Manjur! Begini Trik Mourinho untuk Meyakinkan Tammy Abraham Pindah ke AS Roma
Yaumil Azis | 7 Oktober 2021 12:00
Bola.net - Tammy Abraham sempat dikabarkan enggan berlabuh di AS Roma pada bursa transfer musim panas kemarin. Namun berkat Jose Mourinho, penyerang asal Inggris tersebut bisa mendarat di Stadio Olimpico.
Abraham menghabiskan lebih dari satu dekade di akademi Chelsea dan sempat mendapatkan kesempatan tampil yang cukup banyak buat tim inti. Sayang, ia kalah saing dengan beberapa striker yang dimiliki the Blues saat ini.
Agar bisa tetap mendapatkan kesempatan bermain, Tammy Abraham tidak punya pilihan selain meninggalkan Stamford Bridge. Ia menarik perhatian dari beberapa klub, salah satunya Arsenal.
Pemain berusia 24 tahun tersebut, seperti yang tercantum dalam beberapa laporan, diketahui memprioritaskan the Gunners. Namun Arsenal tidak bisa bergerak sebelum Alexandre Lacazette bisa dilepas ke klub lain.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Kata-kata Mourinho Buat Abraham Tertawa
Ketika peluang untuk bergabung dengan Arsenal terdengar kian mustahil, AS Roma datang untuk menggodanya. Pada mulanya, Abraham tidak tertarik karena ingin bertahan di Inggris.
Namun pikirannya berubah setelah mengangkat telepon dari Jose Mourinho, yang kini menukangi Roma. Setelah berbincang, ia pun menetapkan Giallorossi sebagai klub tujuannya.
"Saya memiliki beberapa opsi. Ada banyak klub yang berbicara kepada saya waktu itu, Italia datang dan saya berbincang dengan Jose. Dia punya tujuan," ujar Abraham seperti yang dikutip dari Metro.co.uk.
"Saya bisa melihat ke mana Roma ingin pergi dan ke mana dia ingin membawa mereka, dan saya ingin menjadi bagian dari proses itu. Dia menaruh rasa percayanya kepada saya, sehingga dia menjadi impak besar dalam alasan mengapa saya memilih Roma."
"Hal pertama yang dia katakan ketika saya mengangkat telepon adalah 'apakah anda ingin menikmati matahari atau bertahan di bawah hujan?', saya langsung tertawa," lanjutnya.
Mengepakkan Sayap
Abraham sebenarnya sudah merasa betah di London. Namun, kalau tidak mengepakkan sayapnya ke negara lain, Abraham merasa bahwa kariernya tidak akan berkembang lebih jauh lagi.
"Saya merasa seperti di rumah sendiri ketika berada di London, berada di Inggris, itu adalah rumah. Saya pikir saya harus membuka sayap dan membuat keputusan, dan saya memilih Italia dan takkan mengubahnya," pungkasnya.
Kini Abraham menjadi bintang di AS Roma. Ia sudah mencetak empat gol dari 10 laga di semua kompetisi, yang harusnya bisa lebih banyak kalau enam peluang emasnya tidak membentur tiang gawang lawan.
(Metro.co.uk)
Baca juga:
- Kiprah 6 Pemain yang Dibeli AS Roma di Bawah Jose Mourinho: Mayoritas Langsung Tampil Gacor
- Karim Benzema dan Pemain-Pemain yang Masuk Starting XI Terbaik di Kompetisi Domestik Eropa
- 6 Tim yang Paling 'Dibenci' Kiper Lawan di Serie A Musim Ini
- Wow! Jose Mourinho Mengklaim Menciptakan Monster untuk Timnas Inggris
- Osimhen Pimpin Rombongan Napoli di Sebelas Terbaik Serie A September
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thomas Tuchel Minta Chelsea Lakukan Segala Cara Pertahankan Antonio Rudiger
Liga Inggris 6 Oktober 2021, 21:20 -
Jack Grealish Masuk, Jadon Sancho Tergusur dari Klub 100 Juta Euro
Liga Champions 6 Oktober 2021, 18:26 -
Sang Mantan Wonderkid Masih Berniat Memperkuat Chelsea Suatu Hari Nanti
Liga Inggris 6 Oktober 2021, 10:35
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56