6 Rider MotoGP yang Tak Baik-Baik 'Cerai' dengan Ducati
Anindhya Danartikanya | 16 Agustus 2020 15:39
Bola.net - Tak pelak lagi bahwa dunia balap, khususnya MotoGP, digemparkan oleh keputusan Andrea Dovizioso, yang tak lagi mau membela Ducati Team pada musim 2021. Meski Dovizioso belum mau membeberkan alasan yang melatarbelakangi keputusannya, perpisahan ini kabarnya diakibatkan hancurnya harmoni dalam tim tersebut.
Keputusan Dovizioso ini disampaikan oleh manajer pribadinya, Simone Battistella, kepada para petinggi Ducati Corse pada Sabtu (15/8/2020) pagi di Red Bull Ring, Austria, dan juga diumumkan untuk pertama kalinya secara publik oleh Battistella sendiri lewat Sky Sport.
Keputusan 'Dovi' ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para bos Ducati sendiri yang ingin mempertahankannya. Dovizioso memang belum mau bicara banyak soal keputusan ini, namun menegaskan bahwa langkah ini ia ambil berdasarkan 'situasi yang terjadi di dalam Ducati'.
Usai kabar ini menyeruak ke publik manajemen Ducati Corse pun diserang oleh banyak pihak, terutama para penggemar balap, apalagi fans Dovizioso sendiri. Manajemen mereka dianggap melakukan kerja buruk, dan dinilai terlalu sering memperlakukan para ridernya secara tidak layak.
Dovizioso pun bukan rider pertama yang dinilai tak diperlakukan dengan baik oleh manajemen Ducati, hingga akhirnya memilih hengkang. Berikut enam pembalap yang hengkang karena merasa tak betah di Ducati. Simak ulasannya ya, Bolaneters.
Casey Stoner
Hingga saat ini, Casey Stoner merupakan satu-satunya rider yang mampu mempersembahkan gelar dunia MotoGP kepada Ducati, yakni pada 2007. Sayangnya, kerja sama ini berakhir pada 2010. Stoner pun mengaku perpisahannya dengan Ducati tak terjadi secara baik-baik.
Ketidaknyamanan sudah dirasakan Stoner pada 2009, saat ia mengalami intoleransi laktosa, yang memengaruhi kebugaran tubuhnya hingga sulit tampil kompetitif. Kala itu, Stoner menyebut Ducati tak memercayainya, bahkan ketika dokter telah memberikan diagnosa.
Stoner juga menyatakan hengkangnya ia dari Ducati juga disebabkan oleh departemen balap mereka yang tak mau berinvestasi lebih tinggi untuk meningkatkan performa Desmosedici, namun justru menyodorkan kontrak bernilai tinggi kepada Jorge Lorenzo.
Stoner pun sempat kembali berseragam merah saat menjabat sebagai test rider Ducati pada 2016. Namun, mereka berpisah kembali pada akhir 2018, karena Stoner merasa masukannya soal Desmosedici tak terlalu digubris oleh para insinyur pabrikan asal Bologna tersebut.
Marco Melandri
Marco Melandri digaet oleh Ducati Team pada 2008 usai ditinggalkan Loris Capirossi menuju Suzuki. Untuk pertama kalinya, Melandri menjadi seorang pembalap tim pabrikan di MotoGP, dan ia ditandemkan dengan Stoner.
Mengingat Stoner sukses merebut gelar dunia pada tahun sebelumnya, ekspektasi pada Melandri pun melambung tinggi. Nyatanya, ia kesulitan melakukan adaptasi dengan Desmosedici, dan hanya tiga kali masuk posisi 10 besar sepanjang musim.
Melandri dan Ducati pun sepakat untuk mengakhiri kontrak mereka setahun lebih awal. Pada 2009, ia pun pindah ke Hayate Kawasaki, dan posisinya di Ducati Team digantikan oleh Nicky Hayden.
Pada 2017 dan 2018, Melandri kembali membela Ducati, namun di kejuaraan WorldSBK bersama Aruba.it Racing Ducati. Meski meraih 23 podium dan 3 kemenangan, ia didepak pada akhir 2018 usai Ducati memilih Alvaro Bautista untuk menggantikannya.
Valentino Rossi
Tak pelak lagi bahwa keputusan Valentino Rossi meninggalkan Yamaha demi membela Ducati pada 2011 bikin heboh sekaligus mengundang ekspektasi tinggi. Rossi, yang berhasil membangkitkan performa Yamaha, diharapkan juga bisa meneruskan kesuksesan Stoner.
Nyatanya, selama berseragam merah, Rossi malah hanya mampu tiga kali naik podium, dan bahkan paceklik kemenangan. Keterpurukan ini bahkan membuat sembilan kali juara dunia tersebut sempat terpikir untuk pensiun dalam usia 33 tahun pada akhir 2012.
Rossi, yang sampai saat ini nyatanya masih balapan usai kembali ke Yamaha pada 2013, menyatakan bahwa keterpurukannya di Ducati juga disebabkan oleh sikap para insinyurnya yang tak terlalu menganggap penting masukan dari pembalapnya.
Alhasil, Rossi pun memilih hengkang, usai Yamaha mau kembali membuka pintu untuknya. Rider berusia 41 tahun tersebut pun tak segan-segan menyebut bahwa dua musim di bawah naungan Ducati adalah masa terburuk dalam karier balapnya.
Jorge Lorenzo
Sama seperti Rossi, kedatangan Jorge Lorenzo ke Ducati usai meninggalkan Yamaha pada 2017 mengundang ekspektasi yang begitu tinggi. Lorenzo diharapkan mengulang kesuksesan Stoner pada 2007. Ia bahkan dikabarkan mendapatkan gaji sebesar 25 juta euro selama dua musim di Tim Merah.
Nyatanya, Lorenzo justru hanya meraih tiga podium sepanjang 2017, dan paceklik kemenangan. Lima kali juara dunia tersebut tak memungkiri bahwa dirinya memang kesulitan beradaptasi dengan Desmosedici, namun juga mengakui kurangnya dukungan teknis dari para insinyur Ducati meski ia telah memberikan begitu banyak masukan.
Pada awal 2018, Lorenzo pun perang verbal lewat media massa dengan CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, yang menyebut bahwa Lorenzo 'pembalap hebat yang tak bisa memanfaatkan potensi Desmosedici'. Pernyataan ini pun membuat Lorenzo naik pitam dan berpikir untuk hengkang.
Lorenzo pun menjawab Domenicali dengan pernyataan, "Aku bukan pembalap hebat, melainkan seorang juara dunia," dan akhirnya menandatangani kontrak dengan Repsol Honda, tepat sebelum ia merebut kemenangan besar di Mugello dan Catalunya.
Alvaro Bautista
Alvaro Bautista diketahui membela Ducati pada 2017 dan 2018 dengan berseragam Aspar Team di MotoGP. Rider asal Spanyol ini pun sempat membela Ducati Team dalam satu balapan, yakni di MotoGP Australia 2018, menggantikan Jorge Lorenzo yang cedera kaki dan pergelangan tangan.
Pada musim yang sama, Bautista pun dikonfirmasi bakal pindah ke WorldSBK pada 2019, membela tim pabrikan Ducati, yakni Aruba.it Racing Ducati. Pada musim perdananya, Bautista langsung menggebrak di atas Panigale V4R, dengan koleksi 18 podium dan 14 kemenangan pada delapan seri pertama.
Meski begitu, sesampainya di Seri Laguna Seca, Amerika Serikat, tanda-tanda Bautista hengkang tertangkap khalayak ramai. Ia digosipkan mendapatkan tawaran untuk membela Team HRC, tim pabrikan Honda yang untuk sekian lama akhirnya kembali ke WorldSBK.
Domenicali menuduh Bautista menolak tawaran Ducati untuk bertahan karena menginginkan gaji yang lebih besar. Namun, Bautista merasa tak mendapatkan dukungan moral yang cukup baik dari Ducati karena mereka dikabarkan ingin menggaet Scott Redding. Bautista sendiri menambah koleksi dua kemenangan lagi sebelum berpisah dari Ducati, dan menjadi runner up di belakang Jonathan Rea.
Andrea Dovizioso
Tak ada yang menyangka bahwa hubungan antara Ducati dan Andrea Dovizioso bakal berakhir pahit setelah bekerja sama sejak 2013. Sejak itu, Dovizioso menjadi ujung tombak pengembangan Desmosedici dan membantu Gigi Dall'Igna (General Manager Ducati Corse) membangkitkan performa motor tersebut di MotoGP.
Tahun 2020 merupakan tahun kedelapan Dovizioso membela Ducati, dan ia tercatat sebagai rider yang paling lama membela tim pabrikan mereka. Sejauh ini, ia meraih 39 podium dan 13 kemenangan untuk Tim Merah, serta menjadi runner up selama tiga tahun terakhir, sebagai rival terdekat Marc Marquez.
Meski begitu, pada pertengahan 2019, Dovizioso dan Dall'Igna dikabarkan bersitegang akibat masukan 'Dovi' sejak 2013 tak digubris, yakni masukannya soal solusi performa menikung yang buruk pada Desmosedici. Menurut Dovizioso, sejak ia bergabung, masalah ini tak pernah dijadikan prioritas oleh Ducati.
Ketegangan Dovizioso dengan Dall'Igna pun akhirnya terpampang jelas dalam film dokumenter 'Undaunted' keluaran Red Bull pada Februari lalu. Keduanya kerap cekcok, bahkan di dalam garasi tim. Hubungan mereka yang renggang ini pun diperparah dengan keinginan Ducati untuk memotong gaji Dovizioso dari 6 menjadi 3 juta euro saja per musim akibat pandemi virus corona.
Video: Kegembiraan Brad Binder Usai Menangi MotoGP Ceko
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Andrea Dovizioso Hengkang, Casey Stoner Kritik Ducati
Otomotif 15 Agustus 2020, 19:27 -
Ducati Kaget Andrea Dovizioso Tolak Bertahan di MotoGP 2021
Otomotif 15 Agustus 2020, 18:53 -
Andrea Dovizioso Dipastikan Stop Bela Ducati di MotoGP 2021
Otomotif 15 Agustus 2020, 18:04 -
Selalu di Hati: Ducati Kembali Buka Opsi Gaet Jorge Lorenzo
Otomotif 14 Agustus 2020, 21:27 -
Andrea Dovizioso: Siapa Bilang Ducati Wajib Menang di Austria?
Otomotif 14 Agustus 2020, 13:40
LATEST UPDATE
-
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49 -
MU Ingin Boyong Gelandang Timnas Jerman Jebolan Man City
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:40 -
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Korea Selatan Gagal Menang Lawan Oman
Asia 20 Maret 2025, 22:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40