BEKS, Makan Bebek ala Sultan dengan Harga Merakyat
Editor Bolanet | 15 Oktober 2021 12:18
Bola.net - Bagi anda pecinta kuliner bebek, ada pilihan baru nih persembahan dari BEKS. Dengan menu nasi bebek khas Madura, BEKS mengolah menu istimewa ini bersama mentor tokoh kuliner William Wongso, dan bertekad memekarkan jejaring usaha kecil.
Tentang rasa, Anda bakal merasa sultan. Sebab juru masak BEKS dituntun oleh sejumlah chef dari restoran ternama. Dipandu para guru berbakat itu, juga bantuan dari Garuda Indonesia, BEKS yang dikemas lebih kekinian itu akan membuka outlet di banyak kota.
Lauk pada menu nasi bebek ini tersaji sepotong daging yang empuk, dipadu dengan sambal hitam yang ditaburi dengan aneka rempah.
Ramuan itulah yang membuat BEKS tidak hanya sedap dirasa, tapi juga menjadi penakluk lidah yang unik, dan persis itulah yang membedakan menu mereka dari sajian bebek goreng kedai yang lain.
Dan, jika Anda ingin rasa pedas yang sedikit melenting, BEKS menyediakan sambal hijau. Porsi sambal bisa diukur seturut selera masing-masing.
Dalam masa pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai ini, yang menuntut daya tahan tubuh yang prima, pilihan terhadap menu bebek rakyat ini tentulah tidak keliru.
Selain ramah di kantong, daging yang satu ini kaya akan protein. Dan protein ini, begitu petuah para ahli kesehatan, sungguh berperan besar dalam memelihara imunitas tubuh, sumber tenaga, serta manjur mereparasi aneka jaringan tubuh yang lunglai dihajar virus dan bakteri.
Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat dan Aplikasi Pesan Antar
Selain menu yang memanjakan lidah dan bergizi itu, BEKS juga mengemas menu sajian mereka berdasarkan kebutuhan, dan tentu saja karena masih dalam masa pandemi, juga ramah dengan protokol kesehatan.
Berbekal inovasi yang kini sedang ramai di industri food and beverages (F&B) dan sarana marketing yang terus berbiak di era digital ini, BEKS menyatukan cara konvensional dan sistem digital, dalam menjangkau para customer.
Dilengkapi dengan protokol kesehatan secara ketat. Jumlah customer dibatasi. Jarak harus diatur dan sekian ketentuan lain dalam protokol. Di tengah sekian pembatasan itu, BEKS tertolong oleh sarana aplikasi, yang membantu mengantar menu makanan ke layar ponsel para customer.
Para customer tinggal menggerakan jemari. Klik, masuk ke aplikasi. Lihat daftar menu. Pilih sesuai selera, lalu buy, maka sajian BEKS akan segera meluncur ke meja makan customer di rumah masing-masing, atau di sudut manapun mereka berada, tanpa harus bersusah-susah datang dan bersesakkan dengan customer lain di kedai makanan.
William Wongso Kitchen
BEKS adalah usaha kecil, bagian dari sekian ribu usaha kecil dan menengah (UMKM), yang karena juga dimudahkan oleh teknologi aplikasi dan dorongan regulasi pemerintah, banyak bermunculan pada masa pandemi ini. Usaha kecil, dengan modal yang tidak begitu besar, asal giat dan tekun, juga menjadi jalan bagi sekian banyak orang yang kehilangan tumpuan pada masa sulit ini, entah karena perusahaan tempat mereka bekerja sedang terengah-engah, atau sudah pula mengakhiri riwayat.
BEKS sadar bukan pertama yang menawarkan begitu banyak kemudahan kepada customer. Sekian jenis usaha makanan, dari skala kecil hingga korporasi raksasa, dine in dan via aplikasi, sudah lebih awal merambah ke pasaran. Dan seperti para pendahulu itu, BEKS percaya pada kekuatan inovasi. Baik inovasi pada menu, kemasan, maupun pada rupa-rupa cara menjangkau dan memudahkan customer.
Jalan itu terasa terang, sebab BEKS dipandu William Wongso Kitchen. Dan kita tahu, William Wongso adalah duta kuliner masakan bercitarasa Indonesia. Sudah melalang buana ke banyak negara, dan menemukan berkah dari himpitan pandemi ini, tetap produktif, mengisi kelas memasak virtual, yang dipenuhi oleh para peserta dari tiga benua sekaligus, tanpa perlu meriung di bawah satu atap.
Sebagai tokoh kuliner, yang tidak saja memahami lika-liku dunia makanan, seluk beluk cita rasa Indonesia, tetapi juga memahami trend kesukaan customer, William Wongso adalah guru bagi BEKS tentang bagaimana meramu produk yang baik, disukai, sekaligus dicintai customer.
Banyak orang bijak yang mengatakan bahwa “rezeki manusia tidak akan pernah tertukar, ” dan itu mengingatkan kita akan suatu petuah penting dalam dunia berdagang, bahwa dalam satu pasar yang sama, setiap dagangan ada peminatnya sendiri-sendiri. Bahwa setiap jualan memiliki pelanggan setia masing-masing, dan pekerjaan kita adalah berupaya menjangkau dan melayani sebaik-baiknya.
Karena itu, kami mengajak anak-anak muda Indonesia di manapun berada untuk tidak takut memulai sesuatu yang baru. Memulai usaha, juga usaha jual beli makanan. Inovasi, kreatifitas, dan kerja keras adalah penyundul nasib terbaik sepanjang masa. Selebihnya, seperti kata chef kenamaan dunia Gordon Ramsay, “Biarkan makanan Anda yang bicara.”
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gara-Gara Fans Rusuh di Final Euro 2020, Inggris Kembali Didakwa UEFA
Piala Eropa 14 Juli 2021, 03:20 -
Manfaat Temulawak bagi Kesehatan, Salah Satunya Atasi Masalah Pencernaan
Lain Lain 4 April 2021, 10:23 -
31 Pantun Teka-Teki Lucu: Bikin Mikir dan Sebal Sendiri
Lain Lain 22 Oktober 2020, 21:40 -
Kata-kata Keren Richarlison, Penyerang Andalan Everton
Bolatainment 22 Oktober 2020, 17:41 -
Kata-kata Pujian untuk Real Madrid, Raja Liga Champions
Bolatainment 22 Oktober 2020, 17:30
LATEST UPDATE
-
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50 -
Jomplangnya Perbandingan Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia dan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 16:05 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 22 Maret 2025, 15:10
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39