Maurizio Sarri: Saya Sering Dianggap Sebagai Taliban

Yaumil Azis | 26 November 2019 09:51
Maurizio Sarri: Saya Sering Dianggap Sebagai Taliban
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, tetap tak bisa lepas dari kritik. Padahal tim asuhannya sampai saat ini belum mendapatkan kekalahan sama sekali di berbagai kompetisi.

Kritikan sering menjurus pada strategi yang ia terapkan. Banyak orang merasa aroma 'Sarriball' yang diperkenalkan bersama Napoli beberapa tahun lalu tak lagi terlihat pada musim ini.

Advertisement

'Sarriball' mengusung permainan menyerang yang hampir mirip dengan gaya bermain Barcelona saat masih diasuh oleh Josep Guardiola. Berkat itu, ia sering membuat Napoli menjadi musuh terberat Juventus di tahun 2015 hingga 2018.

Namun di Juventus, 'Sarriball' yang diharapkan tak terlihat. Padahal lini depan Bianconeri beranggotakan sosok-sosok hebat seperti Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan juga Paulo Dybala.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Sering Dianggap Taliban

Sarri nampak jengah dengan kritikan yang sering diterimanya. Ia merasa bahwa semua orang takkan pernah puas dengan taktik yang diterapkan olehnya. Bahkan, ia sampai merasa orang-orang melihatnya seperti anggota Taliban.

"Saya dianggap sebagai seorang Taliban karena saya selalu ingin memainkan sepak bola saya, sekarang ini tidak cukup karena saya beradaptasi dengan karakteristik yang berbeda dari pemain saya," ucap Sarri dikutip dari Goal International.

"Jika saya harus mendengar atau membaca apa yang dikatakan soal Juventus, saya akan marah. Saya hanya melanjutkan apa yang saya kerja," lanjutnya.

"Saya ingin melihat tim yang paling konsisten dengan sikap tertentu, namun kami harus mempertimbangkan perbedaan karakteristik dari pemain kami," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Juventus Masih Bisa Berkembang

Juventus begitu perkasa pada musim ini. Mereka berhasil memenangkan 14 dari 17 pertandingan yang telah dilakoni dalam berbagai kompetisi. Namun tetap saja, mereka tidak bisa menghindari kritikan.

Sarri sendiri mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya sejauh ini. Namun ia yakin mereka bakalan terus berkembang seiring dengan waktu berjalan.

"Tim harus ditemani oleh ide yang bisa diimplementasikan, dan kami punya ruang nyata untuk berkembang. Saat ini, kami hanya menunjukkan sedikit dari apa yang kami rasa bisa raih dan kami ingin menunjukkan itu lebih konsisten," tutupnya.

Setelah ini, Juventus akan kembali beraksi dalam ajang Liga Champions. Mereka bakalan bertemu Atletico Madrid pada hari Rabu (27/11/2019) besok di markas kebanggaannya, Allianz Stadium.

(Goal International)