Fabregas? Milan Butuh Nakhoda, Bukan Pelaut yang Baru Belajar Berlayar

Gia Yuda Pradana | 19 Maret 2025 10:47
Fabregas? Milan Butuh Nakhoda, Bukan Pelaut yang Baru Belajar Berlayar
Pelatih Como, Cesc Fabregas. (c) Antonio Saia/LaPresse via AP

Bola.net - AC Milan kabarnya tengah mencari pengganti Sergio Conceicao, yang gagal memberikan impresi sesuai harapan. Keputusan untuk mengaktifkan klausul pemutusan kontraknya tampaknya sudah diambil.

Di antara nama-nama yang beredar, Cesc Fabregas muncul sebagai kandidat kejutan. Pelatih Como itu dinilai sukses membawa timnya bersaing di Serie A tanpa masalah berarti.

Advertisement

Namun, merekrut Fabregas bisa menjadi langkah berisiko tinggi. Analis Sportitalia, Michele Criscitiello, menilai bahwa keputusan ini bisa berujung pada kesalahan besar, seperti yang dilakukan Juventus dengan Thiago Motta.

1 dari 4 halaman

Fabregas Belum Siap untuk Milan

Fabregas Belum Siap untuk Milan

Theo Hernandez (kiri) ditekel oleh Ivan Smolcic dalam laga AC Milan vs Como di Serie A, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Criscitiello secara tegas menyatakan bahwa Fabregas belum siap menangani klub besar. "Jika Inter dan Milan bahkan sempat memikirkan Fabregas, beri Ausilio dan Furlani waktu istirahat. Ini akan menjadi kegagalan kedua setelah Thiago Motta," ujarnya, seperti dikutip Sempre Milan.

Menurutnya, Fabregas butuh waktu lebih lama untuk berkembang. "Mungkin dalam dua, tiga, atau lima tahun ke depan, dia akan siap. Namun, saat ini, dia hanyalah pelatih Como dan masih harus banyak belajar," tambahnya.

Fabregas sendiri memilih bungkam saat ditanya mengenai kemungkinan melatih Milan. Sikap diamnya itu justru semakin memanaskan spekulasi.

2 dari 4 halaman

Mengapa Fabregas Lebih Dihargai di Italia?

Mengapa Fabregas Lebih Dihargai di Italia?

Cesc Fabregas di Arsenal (c) Bola.net

Criscitiello juga mempertanyakan mengapa mantan pemain Arsenal itu lebih dihargai di Italia ketimbang di Inggris. "Jika dia memang sehebat itu, mengingat rekam jejaknya di sana, seharusnya Premier League lebih memperhatikannya," katanya.

Di Como, Fabregas mampu menghadirkan permainan berbasis penguasaan bola dua sentuhan. Namun, timnya kerap kehilangan momen penting dalam pertandingan.

"Como bermain baik, tapi kurang tajam di depan gawang. Terlalu banyak celah dan kehilangan fokus. Fabregas memang pelatih yang bagus, tapi bukan jenius," ujar Criscitiello.

3 dari 4 halaman

Milan Harus Menghindari Kesalahan Juventus

Milan Harus Menghindari Kesalahan Juventus

Serie A 2024/25: Pelatih Juventus, Thiago Motta, jelang kick-off pertandingan Juventus vs Lazio di pekan 8 (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Menurut Criscitiello, klub besar harus belajar dari kesalahan Juventus yang menunjuk Thiago Motta. "Jangan melihat nama. Lihatlah permainan dan pengalaman. Melatih Bologna dan Como itu satu hal, tapi menangani Inter, Juve, atau Milan adalah cerita yang berbeda," tegasnya.

Milan harus berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Memilih pelatih tanpa pengalaman di level tertinggi bisa menjadi bumerang yang mahal.

Rossoneri butuh sosok yang bukan hanya punya filosofi permainan yang jelas, tetapi juga pengalaman menghadapi tekanan besar. Jika dianalogikan, yang dibutuhkan Milan itu adalah seorang nakhoda berpengalaman, bukan pelaut yang baru belajar berlayar.

Fabregas, setidaknya untuk saat ini, belum memenuhi kriteria tersebut.