Formula 1 Diklaim Jadi Ajang Balap Paling Mahal, Benarkah?
Zaki Baldan | 14 Maret 2019 17:57
Bola.net - - Cepat dan mahal patut disematkan pada ajang Formula 1. Bagaimana tidak, untuk mengikuti kompetisi saja pebalap F1 perlu membayar sejumlah uang ke produsen atau tim yang ikut ajang tersebut. Sebagai contoh, pebalap Rio Haryanto yang harus membayar mahal untuk bisa jadi pebalap Manor Racing. Tak hanya itu, mahalnya kompetisi ini juga bisa dilihat dari biaya operasional Formula 1.
Perlu diketahui, untuk keseluruhan mengikuti kompetisi saja, setiap tim harus mengeluarkan setidaknya triliunan. Sebut saja Tim Ferrari, Red Bull, dan MacLaren yang diperkirakan mengeluarkan uang sampai USD 320 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pertahun.
Setiap tim juga membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun jet darat yang kompetitif di atas lintasan. Ya bisa dibilang, mobil itu sangat mahal harga dan biaya merawat. Dilansir dari liputan6.com, total biaya untuk membangun mobil Formula 1 minimal USD 9,4 juta atau sekira Rp 125 miliar. Hal itu meliputi untuk komponen paling mahal, yaitu engine unit. Part itu berkisar minimal USD 7,7 juta hingga USD 10 juta. Wow!
Sementara itu, bagian sasis juga terbilang mahal. Rangka bawah yang digunakan terbuat dari serat karbon monocoque, bahan sintetis yang kuat tapi tetap ringan. Harga per sasisnya mencapai US$ 650 juta atau setara Rp 8,7 Miliar. Sementara untuk gearbox rata-rata dibanderol US$ 480 ribu. Namun tidak ada angka yang pasti mengenai pengeluaran tim setiap musimnya. Sebab, baik pihak penyelenggara maupun tim yang tampil biasanya tertutup dengan data-data pengeluarannya.
Kalau dilihat biaya pengeluaran untuk keseluruhan tim dalam setahun, setiap tim mampu membuat perusahaan sekelas unicorn. Istilah itu untuk sebuah perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar (setara Rp 14 triliun hingga Rp 140 triliun).
Beda hal dengan decacorn. Sebutan untuk startup yang memiliki valuasi lebih dari USD 10 miliar. Valuasinya 10 kali lipat lebih besar dibandingkan unicorn, namun 10 kali lipat di bawah hectocorn.
Nah, jasa transporasi online, Grab telah berlevelkan decacorn pertama di Asia Tenggara. Artinya, valuasi Grab sudah mencapai lebih dari 10 miliar dollar AS. Bermula dari modal 250 juta dollar AS, sekarang valuasi Grab sebesar 11 miliar dolar AS atau Rp 155 triliun. Grab pun masih terus mengukir sejarah baru.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Lokasi Joging Paling Hits Seantero Jakarta
Olahraga Lain-Lain 13 Maret 2019, 16:46 -
Masuk 8 Besar Liga Champions, Juventus Amankan 10,5 Juta Euro
Liga Champions 13 Maret 2019, 08:37 -
4 Tips Bagi Kamu Baru Pertama Kali Nonton ke Stadion
Olahraga Lain-Lain 12 Maret 2019, 08:35 -
4 Alasan Suporter Sepakbola Gunakan Jasa Transportasi Online
Olahraga Lain-Lain 11 Maret 2019, 10:20
LATEST UPDATE
-
Cristiano Ronaldo Tanggapi Selebrasi 'Siu' Rasmus Hojlund: Bukan Masalah
Piala Eropa 23 Maret 2025, 07:30 -
Barcelona Fokus Rekrut Striker Baru, Luis Diaz Jadi Target Utama
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 07:15 -
Chelsea Siapkan Lima Wonderkid untuk Masa Depan Klub
Liga Inggris 23 Maret 2025, 07:02 -
Masa Depan Luka Modric: Impian Pensiun di Real Madrid
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 07:00 -
Alexander Isak vs Julian Alvarez: Siapa yang Cocok untuk Liverpool?
Liga Inggris 23 Maret 2025, 06:45 -
Perkiraan Susunan Pemain Juventus Andai Jadi Dilatih Roberto Mancini
Liga Italia 23 Maret 2025, 06:30 -
Marcus Rashford Harus Kembali ke Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 06:02 -
Phil Foden di Bawah Tekanan: Kesulitan di Klub, Main Buruk di Timnas Inggris
Piala Dunia 23 Maret 2025, 06:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39