Taekwondoin UTI Pro Raih Medali di Korea Open
Editor Bolanet | 30 Oktober 2012 15:26
- Taekwondoin binaan Universal Taekwondo Indonesia (UTI Pro), berhasil menorehkan 2 medali emas 3 perak dan 3 perunggu pada ajang 7th Gyeongju Korea Open Internasional Taekwondo Championship, di Korea Selatan, 25-30 Oktober.
Dua medali emas tersebut, masing-masing diraih di nomor poomsae kategori putri senior atas nama Christina Agung Intan dari Bali. Kemudian, satu medali emas lagi dihasilkan di nomor beregu putra atas nama Trio Taekwondoin Daniel Danny Harsono, Asep santoso (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jhon Yunior Mandagi (Sulawesi Utara).
Pendiri Yayasan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (YUTI), Grand Master Lioe Nam Khiong mengatakan, sukses yang diraih merupakan hasil kerja keras Indonesian Taekwondo Training Center, yang kini berubah nama menjadi YUTI Training Centre di Kawasan Pantai Indah Kapuk. Untuk poomsae, para taekwondoin tersebut berada di bawah bimbingan pelatih Rahadewineta, mantan atlet taekwondo nasional .
Mereka yang tampil di Korea Open, murni merupakan binaan pelatih lokal. Tidak ada pelatih asing dan saya pun ikut terjun langsung bersama sama mereka sejak kurun waktu 3 tahun belakangan ini, ujar Grand Master Leo panggilan Akrab Lioe Nam Khiong.
Dalam kesempatan tersebut, selaku pendiri YUTI dan UTI Pro, Grand Master Leo merasa terpanggil untuk turut berperan aktif dalam mengembangkan olahraga beladiri taekwondo.
Apa yang kami lakukan tersebut tidak ada misi lain dan hanya untuk kemajuan taekwondo Indonesia, tukas Grand Master Leo yang juga mantan Waki Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI).
Sementara itu, taekwondoin putri Christina Agung Intan merasa terharu dan bangga ketika dinobatkan sebagai pemenang untuk nomor poomsae kategori perorangan putri Senior. Pasalnya, sukses yang diraih merupakan kebanggaan tersendiri mengingat di ajang pekan Olahraga Nasional (PON) 18 di Pekanbaru, Riau, ia hanya menduduki peringkat ke-8.
Saya hampir tidak percaya. Sebab, persaingan cukup berat, ujar taekwondoin asal Bali tersebut. Apalagi, saya merasa malu ketika Pengprov TI Bali turut memvonis atas kegagalan saya di PON 18, ujarnya.
Ia pun berharap, keberhasilan merebut medali emas akan memotivasi untuk lebih berprestasi lagi di kejuaraan Internasional lainnya. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Leo yang telah memberikan kesempatan untuk dapat berkompetisi di event Internasional, imbuhnya.
Selain Dua medali, tim UTI Pro juga mempersembahkan 3 medali perak yang dihasilkan di nomor poomsae kategori beregu putri oleh trio taekwondoin Lessitra Draningrati, Domas Ayu Kirana Santoso (Jawa Tengah) dan Christina Agung Intan dari Bali. Kemudian, 2 medali perak lainnya dihasilkan di nomor kyorugi (Tarung) kelas di bawah 63 kilogram atas nama Imelda Kasman dari Bali dan Aprilia Uno Sanjaya Jawa Tengah di kelas 49 Kilogram.
Sedangkan 3 medali perunggu, masing masing di nomor poomsae kategori perorangan putri atas nama Lessitra Draningrati Jawa Tengah, kemudian Christina Agung Intan Bali dan beregu Putra Daniel Dany Harsono, Asep Santoso dan Jhon Junior Mandagi. (esa/mac)
Dua medali emas tersebut, masing-masing diraih di nomor poomsae kategori putri senior atas nama Christina Agung Intan dari Bali. Kemudian, satu medali emas lagi dihasilkan di nomor beregu putra atas nama Trio Taekwondoin Daniel Danny Harsono, Asep santoso (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jhon Yunior Mandagi (Sulawesi Utara).
Pendiri Yayasan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (YUTI), Grand Master Lioe Nam Khiong mengatakan, sukses yang diraih merupakan hasil kerja keras Indonesian Taekwondo Training Center, yang kini berubah nama menjadi YUTI Training Centre di Kawasan Pantai Indah Kapuk. Untuk poomsae, para taekwondoin tersebut berada di bawah bimbingan pelatih Rahadewineta, mantan atlet taekwondo nasional .
Mereka yang tampil di Korea Open, murni merupakan binaan pelatih lokal. Tidak ada pelatih asing dan saya pun ikut terjun langsung bersama sama mereka sejak kurun waktu 3 tahun belakangan ini, ujar Grand Master Leo panggilan Akrab Lioe Nam Khiong.
Dalam kesempatan tersebut, selaku pendiri YUTI dan UTI Pro, Grand Master Leo merasa terpanggil untuk turut berperan aktif dalam mengembangkan olahraga beladiri taekwondo.
Apa yang kami lakukan tersebut tidak ada misi lain dan hanya untuk kemajuan taekwondo Indonesia, tukas Grand Master Leo yang juga mantan Waki Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI).
Sementara itu, taekwondoin putri Christina Agung Intan merasa terharu dan bangga ketika dinobatkan sebagai pemenang untuk nomor poomsae kategori perorangan putri Senior. Pasalnya, sukses yang diraih merupakan kebanggaan tersendiri mengingat di ajang pekan Olahraga Nasional (PON) 18 di Pekanbaru, Riau, ia hanya menduduki peringkat ke-8.
Saya hampir tidak percaya. Sebab, persaingan cukup berat, ujar taekwondoin asal Bali tersebut. Apalagi, saya merasa malu ketika Pengprov TI Bali turut memvonis atas kegagalan saya di PON 18, ujarnya.
Ia pun berharap, keberhasilan merebut medali emas akan memotivasi untuk lebih berprestasi lagi di kejuaraan Internasional lainnya. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Leo yang telah memberikan kesempatan untuk dapat berkompetisi di event Internasional, imbuhnya.
Selain Dua medali, tim UTI Pro juga mempersembahkan 3 medali perak yang dihasilkan di nomor poomsae kategori beregu putri oleh trio taekwondoin Lessitra Draningrati, Domas Ayu Kirana Santoso (Jawa Tengah) dan Christina Agung Intan dari Bali. Kemudian, 2 medali perak lainnya dihasilkan di nomor kyorugi (Tarung) kelas di bawah 63 kilogram atas nama Imelda Kasman dari Bali dan Aprilia Uno Sanjaya Jawa Tengah di kelas 49 Kilogram.
Sedangkan 3 medali perunggu, masing masing di nomor poomsae kategori perorangan putri atas nama Lessitra Draningrati Jawa Tengah, kemudian Christina Agung Intan Bali dan beregu Putra Daniel Dany Harsono, Asep Santoso dan Jhon Junior Mandagi. (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Chelsea Lepas Mykhaylo Mudryk di Musim Depan?
Liga Inggris 25 Maret 2025, 21:22 -
Mohamed Salah Pergi, Liverpool Angkut Pemain Bournemouth Ini?
Liga Inggris 25 Maret 2025, 21:04 -
Diincar MU, Pelatih Timnas Swedia Dukung Viktor Gyokeres Pindah ke Inggris
Tim Nasional 25 Maret 2025, 20:53 -
Sudah Ketok Palu! Victor Osimhen Jadi Buruan Utama MU di Musim Panas 2025
Liga Inggris 25 Maret 2025, 19:56 -
Xavi Simons ke MU? Kok Kayaknya Sulit Ya!
Liga Inggris 25 Maret 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Terbaik Dunia 2015 Versi Yaya Toure
Editorial 25 Maret 2025, 12:29 -
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10