Eks Menpora Andi Mallarangeng Puji Kesuksesan Vidio Tayangkan Olimpiade Tokyo 2020
Asad Arifin | 9 Agustus 2021 09:59
Bola.net - Andi Mallarangeng, Menpora era 2009-2012, memberi tujuh catatan atas digelarnya Olimpiade Tokyo 2020. Pria berusia 58 tahun itu di antaranya memberi pujian pada kesuksesan Vidio sebagai salah satu official broadcaster Olimpiade Tokyo 2020 di Indonesia.
Menurut Andi, Vidio sukses memanjakan para penikmat tayangan olahraga di Indonesia. Sebab, Vidio mampu menyajikan hampir semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020. Vidio tidak hanya menyiarkan pertandingan olahraga favorit saja.
"Baru kali ini kita bisa menonton boleh dikata semua cabang yang dipertandingkan di olimpiade melalui 15 channel Champions TV (official broadcaster) yang tersedia di Vidio.com," kata Andi disadur dari laman Facebook miliknya.
"Saya sendiri menikmatinya dengan disambungkan ke televisi sehingga layarnya menjadi lebar. Dan bisa menonton pahlawan-pahlawan olahraga Indonesia bertanding di ajang olimpiade secara live," sambung pria kelahiran Makassar tersebut.
Simak pernyataan lengkap dari Andi Mallarangeng di bawah ini ya Bolaneters.
Pernyataan Lengkap Andi Mallarangeng
Pada Senin (9/8/2021) pagi WIB, Andi Mallarangeng menunggah pernyataan di akun Facebook miliknya. Mepora era presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut membuat uraian dengan judul 'Yang Berjaya di Olimpiade Tokyo 2020'. Berikut adalah kutipan lengkapnya:
Olimpiade Tokyo 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi baru saja selesai. Para atlet kembali ke negara masing-masing, sebagian dengan penyambutan layaknya pahlawan bangsa. Dengan atau tanpa medali.
Memang, setiap olimpiade melahirkan pahlawan-pahlawan yang berjaya di olimpiade tersebut. Dalam catatan saya, mereka yang berjaya di Olimpiade Tokyo 2020 ini adalah sebagai berikut:
1. Kota Tokyo, Jepang, yang sukses menyelenggarakan olimpiade di tengah pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat. Tapi sekaligus pula Tokyo dan Jepang adalah tuan rumah yang merugi karena kehilangan bonus pariwisata internasional dan pendapatan dari tiket dan merchandise karena tidak adanya penonton, terutama yang datang dari luar negeri.
2. Amerika Serikat masih berjaya dengan perolehan medali tertinggi, yaitu 39 emas 41 perak dan 33 perunggu. Namun hanya menang tipis dari RRT yang memperoleh 38 emas 32 perak dan 18 perunggu. Grafik perolehan medali RRT menaik terus dari olimpiade ke olimpiade, dan jarak makin tipis dengan AS. Di Olimpiade Paris tiga tahun lagi, posisi pemenang bisa saja sudah bergeser. Sementara itu, Jepang sebagai tuan rumah bisa juga mengklaim berjaya karena bisa melejit ke urutan ketiga setelah AS dan RRT.
3. Para atlet peraih medali dan pelatihnya. Mereka kembali sebagai pahlawan olahraga bangsanya, sebagai yang terkuat, tercepat, terbaik di dunia. Negaranya mungkin saja kecil dan terpencil, tapi sebuah medali olimpiade, apalagi emas, membuat bangsa itu tercatat sebagai bagian dari puncak-puncak prestasi olahraga dunia. Tengok Fiji, negeri kecil di Samudera Pasifik, berjaya dengan satu emas dari cabang Rugbi. Yang menarik, para peraih medali emas dan medali perunggu menampakkan kegembiraan yang luar biasa, sementara peraih medali perak gembira tapi sekaligus galau. Galau karena menyesal tidak dapat emas. Sementara peraih perunggu bersyukur masih bisa meraih medali.
4. Indonesia pun termasuk berjaya karena bisa mengembalikan tradisi emas dengan emas dari bulu tangkis. Kita pun bisa meraih perak dan perunggu dari angkat besi dan bulutangkis. Bonus untuk para atlet dan pelatih sudah menunggu. Bahkan hadiah untuk Gresya Polii dan Apriyani Rahayu mulai dari uang, rumah, franchise, kopi, hingga sapi sudah menjadi berita internasional. Sayangnya, medalinya, terutama emas, masih kurang banyak. Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kita yang peringkat ke empat di dunia.
5. Filipina berjaya di ASEAN dengan meraih 1 emas 2 perak dan 1 perunggu. Filipina menduduki peringkat ke 50, sementara kita berada di peringkat ke 55, kemudian Thailand (1,0,1) di peringkat ke 59 dan Malaysia (0,1,1) ke 74. Brunei, Cambodia, Laos, Myanmar, Singapura, Timor Leste dan Vietnam tidak berhasil meraih medali apapun.
6. Bahkan atlet yang tidak meraih medali tapi memperlihatkan kemajuan dan usaha yang luar biasa pun disambut sebagai pahlawan. Lihat saja Kevin Cordon, atlet bulutangkis Guatemala yang berhasil tembus ke semifinal tunggal putra, diarak sebagai pahlawan di kampung halamannya. Juga, Nurul Akmal, atlet angkat besi kita asal Aceh, yang berhasil menembus 5 besar di olimpiade akan mendapatkan hadiah rumah dari pemerintah Aceh yang bangga terhadap warganya.
7. Khusus untuk di Indonesia, yang juga berjaya adalah Vidio.com, layanan streaming online, yang membawakan pertandingan-pertandingan olimpiade dari seluruh cabang olahraga kepada para pemirsa di seluruh tanah air secara live. Baru kali ini kita bisa menonton boleh dikata semua cabang yang dipertandingkan di olimpiade melalui 15 channel Champions TV (official broadcaster) yang tersedia di Vidio.com. Saya sendiri menikmatinya dengan disambungkan ke televisi sehingga layarnya menjadi lebar. Dan bisa menonton pahlawan-pahlawan olahraga Indonesia bertanding di ajang olimpiade secara live. Sayangnya, di cabang Sport Climbing atau Panjat Tebing yang juga favorit saya, rupanya atlet-atlet kita tidak ikut bertanding. Mudah-mudahan di Paris, tiga tahun lagi, mereka juga bisa juga menyumbang medali. Begitu juga cabang Dayung, Panahan, Atletik, Renang, dan semuanya saja.
Sumber: Facebook Andi Mallarangeng
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Ada Depay, Koeman Yakin Barcelona Bakal Move-On dari Messi
- Barcelona Kehilangan Magisnya, Pique: Rasanya Beda
- Di Balik Haru Biru Perpisahan Lionel Messi: 200 Jurnalis Gagal Dapat Akses Liputan
- Transfer Besar-Besaran Termasuk Leo Messi, PSG Langgar Aturan FFP?
- Bakal Jadi Bencana Jika PSG Gagal Juara Liga Champions
- Gokil! Belum Puas Hampir Rekrut Lionel Messi, PSG Kini Sasar Casemiro
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Setelah 15 Tahun, Akhirnya Menpora Tak Lagi Berkumis Tebal
Bola Indonesia 23 Oktober 2019, 11:37 -
Andi Mallarangeng Mundur Dari Jabatan Sebagai Menpora
Bola Indonesia 7 Desember 2012, 10:58 -
Voters Solo Bawa Keuntungan Bagi La Nyalla
Bola Indonesia 6 Desember 2012, 07:39 -
'Sanksi FIFA Bisa Mematikan Potensi Level Junior'
Bola Indonesia 5 Desember 2012, 23:17 -
Bila Kisruh Tak Usai, Pemerintah Siap Bertindak
Bola Indonesia 5 Desember 2012, 21:50
LATEST UPDATE
-
Palu Sudah Diketuk, Juventus Sahkan Pengangkatan Igor Tudor Usai Pecat Motta
Liga Italia 23 Maret 2025, 23:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39