Akhirnya Sadar: Fabio Quartararo Akui Harusnya Dapat Bendera Hitam di Catalunya
Anindhya Danartikanya | 8 Juni 2021 08:40
Bola.net - Rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, telah merenungkan insiden baju balap di MotoGP Catalunya, Spanyol, Minggu (6/6/2021). Meski sempat 'mengomel' di sosial media usai finis, kini ia sadar seharusnya ia dapat bendera hitam. Hal ini ia sampaikan via Crash.net, Senin (7/6/2021), usai uji coba.
Ritsleting baju balap Quartararo diketahui terbuka pada 5-6 lap terakhir. Pada Lap 21, rider ia juga kedapatan membuang pelindung dada di salah satu tikungan kanan. Pada Lap 23, yakni saat ia berduel dengan Jack Miller untuk posisi ketiga, ia juga berusaha menutup baju balapnya, hingga melebar di Tikungan 1-2.
FIM Stewards pun menganggapnya sebagai aksi memotong jalur. Alhasil, meski melewati garis finis di posisi ketiga, Quartararo dijatuhi hukuman mundur tiga detik, hingga ia harus rela dinyatakan finis keempat. Namun, nasib sial pembalap berusia 22 tahun tersebut tak berhenti di situ.
Lima jam usai balap, FIM Stewards menjatuhkan satu lagi hukuman mundur tiga detik kepada El Diablo, yang dinilai melakukan tindakan berbahaya karena berkendara dalam baju balap yang terbuka dan membuang pelindung dada yang wajib dipakai. Dengan begitu, rider Prancis itu dinyatakan finis keenam.
Teringat Insiden Mendiang Jason Dupasquier
Usai balap, Quartararo pun menggunakan Instagram untuk menyindir beberapa pihak yang beranggapan ia harus diberi bendera hitam. Namun, ia telah merenung dan akhirnya mengakui bendera hitam tanda diskualifikasi adalah hukuman yang pantas ia dapatkan, terutama usai mengingat meninggalnya Jason Dupasquier di Mugello.
"Setelah melihat ke belakang soal apa yang terjadi... Memang susah untuk mengakuinya, namun saya rasa memang sewajarnya (dapat) bendera hitam. Benar, saya telah meletakkan diri saya dalam bahaya, dan juga apa yang terjadi pekan lalu, bendera hitam harusnya jadi hukuman yang tepat," ujar Quartararo.
Namun, ia tetap tak sepakat dengan FIM Stewards yang menilainya memotong jalur di Tikungan 1-2. Menurutnya, ia tak memotong jalur karena kala itu ban depannya selip, hingga harus mengendalikan motor agar tetap tegak. Ia bahkan mengaku kehilangan waktu 0,7 detik akibat insiden itu, jadi hukuman pertama tidaklah diperlukan.
Pembalap Bukan Robot
"Penalti itu agak bodoh. Namun, saya sepakat soal penalti kedua. Saya jelas marah, namun lebih baik begini daripada tanpa poin. Ban depan saya selip dan saya nyaris jatuh, makanya saya melaju lurus. Jika ada gravel di situ, saya pasti sudah masuk gravel. Saya dapat hukuman tiga detik untuk memotong jalur, padahal lebih lamban dari biasa. Jadi, itu bukan memotong jalur," tuturnya.
Quartararo pun merasa regulasi MotoGP yang semakin ketat tak berarti selalu bagus. Insiden yang ia alami di Tikungan 1-2 ini pun mengingatkannya pada insiden limit trek di Mugello yang dialami Pedro Acosta dan Sergio Garcia di Moto3, Joe Roberts di Moto2, serta Miguel Oliveira dan Joan Mir di MotoGP, yang dirasa tak adil.
"Regulasi makin ketat tiap waktu, padahal kami tak bisa selalu tepat, kami bisa saja melakukan kesalahan. Saya rasa aturan macam ini menghilangkan faktor kesenangan dari pertunjukan. Padahal kami ini bukan robot. Jadi, sedikit kesalahan harusnya bisa diperbolehkan, apalagi jika kami tampil mencapai limit selama 24 lap," tutupnya.
Sumber: Crashnet
Video: Ketika Valentino Rossi dan Lewis Hamilton Tukar Kendaraan Balap
Baca Juga:
- Hasil Uji Coba MotoGP Catalunya: Vinales Tercepat, Marquez Jalani 87 Lap
- VR46 Team Rayu KTM Lepas Pedro Acosta untuk Moto2 2022
- Aleix Espargaro: Buat Apa Fabio Quartararo Dihukum?
- Finis Kedua untuk Keempat Kali, Johann Zarco Sebut Podium di Catalunya 'Sempurna'
- Miguel Oliveira: Saya Kira Fabio Quartararo Bakal Lebih Garang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
VR46 Team Rayu KTM Lepas Pedro Acosta untuk Moto2 2022
Otomotif 7 Juni 2021, 17:45 -
Aleix Espargaro: Buat Apa Fabio Quartararo Dihukum?
Otomotif 7 Juni 2021, 15:57 -
Miguel Oliveira: Saya Kira Fabio Quartararo Bakal Lebih Garang
Otomotif 7 Juni 2021, 14:18
LATEST UPDATE
-
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49 -
MU Ingin Boyong Gelandang Timnas Jerman Jebolan Man City
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:40 -
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Korea Selatan Gagal Menang Lawan Oman
Asia 20 Maret 2025, 22:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40