6 Pembalap MotoGP yang Tolak Pakai Nomor 1 Usai Jadi Juara Dunia

Anindhya Danartikanya | 17 November 2022 12:05
6 Pembalap MotoGP yang Tolak Pakai Nomor 1 Usai Jadi Juara Dunia
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Usai menjuarai MotoGP 2022, Pecco Bagnaia mengaku masih mempertimbangkan nomor balap mana yang akan ia pakai pada 2023 nanti. 'Pecco' selalu memakai #63 sejak naik ke kelas para raja pada 2019, tetapi karena kini ia berstatus juara, ia diperbolehkan memakai #1 pada musim berikutnya.

Sebagai catatan, nomor balap #1 di MotoGP hanya boleh dipakai oleh rider yang berstatus juara dunia bertahan. Uniknya, pada era modern MotoGP, #1 seolah jadi sebuah kutukan. Pasalnya, sejak GP500 1999, belum ada rider yang mampu mempertahankan gelar saat memakai nomor itu.

Advertisement

"Jujur, ini harus benar-benar saya pikirkan," ujar Bagnaia via The Race. "Sudah jelas tak semua orang bisa pakai nomor satu. Namun, memakai nomor satu juga memberi banyak tekanan kepada Anda. Saya selalu menyukai para rider yang pakai nomor satu. Jadi, kita lihat saja nanti. Sulit untuk mengambil keputusan ini."

Rider terakhir yang berhasil mempertahankan gelar saat menggunakan #1 adalah Mick Doohan di GP500 1998. Dalam sejarah Grand Prix, terdapat enam pembalap yang menolak memakai nomor keramat tersebut atas berbagai alasan.

Nah, siapa saja sih mereka? Berikut ulasannya. Simak yuk, Bolaneters!

1 dari 6 halaman

#7 Barry Sheene

Barry Sheene tidak memulai kariernya di Grand Prix pada 1970 dengan nomor balap #7, tetapi legenda Suzuki ini mulai memakai nomor tersebut mulai 1974, saat ia balapan di ajang Daytona 200.

Dalam balapan yang dimenangi Giacomo Agostini dan Yamaha tersebut, Sheene memakai #7 dan menganggapnya sebagai nomor keberuntungannya. Bersama nomor itu, ia menjuarai GP500 1976 dan 1977.

Sheene pun tercatat sebagai pembalap dalam sejarah GP500/MotoGP yang menolak memakai #1 usai menjadi juara dunia. Ia bahkan tak pernah ganti nomor balap sampai pensiun pada 1984.

2 dari 6 halaman

#46 Valentino Rossi

#46 Valentino Rossi

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Petronas SRT

Selama berkarier di arena Grand Prix, Valentino Rossi selalu memakai nomor balap #46. Alasannya sederhana saja: itu adalah nomor balap yang dipakai sang ayah, Graziano Rossi, pakai saat berlaga di GP250 1979, tahun kelahiran The Doctor.

Kini #46 menjadi nomor balap yang sangat ikonik di dunia motorsport. Nomor tersebut kini bahkan sudah menjadi trademark bagi berbagai perusahaan yang dikelola Rossi, misalnya akademi balapnya dan sektor merchandise. Para pembalap Formula 1 bahkan enggan menggunakan nomor itu.

Dalam MotoGP Italia 2022 di Mugello, #46 sudah resmi dipensiunkan dan tak boleh dipakai pembalap lain. Rossi sejatinya sudah menyatakan penolakan pada keputusan memensiunkan nomornya, tetapi seorang rider MotoGP tak memiliki kuasa untuk membatalkan keputusan tersebut.

3 dari 6 halaman

#99 Jorge Lorenzo

#99 Jorge Lorenzo

Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo (c) MotoGP.com

Pada awal kariernya, Jorge Lorenzo diketahui menggunakan nomor balap #48. Namun, pada 2009, yakni tahun keduanya di MotoGP, ia memutuskan mengganti nomor balap setelah berpisah secara tidak baik-baik dengan mantan manajer pribadinya, Dani Amatriain.

Lorenzo kemudian meminta fansnya melakukan voting soal nomor balap barunya, dan #99 pun dipilih. Dengan nomor itu, Lorenzo menjuarai MotoGP 2010, dan ia memutuskan memakai #1 pada 2011 mengingat statusnya sebagai juara dunia bertahan.

Meski begitu, usai merebut gelar dunia kedua pada 2012 dan ketiga pada 2015, rider asal Spanyol ini memutuskan tetap menggunakan #99. Ia mengaku memilih nomor itu karena kebanyakan pendukungnya lebih memilih ia bertahan dengan nomor yang sama.

4 dari 6 halaman

#93 Marc Marquez

#93 Marc Marquez

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Honda Racing Corporation

Marc Marquez dikenal identik dengan nomor balap #93. Ia memilih nomor tersebut karena ia lahir pada tahun 1993. Selama berkarier di MotoGP, ia tak pernah beralih ke #1 meski meraih enam gelar di kelas itu. Namun, pada awal 2019, Marquez mengaku sempat tergoda pakai #1.

"Saya tipe orang yang merasa, saat sesuatu bekerja dengan baik, maka jangan menyentuhnya. Dengan 93, saya agak percaya takhayul. Saya tak membantah ada pembicaraan dengan orang-orang terdekat soal pakai nomor 1, setidaknya satu musim memakai nomor itu," ujarnya via Diario AS.

"Entah apakah saya akan melakukannya suatu saat nanti, tapi jelas tidak sekarang. Memakai nomor 1 berarti tanggung jawab besar dan beban berat. Lagipula, saya sudah pakai nomor 93 sejak saya berusia 11 tahun dan nomor itu telah memberi saya banyak keberuntungan," lanjutnya.

5 dari 6 halaman

#36 Joan Mir

#36 Joan Mir

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) AP Photo

Joan Mir dikenal memakai #36 di Grand Prix. Nomor ini adalah nomor balap sang sepupu, Joan Perello, yang pernah turun di GP125 2011 dan kemudian pensiun. Usai Perello tak lagi berkompetisi di ajang apa pun, Mir memakai nomor itu sebagai tanda rasa hormat.

Usai menjuarai MotoGP 2020, Mir pun memutuskan tak ganti ke #1 meski Suzuki mendorongnya. Rider yang juga juara dunia Moto3 2017 ini mengaku bahwa keputusannya ini bagaikan simbol bahwa kerja kerasnya belum usai dan tak ingin cepat puas atas prestasinya.

"Mengingat pekerjaan belum selesai, saya harus terus kerja lebih keras dengan nomor yang sekarang demi meraih lebih banyak gelar, mendapatkan kans lebih banyak untuk memikirkan nomor mana yang akan saya gunakan pada musim berikutnya. Saya sudah dapat satu kans, dan saya putuskan tetap pakai 36," ungkapnya.

6 dari 6 halaman

#20 Fabio Quartararo

#20 Fabio Quartararo

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Fabio Quartararo diketahui selalu memakai nomor balap #20 sejak anak-anak, dan tak pernah mengubahnya karena itu adalah tanggal lahirnya. Usai menjuarai MotoGP 2021, Quartararo memutuskan tak memakai #1 pada 2022 karena merasa nomor itu tak sesuai dengan jati dirinya.

"Nomor 20 adalah nomor yang sudah saya pakai sejak awal, dan itu tanggal lahir saya. Atas alasan itulah saya memakainya. Kita takkan melihat nomor itu di motor saya," ujar pembalap asal Prancis ini seperti yang dikutip dari MotoGP.com.

"Saya memulai balapan dengan #20 dan saya merasa tak seperti rider nomor satu. Saya akan tetap pakai #20 sampai pengujung karier saya, karena nomor itulah yang bikin saya ingin mulai balapan pada usia empat tahun. Ini nomor yang spesial bagi saya," lanjutnya.