Wenger Dukung Henry untuk Bangkit dari Kegagalannya

Dimas Ardi Prasetya | 18 Februari 2019 01:30
Wenger Dukung Henry untuk Bangkit dari Kegagalannya
Thierry Henry (c) AFP

Bola.net - - Eks manajer Arsenal Arsene Wenger mendukung Thierry Henry untuk bangkit dari kegagalannya saat menjabat sebagai pelatih AS Monaco.

Setelah resmi gantung sepatu, Henry tidak meninggalkan dunia sepakbola. Setelah rehat sejenak, ia kemudian terjun ke dunia kepelatihan.

Advertisement

Ia diangkat sebagai asisten pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez. Ia kemudian meninggalkan posisi itu untuk menerima pekerjaan sebagai pelatih utama Monaco di Ligue 1.

Henry mulai menjalankan tugasnya di Monaco sejak pertengahan Oktober 2018. Namun prestasi klub itu tak lebih baik ketimbang di tangan pelatih sebelumnya, Leonardo Jardim.

Di Monaco, Henry mencatatkan empat kemenangan, lima hasil imbang dan 11 kali kalah. Pada 24 Januari, pria asal Prancis itu akhirnya didepak dari klub tersebut.

1 dari 3 halaman

Analisa Wenger


Menurut Wenger, Henry gagal di Monaco karena ia menangani klub itu di saat yang tidak tepat. Namun ia yakin ke depannya mantan anak asuhnya itu akan bisa meraih sukses.

"Jika Anda tiba di bulan Oktober, dan tim berada dalam posisi yang sangat buruk, Anda memiliki waktu tiga bulan. Karena pada bulan Januari setiap orang mulai menjadi gelisah bahwa segalanya dapat berjalan sangat buruk," tuturnya seperti dilansir Sky Sports.

"Anda memiliki sedikit waktu ketika Anda tiba di pertengahan musim. Itulah yang terjadi pada Thierry," tutur Wenger.

"Bagaimana ia bangkit kembali akan sangat penting. Saya pikir ia memiliki kualitas dan keinginan untuk membuat karier, dan karier dinilai pada periode yang lebih lama."

2 dari 3 halaman

Keberuntungan dan Kerja Keras


Wenger mengawali karirnya bersama Nancy. Ia kemudian pindah ke Jepang untuk menangani Nagoya Grampus Eight, sebelum akhirnya secara mengejutkan ditunjuk jadi manajer Arsenal pada tahun 1996.

Menurut Wenger, kesuksesan karir seorang manajer atau pelatih bergantung pada dua hal. Yang pertama adalah kerja keras dan kedua keberuntungan.

"Saya memulai pekerjaan saya [dengan Nancy] pada usia 33 tahun, saya memiliki orang-orang yang sangat menjanjikan di sekitar saya, dan banyak dari mereka menghilang sementara beberapa orang selamat. Mengapa? Anda butuh keberuntungan dan bekerja keras."

"Selalu sangat sulit untuk memprediksi karier seorang manajer. Itu tergantung pada kualitas para pemain dan kepercayaan diri yang kami dapatkan."

"Sangat baik bagi saya untuk melihat bahwa pemain yang pernah saya tangani terus membagikan permainan kami dengan orang-orang dan mengembangkan pemain muda."

3 dari 3 halaman

Berita Video


Berita video kegiatan Anies Baswedan yang menghadiri festival 125 tahun MH Thamrin di Stadion VIJ yang merupakan bekas markas Persija Jakarta.