PON Jabar tak Semulus dan Fair yang Dibayangkan
Editor Bolanet | 20 September 2016 12:44
Yang sedang hot menjadi bahan pembicaraan tentu saja bentrok antara aparat dengan penonton di venue polo air, Senin (19/9) kemarin. Saat itu sedang berlangsung pertandingan semifinal polo air antara Jawa Barat (Jabar) menghadapi Sumatera Selatan (Sumsel).
Berpindah ke cabor judo. Senin kemarin terjadi pemandangan menarik karena atlet Jabar menang tanpa harus mengeluarkan keringat satu tetes pun. Ini adalah buntut boikot seluruh peserta cabor judo. Mereka menganggap Jabar diistimewakan oleh wasit dan juri.
Sebagai wakil Tuhan yang ditugaskan untuk mengadili pertandingan, para wasit dan juri ini dianggap bertindak tidak sesuai ketentuan. Serta jauh dari fair play. Boikot dari seluruh peserta menjadi bukti buruknya kualitas pengadil yang disediakan oleh Panitia Besar (PB) PON.
'Dagelan' PON Jabar juga terjadi di cabor berkuda nomor pacuan. Sembilan dari 12 peserta memekikkan protes keras. Lagi-lagi protes ini dipicu karena sikap panitia yang mengistimewakan tuan rumah. Sebagai daerah yang mengeluarkan banyak Rupiah untuk menggelar PON, Jabar menerima wildcard di nomor pacuan.
Jabar sangat diuntungkan karena bisa langsung tanding di final, tanpa harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu.
Sembilan daerah yang mengajukan protes adalah, Sulawesi Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Jabar, Jawa Tengah dan Yogyakarta tidak ikut mendukung surat protes ini.
Anehnya, di tengah bopeng-bopeng di wajah PON, Ketua KONI Pusat, Tono Suratman justru memberikan rapor bagus untuk tuan rumah Jabar. Tono tutup mata tentang kericuhan di cabor polo air. Tidak ada kericuhan yang berarti, ucapnya enteng.
Tono juga cuek meski banyak daerah yang berteriak tentang buruknya kualitas pengadil di PON. Semua patuh terhadap keputusan yang diambil. Wasit pun bekerja dengan profesional. Jadi, secara umum semua berjalan dengan baik, sambung Tono.
Pria kelahiran Makassar ini menganggap PB PON sudah bekerja dengan sangat baik. Kalau terjadi protes akibat wasit dan juri, kami akan panggil setiap pengurus pusat cabang olahraga untuk dilakukan evaluasi, janji Tono.
Kami sebagai Dewan Pengarah akan terus melakukan evaluasi dari pelaksanaan pertandingan di setiap cabang olahraga di PON ini. Baik dari sisi kinerja wasit juri, hingga soal pengerahan suporter yang memberi semangat kepada setiap kontingen provinsi, tutupnya. (faw/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Voli Putra Jatim Kandaskan Perlawanan Yogya
Voli 19 September 2016, 20:40 -
Jabar Dianggap Diistimewakan, ini Jawaban Gubernur Aher
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016, 19:46 -
Riau Ega dan Ika Yuliana Tembus Final Panahan
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016, 18:06 -
Basket Putri Jatim Permalukan Jabar
Basket 19 September 2016, 18:04 -
PON XIX: Indikasi Curang, Wasit Judo Dituding Bela Jabar
Olahraga Lain-Lain 19 September 2016, 14:22
LATEST UPDATE
-
Belajar dari Kekalahan, Ini Solusi Pertahanan Timnas Indonesia vs Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:19 -
3 Pemain Bahrain yang Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 22:06 -
Pujian Setinggi Langit Bos Inggris untuk Myles Lewis-Skelly
Piala Dunia 22 Maret 2025, 21:16 -
Cedera Tidak Parah, Alisson Becker Siap Perkuat Liverpool Setelah Jeda
Liga Inggris 22 Maret 2025, 21:00 -
Diincar MU, Striker Eintracht Frankfurt Itu Siap Pindah Klub
Liga Inggris 22 Maret 2025, 20:28 -
Lupakan Australia, Timnas Indonesia Fokus Hadapi Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 19:57
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39