uniknya sama sekali tak digubris sampai ia memilih hengkang.
"Selama delapan tahun membela mereka, hanya satu hal ini yang bikin saya marah, karena kami harusnya bisa berbuat lebih. Gigi dan saya sudah tak lagi bicara dengan tenang sejak 2017. Saya hanya memberikan masukan, ia menerimanya, dan kami mengendalikan situasi sebaik mungkin," tutup juara dunia GP125 2004 ini.
Dovizioso sendiri kini memutuskan vakum dari MotoGP, dengan harapan kembali pada 2022. Namun, gosip yang beredar di paddock saat ini adalah ia bisa jadi kandidat kuat pengganti sementara Marc Marquez, yang masih butuh waktu enam bulan untuk pulih dari cedera lengan dan terancam absen dari masa pramusim dan beberapa seri pertama musim 2021.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek
Video: Aron Canet Lolos dari Maut Saat Terjatuh di Moto2 Portugal 2020
Baca Juga:
- Ducati Tetap Junjung Pecco Bagnaia Meski Belum Konsisten di Papan Atas
- 'Miguel Oliveira Sudah Siap Berebut Gelar MotoGP Bareng KTM'
- Paling Senior di KTM, Danilo Petrucci Tetap Ingin Belajar dari Para Junior
- Pramac Racing: Masih Debutan, Jangan Sampai Jorge Martin Tertekan
- 'Johann Zarco Bela Pramac pada Momen Tepat, Waktunya Balas Dendam'
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Kalau Andrea Dovizioso Tak Balapan, MotoGP Kehilangan Rider Hebat'
Otomotif 7 Januari 2021, 13:42 -
Akankah Honda Bentuk Tim Baru Demi Naungi Andrea Dovizioso?
Otomotif 5 Januari 2021, 11:43 -
Sang Manajer: Andrea Dovizioso Ogah Jadi Rider 'Freelance' Repsol Honda
Otomotif 5 Januari 2021, 10:50 -
Yakin Andrea Dovizioso Kembali, Joan Mir Kagum Valentino Rossi Masih Semangat
Otomotif 29 Desember 2020, 08:57
LATEST UPDATE
-
Kontrak di Real Madrid Kian Menipis, Antonio Rudiger Cuek!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:47 -
Link Live Streaming Kroasia vs Prancis - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:42 -
Link Live Streaming Denmark vs Portugal - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:35 -
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40