Mengapa Sabun, Sanitizer, dan Air Hangat Ampuh Tangkal Virus Corona?
Anindhya Danartikanya | 26 Maret 2020 16:15
Bola.net - Cuci tangan selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir mungkin jadi hal yang paling sering Anda lakukan belakangan ini, terutama setelah adanya pandemi virus Corona (Covid-19), karena dengan cara itulah kita bisa menurunkan risiko terhindar dari terpapar virus Corona.
Tak hanya itu, dengan membiasakan diri mencuci tangan secara tepat, kita bisa membantu meredam penyebaran virus tersebut. Itulah mengapa, sekalipun tangan Anda mungkin sudah mulai terasa kering, mengkerut, dan mulai capek atau bosan mencuci tangan selama 20 detik, tolong jangan hentikan kebiasaan itu.
Ingat bahwa ketika Anda sedang menggosok, Anda juga membunuh sejumlah bakteri jahat lain dan virus yang berpotensi mematikan, yang telah mengganggu manusia selama berabad-abad, termasuk influenza dan sejumlah virus Corona jenis yang berbeda.
Bukan Satu-satunya Virus yang Bisa Dibasmi dengan Sabun
"Ada empat virus Corona yang beredar pada manusia secara teratur, hampir setiap tahun," kata Dr. John Williams ahli virologi yang menjabat sebagai Kepala Divisi Kesehatan Anak Penyakit Menular di Rumah Sakit Anak Pusat Kedokteran Universitas Pittsburgh.
"Virus-virus ini utamanya menyebabkan flu. Faktanya, mereka menyebabkan sekitar sepertiga flu biasa. Mereka tidak menyebabkan orang meninggal," jelasnya, dikutip dari CNN International, Selasa (24/3/2020).
Virus corona bukan satu-satunya parasit jahat yang bisa dilawan dengan sabun dan air. Influenza, yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun, dan virus metapneumo, yang menyebabkan infeksi pernapasan yang dapat menyebabkan pneumonia, juga bisa hancur dan mati.
Bagaimana hal sederhana seperti sabun dan air hangat, dan pembersih berbasis alkohol, memperoleh kekuatan sedemikian besar terhadap parasit-parasit ini? Jawabannya ada pada 'kulit' mereka dan teknik menggosok Anda.
Ini yang Sabun dan Air Hangat Lakukan
Di bawah mikroskop, virus Corona tampaknya ditutupi dengan menara runcing, membuat penampakan virus ini seperti mahkota atau 'corona', asal muasal namanya. Di bawah mahkota adalah lapisan luar virus, yang terdiri dari lipid atau sejenis lemak. Sekarang bayangkan virus ini adalah makanan bermentega, ditutupi dengan lemak mentega.
"Anda mencoba mencuci piring mentega Anda dengan air saja, tapi mentega itu tidak hilang dari piring. Anda perlu sabun untuk melarutkan minyak. Jadi, sabun atau alkohol sangat, sangat efektif melawan melarutkan lapisan cairan berminyak dari virus," jelas Williams.
Apakah menyingkirkan lapisan luar itu berdampak terhadap kuman? "Secara fisik menonaktifkan virus sehingga tidak dapat mengikat dan memasuki sel manusia lagi," ujar Williams.
Bagaimana sabun memiliki kekuatan demikian? Ini berkaitan dengan bagaimana molekul sabun terbentuk, masing-masing sangat mirip sperma kecil, dengan kepala dan ekor. Kepala berikatan dengan air, tetapi ekor menolaknya, lebih suka minyak dan lemak.
Dengan panik mencoba melepaskan diri dari air, ujung sabun ditarik ke lapisan luar virus yang berlemak dan mulai membukanya, seperti kita mungkin menggunakan linggis untuk memisahkan dua potong kayu. Setelah virus atau bakteri membelah, ia menumpahkan isi perutnya ke dalam air sabun dan mati.
Air dan menggosok dengan tangan Anda penting untuk proses ini karena kombinasi ini menciptakan lebih banyak busa sabun, yang mengganggu ikatan kimia yang memungkinkan bakteri, virus, dan kuman lainnya menempel di permukaan.
Anda menggosok, berbusa dan menggosok lagi, masuk ke setiap celah dan celah tangan dan jari Anda, termasuk kuku, selama 20 detik, yang kira-kira sama waktu yang diperlukan saat menyanyikan Selamat Ulang Tahun dua kali. Sekarang, ketika Anda membilas tangan, semua kuman yang terluka, terperangkap atau terbunuh oleh molekul sabun, dihanyutkan.
"Semua gelembung dan busa itu, benar-benar membunuh kuman dan membasuhnya," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Sekolah Kedokteran Universitas di Nashville.
Anda sering mendengar bahwa air harus hangat, mengapa? Tetapi, bahkan air panas tidak membunuh bakteri atau virus, sampai Anda mencapai suhu yang bisa membuat kulit melepuh.
"Air dingin akan ampuh, tapi Anda harus memastikan berusaha keras menggunakan sabun dan berbusa," kata ahli kimia Bill Wuest, seorang profesor di Universitas Emory yang mempelajari disinfektan. Untuk melakukan itu, Anda mungkin perlu menyanyikan "Selamat Ulang Tahun" tiga kali, bukan dua kali.
"Air hangat dengan sabun hingga mendapa busa, jauh lebih baik, lebih banyak gelembung," kata Wuest. "Itu indikasi bahwa sabun itu, mencoba merangkum kotoran dan bakteri serta virus di dalamnya."
Cara Kerja Hand Sanitizer Berbasis Alkohol
William Schaffner menambahkan hand sanitizer berbasis alkohol bisa seampuh sabun jika digunakan dengan baik. "Setidaknya harus mengandung 60 persen alkohol. Alkohol itu yang menjadi pembunuh virus," jelasnya.
Hanya meneteskan sedikit di telapak tangan dan menyeka dengan cepat tidak cukup baik. Anda harus menggunakan cukup banyak dan menggosokkannya di seluruh permukaan. Gosokkan ke seluruh tangan Anda, di antara jari-jari dan di punggung tangan Anda.
"Itu karena alkohol memiliki sifat kimia yang berbeda. Ini membantu memecah membran kuman, tapi Anda harus memastikan kuman itu bersentuhan langsung dengan bakteri atau virus," timpal Wuest.
Tetapi ada situasi di mana sabun dan air adalah yang terbaik, kata Williams, karena kemampuan sabun dan air untuk menjebak dan membersihkan mikroorganisme. "Alkohol cukup efektif membunuh kuman, tapi tidak membersihkan mikroorganisme lain," katanya.
"Jadi Anda tahu, jika seseorang bersin ke tangannya, dan tangannya ditutupi lendir, mereka harus menggunakan lebih banyak alkohol untuk menonaktifkan bakteri atau virus itu. Jadi, jika tangan seseorang terlihat jelas terkontaminasi, sabun dan air lebih baik," kata Williams.
Hal itu sangat penting karena ada kuman dan bakteri jahat di luar sana yang tidak memiliki perut berlemak yang dapat menyerang gelembung sabun, seperti virus hepatitis A, virus polio, meningitis, dan pneumonia.
Jadi, lain kali Anda mencuci tangan untuk yang kesekian kalinya, berbanggalah dengan semua gelembung sabun yang Anda ciptakan, dan nikmati kesenangan membayangkan makhluk-makhluk mikroskopis yang mati mengelilingi saluran pembuangan.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Aning Jati/Editor: Aning Jati/Dipublikasi: 26 Maret 2020
Video: Air Sabun vs Hand Sanitizer, Penggunaannya Jangan Terbalik
Baca Juga:
- Pahami Cara-Cara Sederhana Bentengi Diri dari Infeksi Virus Corona
- Ikuti Aturan Penting saat ke Dokter Gigi agar Tak Terinfeksi Virus Corona
- Video: Air Sabun vs Hand Sanitizer, Penggunaannya Jangan Terbalik
- Lakukan Cara Ini Jika Ingin Komunikasi dengan Pemerintah Soal Virus Corona
- 10 Cara Mencegah Penularan Virus Corona Covid 19 dari Kemenkes RI
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Apa itu Social Distancing? Mengapa Penting Dilakukan saat Pandemi Virus Corona
Lain Lain 25 Maret 2020, 13:12 -
Jangan Hanya Rebahan, Ini Tips Tetap Aman Berolahraga Saat Virus Corona Melanda
Lain Lain 25 Maret 2020, 12:40 -
Infeksi Virus Corona pada Anak, Kenali 4 Gejalanya Sebelum Terlambat
Lain Lain 25 Maret 2020, 10:18
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41 -
Waduh, Thiago Motta Terancam Dipecat Juventus?
Liga Italia 21 Maret 2025, 00:40 -
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40