Kontingan Indonesia ke Olimpiade Resmi Dikukuhkan
Editor Bolanet | 14 Juli 2012 16:16
- Sebanyak 21 atlet Indonesia yang menjadi kontingen Olimpiade di London, akhirnya resmi dikukuhkan di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).
Sayangnya, dari jumlah 21 atlet tersebut, hanya 14 yang hadir. Mereka di antaranya 9 dari atlet bulutangkis, dua dari atletik, satu dari menembak, satu dari panahan, dan satu dari renang. Sedangkan enam atlet angkat besi, tengah berlatih di Korea Selatan. Lalu, atlet anggar, Diah Permatasari juga berhalangan hadir.
Upacara pengukuhan tersebut, dipimpin dua inspektur upacara, Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. Selain itu, hadir pula sejumlah Ketua Pengurus Besar (PB) cabang olahraga, di antaranya Wakil Kapolri Nanan Sukarna yang kini menjabat Ketua Umum PB Perbakin, Adang Dorodjatun selaku Ketua Umum PB PABBSI, dan Titik Soeharto selaku Ketua Umum PB Perpani.
Usai pengukuhan, dilanjutkan dengan penciuman bendera Merah Putih yang dimulai oleh Ketua Satlak Prima Aslizar Tanjung dan diikuti oleh 14 atlet secara bergantian. Sementara Menpora, Ketua KOI, dan Chef de Mission (CDM) Erick Tohir, memberi ucapan selamat dengan menyalami setiap atlet yang usai mencium bendera.
Seluruh atlet yang akan berangkat pada 22 Juli tersebut, menyatakan siap bertanding untuk mencapai hasil terbaik di Olimpiade. Misalnya saja pebulutangkis putra, Taufik Hidayat menyatakan, siap untuk kalah dan menang. “Kalau ditanya seputar persiapan, rasanya sudah maksimal. Tapi, sebagai atlet saya siap menang dan siap juga untuk kalah. Yang penting, saya akan berjuang semaksimal mungkin,” kata Taufik kepada .
Menurut Taufik, sebenarnya dirinya malu menjadi atlet paling tua dalam tim (32 tahun). Tapi, sekaligus juga bangga karena dalam usia yang sudah sangat senior ia masih bisa tampil di Olimpiade. “Malu sekaligus bangga jadi pemain paling senior. Tapi, mungkin saja saya masih bisa main di Olimpiade 2016 atau empat tahun mendatang,” kata Taufik.
Tunggal putra lainnya, Simon Santoso juga menyatakan kesiapannya bertanding di Olimpiade nanti. Menurut dia, persiapan sudah berjalan maksimal dengan program yang dibuat pelatih, dan tidak ada masalah menjelang keberangkatan nanti. “Sebagai atlet, saya siap menghadapi lawan-lawan yang bakal dihadapi. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa, yaitu dengan bermain sebaik mungkin,” tandasnya. (esa/row)
Sayangnya, dari jumlah 21 atlet tersebut, hanya 14 yang hadir. Mereka di antaranya 9 dari atlet bulutangkis, dua dari atletik, satu dari menembak, satu dari panahan, dan satu dari renang. Sedangkan enam atlet angkat besi, tengah berlatih di Korea Selatan. Lalu, atlet anggar, Diah Permatasari juga berhalangan hadir.
Upacara pengukuhan tersebut, dipimpin dua inspektur upacara, Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. Selain itu, hadir pula sejumlah Ketua Pengurus Besar (PB) cabang olahraga, di antaranya Wakil Kapolri Nanan Sukarna yang kini menjabat Ketua Umum PB Perbakin, Adang Dorodjatun selaku Ketua Umum PB PABBSI, dan Titik Soeharto selaku Ketua Umum PB Perpani.
Usai pengukuhan, dilanjutkan dengan penciuman bendera Merah Putih yang dimulai oleh Ketua Satlak Prima Aslizar Tanjung dan diikuti oleh 14 atlet secara bergantian. Sementara Menpora, Ketua KOI, dan Chef de Mission (CDM) Erick Tohir, memberi ucapan selamat dengan menyalami setiap atlet yang usai mencium bendera.
Seluruh atlet yang akan berangkat pada 22 Juli tersebut, menyatakan siap bertanding untuk mencapai hasil terbaik di Olimpiade. Misalnya saja pebulutangkis putra, Taufik Hidayat menyatakan, siap untuk kalah dan menang. “Kalau ditanya seputar persiapan, rasanya sudah maksimal. Tapi, sebagai atlet saya siap menang dan siap juga untuk kalah. Yang penting, saya akan berjuang semaksimal mungkin,” kata Taufik kepada .
Menurut Taufik, sebenarnya dirinya malu menjadi atlet paling tua dalam tim (32 tahun). Tapi, sekaligus juga bangga karena dalam usia yang sudah sangat senior ia masih bisa tampil di Olimpiade. “Malu sekaligus bangga jadi pemain paling senior. Tapi, mungkin saja saya masih bisa main di Olimpiade 2016 atau empat tahun mendatang,” kata Taufik.
Tunggal putra lainnya, Simon Santoso juga menyatakan kesiapannya bertanding di Olimpiade nanti. Menurut dia, persiapan sudah berjalan maksimal dengan program yang dibuat pelatih, dan tidak ada masalah menjelang keberangkatan nanti. “Sebagai atlet, saya siap menghadapi lawan-lawan yang bakal dihadapi. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa, yaitu dengan bermain sebaik mungkin,” tandasnya. (esa/row)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Griffin Dipastikan Absen Dari Olimpiade London
Basket 13 Juli 2012, 18:45 -
De Gea Target Rebut Medali Emas Olimpiade
Liga Spanyol 13 Juli 2012, 16:31 -
Adrian Berharap Barca Lepas Alba ke Olimpiade
Liga Spanyol 13 Juli 2012, 12:31 -
Scholes Turut Sesali Pendepakan Beckham
Bola Dunia Lainnya 12 Juli 2012, 14:46 -
Laga Pra Olimpiade, Spanyol Bekuk Perancis 81-65
Basket 11 Juli 2012, 17:15
LATEST UPDATE
-
Optimisme Timnas Bahrain Curi Poin di Jakarta
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:46 -
Krisis Bek Melanda Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 11:15
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39