Conceicao, Milan, dan Romansa yang Mungkin Berujung pada Perpisahan

Gia Yuda Pradana | 19 Maret 2025 09:51
Conceicao, Milan, dan Romansa yang Mungkin Berujung pada Perpisahan
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, bereaksi dalam laga Serie A melawan Como di San Siro, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Sepak bola adalah panggung yang tak pernah kekurangan drama. Sergio Conceicao berpeluang membawa AC Milan meraih dua trofi dalam enam bulan, tapi tetap harus pergi.

La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa nasib beberapa pelatih sudah hampir pasti. Thiago Motta berjuang mempertahankan posisinya di Juventus, sementara Conceicao tampaknya hanya tinggal menghitung hari.

Advertisement

Rossoneri saat ini mencari direktur olahraga baru sebelum menentukan pelatih untuk musim 2025/2026. Namun, musim ini masih menyisakan target yang harus diperjuangkan.

1 dari 4 halaman

Kisah yang Berulang

Kisah yang Berulang

Maurizio Sarri di Juventus (c) AP Photo

Mengangkat trofi bukanlah jaminan kelangsungan jabatan seorang pelatih. Maurizio Sarri dipecat Juventus setelah memenangkan Scudetto, sementara Andrea Pirlo juga dilepas meski membawa dua gelar.

Saat ini, Milan berada di peringkat kesembilan dalam klasemen yang penuh persaingan menuju empat besar. Selain itu, mereka juga masih bertarung di semifinal Coppa Italia demi satu tempat di final Roma.

Conceicao sendiri sudah mempersembahkan Supercoppa Italiana hanya dalam dua pertandingan pertamanya. Trofi itu diraih usai menumbangkan Juventus dan Inter dalam dua duel sengit.

2 dari 4 halaman

Jalan Terjal Menuju Penebusan

Jalan Terjal Menuju Penebusan

Momen gol Julian Carranza di laga AC Milan vs Feyenoord, Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Menjuarai Coppa Italia akan membawa Milan ke Liga Europa serta Supercoppa Italiana musim depan. Itu bukan Liga Champions, tapi tetap menawarkan gengsi dan keuntungan finansial.

Namun, kegagalan di Liga Champions masih menyisakan luka. Milan tersingkir di tangan Feyenoord, tapi Conceicao bukan satu-satunya yang harus disalahkan.

Kekalahan di leg pertama tak lepas dari blunder fatal Mike Maignan. Di leg kedua, Milan unggul sebelum Theo Hernandez menerima kartu merah kontroversial.

3 dari 4 halaman

Warisan yang Tertinggal

Warisan yang Tertinggal

AC Milan menjadi juara Supercoppa Italiana 2024, Selasa (7/1/2025). (c) AP Photo/Altaf Qadri

Conceicao mungkin akan meninggalkan Milan dengan kepala tegak. Dua trofi dan tiket ke Eropa bukan pencapaian yang buruk.

Dalam dua bulan, semuanya akan terjawab. Akankah Milan tetap hitam atau beralih menjadi merah, seperti putaran roulette yang tak terduga?

Sepak bola selalu menyimpan ironi. Romansa indah pun bahkan bisa berujung pada perpisahan yang tak terhindarkan.