Statistik Membuktikan kalau AC Milan Lebih Bergantung kepada Kjaer, Bukan Ibrahimovic
Yaumil Azis | 18 Desember 2020 05:12
Bola.net - Selama ini Zlatan Ibrahimovic sering disebut sebagal alasan kebangkitan AC Milan pada musim ini. Namun berdasarkan statistik, kehadiran pria asal Swedia tersebut tidak lebih berarti ketimbang Simon Kjaer.
Kjaer dan Ibrahimovic bergabung dengan AC Milan di bulan yang sama, yakni Januari 2020. Bek asal Denmark tersebut didatangkan dari Sevilla dengan status pinjaman, sebelum statusnya dipermanenkan pada musim panas kemarin.
Ibrahimovic sendiri direkrut saat kontraknya bersama klub sebelumnya, LA Galaxy, resmi berakhir pada akhir tahun 2019 kemarin. Sehingga, Milan tidak perlu merogoh kocek hanya untuk membawanya ke San Siro.
Tidak bisa dimungkiri, kedua sosok itu berjasa membawa Milan bangkit. Sebab sebelum mereka datang, AC Milan selalu mengalami masa-masa kegelapan karena seringkali duduk di papan tengah klasemen Serie A.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Lebih Bergantung Kepada Simon Kjaer
Musim ini, Milan berhasil menempati posisi puncak yang biasanya dihuni oleh sang juara bertahan, Juventus. Klub asuhan Stefano Pioli tersebut bahkan sempat meninggalkan pesaingnya dengan selisih poin yang cukup besar.
Sayangnya, jarak tersebut terpangkas menjadi satu saja dengan Inter Milan yang sekarang berada di peringkat ke-2. Hal ini disebabkan oleh hasil imbang yang diterima oleh Rossoneri dalam dua laga terakhirnya.
Ada alasan mengapa Milan gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir, yakni absennya Kjaer dan juga Ibrahimovic. Mereka sama-sama dilanda ketidakberuntungan karena mengalami cedera.
Banyak yang beranggapan kalau absennya Ibrahimovic jadi penyebab utama Milan meraih dua hasil buruk. Ternyata, statistik membuktikan kalau Rossoneri lebih bergantung kepada Kjaer ketimbang pria berusia 39 tahun itu.
Statistik Membuktikan
Sky Sport Italia membeberkan perbandingannya. Sejauh ini, Milan hanya menelan satu kekalahan di semua kompetisi sejak pemberlakuan lockdown di bulan Maret lalu. Dalam masa itu, Kjaer masuk dalam starting XI sebanyak 20 kali.
Saat pria berusia 31 tahun itu ada di jantung pertahanan, Milan kebobolan 18 gol dengan rata-rata 0.9 per laga. Angka ini tampak buruk dalam empat laga tanpa Kjaer, di mana Milan mencatatkan tujuh kebobolan dengan rata-rata 1.75 per laga.
Bersama Kjaer, Milan berhasil mendapatkan 2.6 poin per laga. 1.5 saat dirinya absen. Sementara pada catatan Ibrahimovic, Milan meraih rata-rata 2.37 poin dari 16 laga bersama dan 2.5 poin dari delapan pertandingan tanpa dirinya.
Sebagai tambahan, Milan hanya melalui tiga pertandingan tanpa kehadiran keduanya secara sekaligus di ajang Serie A. Yakni saat mengalahkan Sampdoria dengan skor 2-1 dan kala bermain imbang 2-2 kontra Parma dan Genoa.
(Football Italia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Melipir ke Lazio, Milan Berniat Bajak Luis Alberto
Liga Italia 17 Desember 2020, 17:30 -
5 Pelajaran dari Laga Genoa vs AC Milan: Rossoneri Mulai Kehabisan Bensin?
Liga Italia 17 Desember 2020, 10:15 -
Liga Champions 17 Desember 2020, 09:30
-
Hasil, Klasemen, dan Top Skor Liga Italia: Duo Milan Teratas
Liga Italia 17 Desember 2020, 08:45 -
Fans AC Milan Mengingatkan Stefano Pioli: Ante Rebic Bukan Striker!
Liga Italia 17 Desember 2020, 08:00
LATEST UPDATE
-
Timnas Bahrain Sudah Tiba di Jakarta, Siap Tempur Hadapi Timnas Indonesia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 06:27 -
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39