Ketatnya Persaingan Capocannoniere Serie A 2001/02
Gia Yuda Pradana | 6 Mei 2020 14:35
Bola.net - Juventus meraih Scudetto Serie A 2001/02 setelah memenangi persaingan ketat dengan AS Roma dan Inter Milan. Juventus finis dengan keunggulan satu poin atas Roma, dan dua poin atas Inter Milan.
Namun, ketatnya persaingan bukan cuma tersaji dalam perburuan gelar juara. Perebutan gelar Capocannoniere untuk pemain tertajam juga sama.
Ada empat pemain yang di Serie A musim itu sama-sama mencetak minimal 20 gol. Pada akhirnya, dua pemain finis dengan torehan masing-masing 24 gol.
Salah satunya adalah David Trezeguet dari Juventus.
Marco Di Vaio - Parma - 20 Gol
Kekuatan Parma di musim 2001/02 cukup tereduksi. Pasalnya, mereka baru saja melego Gianluigi Buffon dan Lilian Thuram ke Juventus.
Saat keduanya langsung meraih Scudetto bersama Bianconeri, Parma cuma finis peringkat 10.
Meski begitu, Parma masih bisa cukup bersaing. Salah satu sebabnya adalah keberadaan striker Marco Di Vaio.
Musim itu, Di Vaio mencetak 20 gol untuk Parma di Serie A. Dia juga pemain tertajam Parma di semua kompetisi dengan torehan 23 gol.
Musim 2001/02 adalah musim terakhir Di Vaio di Parma, yang diperkuatnya sejak 1999. Musim berikutnya, dia direkrut Juventus.
Christian Vieri - Inter Milan - 22 Gol
Christian Vieri adalah pencetak gol terbanyak Inter Milan di Serie A musim itu. Dia mencetak 22 gol dalam 25 penampilan. Sementara itu, akibat cedera, sang partner Ronaldo cuma main 10 kali dan mencetak tujuh gol.
Vieri juga merupakan pencetak gol terbanyak Inter di semua kompetisi pada musim 2001/02, dengan 25 gol dalam 28 pertandingan.
Namun, dengan ketajaman Vieri, Inter besutan Hector Cuper tak meraih satu pun trofi juara. Mereka finis peringkat 3 di Serie A, dikandaskan Udinese di babak 16 besar Coppa Italia, dan disingkirkan Feyenoord di semifinal UEFA Cup.
David Trezeguet dan Dario Hubner - 24 Gol
Gelar pemain tertajam musim itu diraih oleh David Trezeguet. Dia mencetak 24 gol untuk Juventus, yang musim itu juga keluar sebagai juara.
Namun, Trezeguet tidak sendirian. Dia finis bersama Dario Hubner dari Piacenzea.
Piacenza cuma finis peringkat 12, tapi striker veteran mereka waktu itu mampu bersaing dengan sederet striker top lainnya untuk gelar Capocannoniere ini. Dibandingkan Trezeguet, yang didukung tim berkualitas, Hubner jelas harus bekerja lebih keras untuk bisa berada di posisi ini.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Diincar Milan, Bernardeschi Dipastikan Tetap Bertahan di Juventus
Liga Italia 5 Mei 2020, 20:27 -
MU Inginkan Aaron Ramsey, Juventus Siap Menjual
Liga Inggris 5 Mei 2020, 20:20 -
Rekor Istimewa Alessandro Del Piero di Liga Champions
Liga Champions 5 Mei 2020, 14:21
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Paraguay vs Chile - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 03:00 -
Kontrak di Real Madrid Kian Menipis, Antonio Rudiger Cuek!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:47 -
Link Live Streaming Kroasia vs Prancis - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:42 -
Link Live Streaming Denmark vs Portugal - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:35 -
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40