8 Pebalap MotoGP yang Jadi Test Rider Usai Pensiun

Anindhya Danartikanya | 7 April 2020 18:25
8 Pebalap MotoGP yang Jadi Test Rider Usai Pensiun
Casey Stoner (c) Ducati

Bola.net - Satu dekade belakangan, peran test rider makin krusial di MotoGP. Kini orang-orang yang dipilih jadi test rider pun tak bisa sembarangan. Mereka harus benar-benar punya fisik bugar dan mental kuat, karena harus menjalani ratusan lap dalam sekali uji coba, dan yang terpenting: harus supercepat.

Tak hanya itu, seorang test rider juga harus punya kemampuan komunikasi yang lihai dan wajib punya perasaan sensitif di atas motor, agar ia bisa memberikan pendapat dan masukan yang sangat tepat dan jelas kepada para insinyur, teknisi, bahkan pebalap dari pabrikan yang mempekerjakan mereka.

Advertisement

Test rider masa kini juga diwajibkan setidaknya mampu menyaingi dan menyamai performa para pebalap-pebalap yang masih aktif bertarung di lintasan, hingga seisi tim juga bisa melakukan perbandingan data dan mengembangkan motor lebih mudah dan cepat.

Test rider yang digaet pun bermacam-macam. Ada beberapa test rider yang ditugaskan ketika mereka masih dalam usia yang masih cocok untuk balapan secara aktif. Namun, juga tak sedikit test rider yang digaet setelah mereka pensiun dari MotoGP, baik secara terencana maupun tidak.

Berikut delapan eks pebalap MotoGP yang diserahi jabatan test rider usai pensiun.

1 dari 9 halaman

Alex Hofmann

Alex Hofmann

Alex Hofmann (c) KTM

Sejak 2014, tersiar kabar bahwa KTM bertekad membentuk tim solid untuk diturunkan di MotoGP 2017 sebagai pabrikan sepenuhnya. Sejak itu pula KTM intensif bekerja sama dengan Alex Hofmann, rider yang turun di MotoGP pada 2002-2007 dan kini menjadi jurnalis di Jerman dan Austria.

Hofmann pun sepenuhnya menjadi test rider MotoGP untuk KTM sampai 2016, ketika proyek tersebut diambil alih oleh eks rider GP250, Moto2, dan MotoGP, Mika Kallio pada pertengahan tahun 2016 hingga kini.

Meski begitu, hingga kini Hofmann masih erat bekerja sama dengan KTM, dengan tugas sebagai test rider beberapa motor produksi massal mereka yang dijual ke pasaran.

2 dari 9 halaman

Casey Stoner

Casey Stoner

Casey Stoner (c) Ducati

Setelah memutuskan pensiun dini dalam usia 27 tahun pada akhir 2012, Casey Stoner masih wara-wiri di paddock MotoGP dengan menjabat sebagai test rider Honda pada 2013-2015, mengingat ia membela Repsol Honda selama dua musim sebelumnya.

Meski begitu, Stoner akhirnya memutuskan kembali ke Ducati pada 2016 untuk memegang peranan yang sama. Baik bersama Honda maupun Ducati, ia selalu mencuri perhatian setiap kali menjalani uji coba karena berkali-kali mencatat waktu tercepat, mengalahkan para pebalap aktif.

Sayangnya, Stoner merasa opininya tak didengarkan oleh Ducati dalam pengembangan Desmosedici, hingga akhirnya ia memutuskan untuk benar-benar meninggalkan paddock MotoGP pada akhir 2018.

3 dari 9 halaman

Hiroshi Aoyama

Hiroshi Aoyama

Hiroshi Aoyama (c) HRC

Hiroshi Aoyama yang merupakan juara dunia Grand Prix terakhir asal Jepang pada 2009, naik ke MotoGP pada 2010, namun memutuskan pensiun pada akhir 2014. Sejak itu, ia pun menjadi test rider Honda, mendampingi Stoner sepanjang 2015.

Sejak Stoner memutuskan kembali ke Ducati untuk memegang jabatan yang sama pada 2016, ia pun menjadi test rider tunggal Honda, sebelum akhirnya dijadikan manajer tim Honda Team Asia di Moto3 sejak 2018.

4 dari 9 halaman

Max Biaggi

Max Biaggi

Max Biaggi saat jajal Ducati MotoGP di Mugello pada 2013. (c) MotoGP.com

Empat kali juara dunia GP250, dua kali juara WorldSBK, sekaligus eks rider MotoGP, Max Biaggi, pensiun dari dunia balap pada tahun 2012, saat usianya mencapai 41 tahun. Meski begitu, kondisi fisiknya yang masih bugar, ditambah rasa cintanya pada kecepatan, membuatnya tak bisa jauh-jauh dari paddock WorldSBK dan MotoGP.

Di WorldSBK, ia pun sempat dijadikan test rider utama Aprilia Racing. Saking kompetitifnya, ia diberi fasilitas wildcard untuk balapan di Misano, Italia, dan Sepang, Malaysia. Tak hanya itu, ia juga sempat jadi test rider Pramac Racing di MotoGP pada 2013.

Meski begitu, perannya sebagai test rider Pramac Racing tidaklah seserius tugas para test rider MotoGP kebanyakan. Ia hanya sesekali mengendarai motor Ducati Desmosedici milik tim asal Italia tersebut.

5 dari 9 halaman

Sylvain Guintoli

Sylvain Guintoli

Sylvain Guintoli (c) Suzuki

Sylvain Guintoli diketahui balapan secara aktif di MotoGP pada 2007 dan 2008, sebelum akhirnya pindah ke WorldSBK pada 2010, setelah setahun turun di British Superbike (BSB). Setelah meninggalkan Suzuki dan Ducati, ia pun bergabung dengan Aprilia pada 2013 dan merebut juara dunia pada 2014.

Sayangnya, sejak itu prestasi Guintoli menurun, yakni ketika ia membela Honda dan Yamaha. Pada 2017, ia pun kembali ke British Superbike, namun sekaligus mendapatkan tawaran menjadi test rider utama Suzuki di MotoGP.

Guintoli dinilai Suzuki bisa memberi masukan jitu untuk GSX-RR, sekaligus jadi sosok senior bagi dua rider muda mereka saat ini, Alex Rins dan Joan Mir. Masukan Guintoli terbukti sangat membantu, mengingat dalam dua tahun terakhir Suzuki meraih 12 podium, termasuk dua kemenangan.

6 dari 9 halaman

Stefan Bradl

Stefan Bradl

Test rider Honda, Stefan Bradl (c) HRC

Setelah ditinggalkan Casey Stoner dan Hiroshi Aoyama, Honda akhirnya menemukan sosok test rider ideal dalam diri juara dunia Moto2 2011 asal Jerman, Stefan Bradl, yang uniknya merupakan salah satu rival berat Marc Marquez di kelas intermediate.

Bradl tadinya membela LCR Honda pada 2012-2014, lalu pindah ke Forward Racing pada awal 2015 dan ke Aprilia Racing pada pertengahan tahun. Pada 2017, ia pindah ke WorldSBK pada 2017, reuni dengan Honda. Namun meninggalnya Nicky Hayden membuat timnya kala itu, Ten Kate Racing, kehilangan sponsor utama dan nasib Bradl terkatung-katung.

Bradl pun akhirnya digaet oleh Honda pada 2018 untuk dijadikan test rider utama dan diminta ikut mengembangkan RC213V bersama Marquez dan Dani Pedrosa, begitu juga Jorge Lorenzo pada 2019. Tak hanya jadi test rider, Bradl juga bertugas menjadi pebalap cadangan jika salah satu rider Repsol Honda atau LCR Honda absen karena cedera.

7 dari 9 halaman

Dani Pedrosa

Dani Pedrosa

Test rider KTM, Dani Pedrosa (c) KTM/Philip Platzer

Dani Pedrosa dikenal sebagai salah satu ikon Honda karena selalu membela pabrikan Garpu Tala selama 18 tahun berkarier di ajang Grand Prix, yang 13 di antaranya ia habiskan di MotoGP bersama Repsol Honda.

Pada pertengahan 2018, rider Spanyol ini mengumumkan niatan pensiun dalam usia 33 tahun. Sejak itu pula ia diperkirakan akan menggantikan posisi Bradl sebagai test rider Honda. Namun, tak disangka-sangka, Pedrosa justru menghebohkan paddock MotoGP dengan menerima tawaran jabatan serupa di KTM mulai 2019.

Meski periode awalnya sebagai test rider KTM terkendala cedera bahu, Pedrosa langsung gaspol membantu pengembangan motor RC16 sekalinya pulih 100%. Kini manfaat dari masukannya benar-benar diakui dan banjir pujian dari para rider KTM, yakni Pol Espargaro dan Miguel Oliveira.

8 dari 9 halaman

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo (c) MotoGP.com

Jorge Lorenzo yang merupakan lima kali juara dunia, sukses merebut tiga gelar yang ada di koleksinya bersama Yamaha di MotoGP. Sembilan musim membela pabrikan Garpu Tala, Lorenzo mengejutkan paddock dengan memilih bergabung dengan Ducati pada 2017-2018.

Setelah mengalami cekcok dengan CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, pada awal 2018, Lorenzo pun segera menghubungi Repsol Honda dan mempromosikan dirinya untuk digaet, yakni setelah ia mendengar kabar Dani Pedrosa ingin pensiun pada akhir tahun itu.

Honda pun akhirnya luluh pada Lorenzo, namun sayangnya ia kesulitan beradaptasi dengan RCV, dan dirundung berbagai cedera, termasuk cedera punggung berkepanjangan. Ia pun akhirnya memutuskan kontraknya dengan Honda setahun lebih awal, demi pensiun dalam usia 32 tahun dan tak ingin balapan lagi.

Meski begitu, secara mengejutkan lagi, Lorenzo justru menerima tawaran untuk kembali ke Yamaha pada 2020, kali ini menjadi test rider. Ia pun sudah bertugas dalam uji coba Malaysia pada awal Februari lalu, dan dijanjikan bakal mendapatkan fasilitas wildcard untuk turun di 2-3 balapan.