Agostini: Valentino Rossi Bakal 'Trauma' Saat Pensiun Nanti
Anindhya Danartikanya | 3 Juli 2019 12:00
Bola.net - Sang 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini, mengaku ikut sedih melihat Valentino Rossi mengalami tiga kali gagal finis beruntun baru-baru ini. Usai terjatuh di Mugello, Italia, The Doctor tertabrak Jorge Lorenzo di Catalunya, Spanyol. Setelahnya, ia terjatuh lagi di Assen, Belanda akhir pekan lalu.
Ditambah masalah grip dan elektronik Yamaha YZR-M1 yang tak kunjung beres sejak 2017, Agostini menyebut bahwa Rossi tengah menjalani masa-masa krisis. Meski dapat memaklumi bahwa Rossi masih merasa senang menjalani balapan di MotoGP, Ago merasa sudah saatnya Rossi mulai memikirkan masa depan.
Kini berusia 40 tahun, Rossi dipastikan masih akan turun di MotoGP setidaknya sampai akhir 2020 nanti. Meski paceklik kemenangan sejak Belanda 2017, serta belum lagi juara dunia sejak 2009, rider Italia tersebut belum menunjukkan tanda-tanda ingin pensiun.
"Vale telah melakukan apa yang bisa ia lakukan. Tapi saat ini ia tak bisa bertahan di depan, dan ini memunculkan banyak masalah. Waktu akan berlalu bagi semua orang. Sama seperti Maradona, Cassius Clay, dan saya. Jika tidak, saya juga bakal tetap balapan sekarang," ungkap Ago via QS seperti yang dikutip Tutto Motori.
Menangis Selama Tiga Hari
Agostini pun mengakui, bahwa keputusan pensiun pasti akan sangat sulit diambil oleh semua atlet. Meski begitu, ia yakin seorang pebalap sekaliber Rossi harus benar-benar matang memikirkan masa depannya.
Ia yakin, jika 'kesenangan' ini terus-terusan dilanjutkan, maka Rossi akan mengalami trauma psikis yang cukup parah nantinya. Agostini menyatakan hal ini, karena ia mendapat pengalaman serupa.
"Saat merasa tak bisa menang lagi, saya memutuskan pensiun sepekan setelahnya. Momen itu menciptakan trauma, dan saya yakin trauma Vale nantinya akan lebih besar. Saya menangis selama tiga hari usai balapan terakhir saya. Tahun-tahun berlalu, kemudian Anda akan menyadarinya dan mulai berpikir," ujarnya.
Justru Timbulkan Masalah
Fakta bahwa Rossi tak lagi muluk membidik gelar dunia ke-10, dan justru hanya ingin merasakan sensasi kemenangan semata, membuat Agostini makin cemas.
"Meski tak menang, ia tetap senang finis di posisi 4 atau 5. Vale sangat mencintai balapan, tapi ini justru membuatnya mengalami momen sulit seperti ini. Kami semua ingin selalu jadi nomor satu, tapi para rival sangatlah kuat. Vale mungkin dalam masa krisis, tapi apakah ia masih bisa menang? Siapa tahu?" tutupnya.
Menjelang MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring akhir pekan nanti, Rossi masih berada di peringkat 5 pada klasemen pebalap dengan koleksi 72 poin. Ia hanya unggul 5 poin dari Fabio Quartararo di peringkat 5, dan hanya unggul 7 poin dari sang tandem, Maverick Vinales.
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Merasa Nomor Satu di Yamaha, Vinales: Rossi Rider Hebat
Otomotif 2 Juli 2019, 14:20 -
Tertabrak Rossi, Nakagami Lega Tak Dapat Cedera Serius
Otomotif 1 Juli 2019, 13:50 -
Highlights MotoGP Belanda 2019: Rossi Jatuh, Vinales Menang
Open Play 30 Juni 2019, 23:20 -
Tabrak Takaaki Nakagami di Assen, Valentino Rossi Minta Maaf
Otomotif 30 Juni 2019, 22:55 -
Valentino Rossi: Sulit Akhiri Paceklik Kemenangan di Assen
Otomotif 28 Juni 2019, 10:10
LATEST UPDATE
-
Portugal Bersiap Meruntuhkan Tembok Denmark
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:27 -
Raul Asencio, Simbol Harapan Baru bagi Pemain Akademi Real Madrid
Liga Spanyol 20 Maret 2025, 11:15 -
Barcelona dan Kebangkitan Timnas Spanyol: Seberapa Besar Pengaruhnya?
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:08 -
Gelombang Biru Prancis Siap Menggempur Karang Kroasia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 10:49 -
Jarang Main di Real Madrid, Arda Guler Kok Masih Dipanggil Timnas Turki?
Piala Dunia 20 Maret 2025, 10:45
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40