Data dan Fakta Serie A: Bologna vs AS Roma

- AS Roma akan mengunjungi kandang tim promosi pada giornata 13 Serie A 2015/16, Minggu (22/11). Sejak dilatih Roberto Donadoni, Bologna selalu menang tanpa kebobolan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut data dan fakta menarik yang melatarbelakangi partai di Renato Dall'Ara ini.

• Bologna dan Roma sudah bertemu 134 kali di Serie A. Dalam 134 pertemuan itu, Roma menang 46 kali dan kalah 48 kali.

• Namun, Roma hanya kalah 1 kali dalam 13 laga terakhirnya melawan Bologna di Serie A (M7 S5).

• Selain itu, Roma tak terkalahkan dalam enam lawatan terakhirnya ke markas Bologna di Serie A (M4 S2).

• Bologna memenangi 2 laga terakhirnya di Serie A sejak Donadoni diangkat sebagai pelatih untuk menggantikan Delio Rossi. Selama ditangani Rossi, Bologna hanya sanggup mengemas 1 clean sheet dalam 10 laga sebelumnya.

• Bologna juga mencetak lima gol dalam 2 laga Serie A yang sudah mereka mainkan bersama Donadoni, hanya terpaut 1 dari yang mereka sarangkan dalam 10 laga sebelumnya (6 gol).

• Roma memenangi 6 dari 7 laga terakhirnya di Serie A.

• Roma tak terkalahkan dalam 13 dari 14 laga terakhirnya melawan Bologna di semua ajang.

• Roma selalu mencetak minimal 2 gol dalam 6 dari 7 laga terakhirnya di Serie A.

• Roma sudah memiliki 12 pencetak gol berbeda di Serie A musim ini. Hanya Nice (13 pencetak gol berbeda) yang punya lebih banyak di seluruh 5 liga top Eropa musim ini.

• Roma juga sudah punya 10 kreator assist, paling bervariasi di Serie A musim ini.

• Striker Bologna Mattia Destro adalah mantan pemain Roma, yang mencetak 24 gol dalam 57 penampilan dengan seragam Roma di Serie A.

• Bek sayap Bologna Adam Masina adalah bek dengan torehan assist terbanyak di Serie A musim ini (3 assist).

• Alessandro Florenzi telah mencetak 3 gol dalam 4 pertemuan dengan Bologna, mangsa favoritnya di Serie A.

Bologna saat ini memiliki 12 poin di peringkat 16. Sementara itu, Roma punya 26 poin di posisi dua, cuma tertinggal satu poin dari Fiorentina dan Inter Milan. [initial]

 (bola/gia)

Riccardo Calafiori: Tak Dipercaya Roma, tapi Euro 2024 Jadi Titik Balik

La Joya yang Retak: Roma Kehilangan Dybala di Momen Krusial