Mandzukic Benarkan Keributan Antara Bonucci-Alves

Afdholud Dzikry | 16 Juli 2017 02:00
Mandzukic Benarkan Keributan Antara Bonucci-Alves
Mario Mandzukic, Dani Alves dan Leonardo Bonucci. (c) ist

Bola.net - - Sebuah cerita yang baru-baru ini berkembang luas soal adanya keributan di ruang ganti Juventus ketika jeda final Liga Champions diduga dibenarkan oleh Mario Mandzukic.

Sebagaimana diketahui, pada pertandingan final itu Juventus kalah 1-4 setelah di babak pertama sempat bermain imbang 1-1. Nah, ada desas-desus yang mengatakan bahwa ruang ganti Juventus memanas saat jeda istirahat. Dan keributan itu yang diduga memicu Juventus melepas dua bek andalan mereka musim lalu, Dani Alves ke PSG dan Leonardo Bonucci ke AC Milan.

Seperti dilansir Football Italia, penyerang Mario Mandzukic disebut membenarkan adanya keributan itu dengan Dani Alves sebagai biang keladinya. Bek asal Brasil itu yang menjadi pemicu pertikaian dengan Bonucci.

Saya ingin mengintervensi rumor soal buruknya atmosfer ruang ganti Juventus. Bonucci dan Alves menciptakan kekacauan ini, dan untungnya, dengan penjualan mereka semuanya menjadi tenang kembali, ujar Mandzukic dikutip Spaziomilan.it.

Mereka adalah orang-orang yang memicu keributan di final dan ini hanya karena mereka memiliki kepribadian yang berbeda. Bonucci dan Alves selalu berdebat, tapi di partai final Liga Champions, kami melihat perdebatan yang berbeda.

Saat kami masuk ruang ganti, Alves melakukan rutinitasnya seperti biasa, mendengarkan musik. Tapi, Alves tidak berhenti sampai di sana. Dia malah naik meja dan berjoget Samba Do Janeiro dengan volume penuh. Bahkan seperti ingin memecahkan gendang telinga. Dia menari seperti tidak ada hari esok. Saya pikir dia bodoh, tapi kami mengabaikannya dan saya pergi ke loker saya. Bonucci tidak, karena baginya Liga Champions adalah sebuah obsesi.

Bonucci mendekati Alves dan mengatakan bakal mematahkan kaki Alves dalam tiga detik bila tidak mematikan musik itu. Itu membuat keributan eletus dan ini terus berlanjut hingga Alves malah mengatakan, bila tidak menang di final, dia sudah punya tiga gelar Liga Champions di lemarinya.

Pada saat itu, semuanya tersinggung, termasuk Bonucci. Saya sudah memenangkan Liga Champions, tapi saya tidak berani mengatakan hal itu. Saya juga tidak berpikir kalau kami akan kalah.

Kemudian Bonucci mencekik Alves dan, saat dia hendak memukulnya, Max Allegri melerai mereka dan mengambil keputusan sebagai pemimpin sejati. Allegri tidak peduli siapa yang memulainya, tapi pada akhir permainan mereka berdua akan ditendang keluar.

Itu merupakan keputusan yang paling bijak. Kini kelompok ini sudah tenang, tanpa omelan Bonucci yang menyebalkan dan musik Alves yang memecahkan gendang telinga, yang membuat kami tak akan pernah berubah dan fokus.

Ini juga yang membuat jelas mengapa satu-satunya pemain Juventus yang secara terbuka memberikan tribut kepada Bonucci adalah Gigi Buffon, sementara Dani Alves yang gabung PSG juga diabaikan.