Simak 3 Alasan untuk Menyaksikan 2 Ajang ONE Championship Akhir Pekan Ini

Ari Prayoga | 21 Oktober 2022 02:48
Simak 3 Alasan untuk Menyaksikan 2 Ajang ONE Championship Akhir Pekan Ini
(c) ONE Championship

Bola.net - ONE Championship akan menggelar ONE 162 pada Jumat (21/10/2022), dan ONE Fight Night 3 esok harinya di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Dua ajang ini menandai kembalinya ONE Championship ke Negeri Jiran sejak Desember 2019.

Lewat dua ajang ini, akan ada empat laga perebutan gelar Juara Dunia dalam empat disiplin seni bela diri yang berbeda.

Advertisement

Pada laga puncak ONE 162, Zhang Peimian akan menghadapi Jonathan Di Bella demi memperebutkan gelar Juara Dunia perdana ONE Strawweight Kickboxing.

Sementara ONE Fight Night 3 menghadirkan laga perebutan gelar Juara Dunia MMA divisi Bantamweight antara John Lineker versus Andrade, gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai antara Regian Eersel melawan Sinsamut Klinmee, dan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling antara Kade Ruotolo kontra Uali Kurzhev.

Sembari menantikan aksi seni bela diri spektakuler akhir pekan ini, simak tiga alasan mengapa kamu wajib menyaksikan dua perhelatan ONE Championship tersebut berdasarkan rilis yang diterima Bola.net.

1 dari 3 halaman

Kembalinya Eko Roni Saputra

Kembalinya Eko Roni Saputra

Eko Roni Saputra. (c) One Championship

Petarung Indonesia, Eko Roni Saputra akan menghadapi Yodkaikaew Fairtex dalam laga MMA divisi flyweight. Ini akan menjadi penampilan kedelapan atlet asal Samarinda itu di pentas global ONE Championship dengan catatan enam kemenangan beruntun.

Jika bisa kembali menang pada ronde pertama, maka rekor Eko terus terjaga dan semakin membuka peluang untuk menembus lima besar di kelasnya. Sejauh ini, ia selalu bisa mengalahkan lawannya pada ronde awal.

Sementara itu, Yodkaikaew Fairtex adalah petarung Muay Thai berbahaya yang ditakuti karena tendangan serta tinjunya. Sebelumnya, ia mengatakan jika Eko saat ini tak layak untuk menantang peringkat lima besar dan menganggap jika lawan-lawan yang pernah Eko kalahkan berada pada level rendah.

Secara gaya tanding, Eko dan Yodkaikaew juga jauh berbeda. Eko adalah grappler dengan latar belakang panjang dalam gulat, sementara lawannya ahli dalam melayangkan tendangan, pukulan, serta serangan sikut dan lutut.

Jadi, menarik ditunggu bagaimana dua gaya bela diri dari kutub berbeda ini bertabrakan pada Jumat malam nanti.

2 dari 3 halaman

Potensi Lawan Bagi Eko Roni Saputra

Jika Eko harus berjuang untuk membuktikan kelayakan melawan atlet top divisinya, salah satu penghuni lima besar, Reece McLaren juga akan bertanding di ONE 162. Petarung asal Australia ini bakal menghadapi Windson Ramos yang juga berniat merangsek ke papan teratas.

Reece McLaren telah lama bertengger di peringkat lima besar berkat sihir ajaib yang bisa membuat lawan menyerah lewat kunciannya. Dari total 15 kemenangan, sembilan di antaranya diraih lewat submission (lawan menyerah).

Sementara Windson Ramos adalah pendatang baru dari Brasil yang tampil mengesankan dalam debutnya di ONE Championship. Pada April 2022, ia mengalahkan Woo Sung Hoon secara penuh dominasi yang membuktikan dirinya adalah ancaman berarti.

Padahal, Woo Sung Hoon adalah salah satu kandidat lima besar yang berhasil mengalahkan Yodkaikaew lewat KO pada ronde pertama.

Oleh karenanya, menarik ditunggu siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam laga ini. Apa pun hasilnya, mereka bisa jadi lawan berikutnya untuk Eko.

3 dari 3 halaman

Pecahnya Rekor Tak Terkalahkan

Pada Sabtu, ONE Fight Night 3 akan lanjut memanjakan pecinta seni bela diri lewat aksi yang tak kalah ciamik. Seperti diketahui, ajang ini bakal menampilkan tiga laga kejuaraan dunia.

Fakta menarik lain, empat petarung yang berlaga di dua laga puncak belum terkalahkan di ONE. Namun, catatan itu akan berakhir bagi dua petarung.

Hingga kini, John Lineker memiliki rekor 4-0, Fabricio Andrade 5-0, Regian Eersel 7-0, dan Sinsamut Klinmee 2-0 di ONE Championship. Mereka telah mengalahkan lawan-lawan top yang memiliki kemampuan bela diri elite.

Selain bisa pulang dengan sabuk emas, para pemenang dalam dua laga puncak nanti juga akan mampu menjaga sebuah prestasi bergengsi dan tak terkalahkan di pentas tertinggi seni bela diri global.

(Bola.net/Fitri Apriani)