Analisis: Mengapa Juventus Ingin Memulangkan Pogba?

Yaumil Azis | 11 Juni 2019 23:30
Analisis: Mengapa Juventus Ingin Memulangkan Pogba?
Selebrasi Dybala Dan Pogba (c) AFP

Bola.net - - Berulang kali, Juventus disebut-sebut terus mencari peluang untuk memulangkan salah satu mantan pemainnya, Paul Pogba. Bleacher Report punya alasan mengapa Bianconeri sangat membutuhkan jasa gelandang Manchester United tersebut.

Bisa dibilang Juventus berjasa besar dalam perkembangan pemain asal Prancis tersebut. Kala berumur 19 tahun, ia diboyong dari Manchester United dan diberikan kesempatan bermain. Sesuatu yang tak bisa ia dapatkan di Old Trafford saat itu.

Advertisement

Tembakan keras yang berujung gol darinya, kala Juventus berhadapan dengan Udinese di tahun 2013, membuat mata publik terbuka lebar. Ia dipercaya akan menjadi salah satu pemain hebat dunia di masa yang akan datang.

Namanya semakin tersohor setelah berhasil membawa Juventus ke final Liga Champions di tahun 2015. Dan pada tahun berikutnya, ia memilih angkat kaki dari Turin demi kembali ke pelukang klub lamanya, Manchester United.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 3 halaman

Dari Segi Taktik

Performa Pogba saat di MU menampakkan tren penurunan. Ia sering disebut akan didepak oleh klub dalam setiap bursa transfernya. Dan rumor tersebut selalu diselingi kabar bahwa Juventus siap untuk menampungnya kembali.

Musim ini pun sama saja. Menurut Corriere dello Sport, sang juara bertahan Serie A itu sedang mengupayakan jalan agar Pogba bisa kembali ke Turin. Bahkan katanya, mereka siap melepas lima pemain sekaligus demi mendanai kepindahannya.

Sejatinya, sektor gelandang Juventus saat ini tidak kekurangan tenaga. Mereka masih bisa mengandalkan Miralem Pjanic, Blaise Matuidi, Emre Can, bahkan sosok muda seperti Rodrigo Bentancur. Tetapi, Bleacher Report meyakini bahwa Juventus masih butuh jasa pria berumur 26 tahun tersebut.

Sisi tengah Juventus memang diisi oleh pemain berkualitas. Tapi pada kenyataannya, skema yang diterapkan oleh Massimiliano Allegri kerap membuat Pjanic harus menanggulangi serangan balik lawan seorang diri. Padahal, ia dikenal sebagai gelandang pengatur serangan.

Allegri sendiri sudah dipastikan tidak akan menukangi Juventus di musim depan. Namun kekuatan fisik yang dimiliki oleh Pogba tentu akan mengurangi beban kerja Pjanic sebagai pengatur serangan meskipun pelatihnya berbeda.

2 dari 3 halaman

Kepribadian Serta Faktor Finansial

Pogba juga dikenal memiliki kepribadian yang ambisius, dan bisa menghidupkan ruang ganti. Itu bisa dilihat saat dirinya memberikan pidato sebelum membela Prancis melawan Kroasia di babak final Piala Dunia 2018.

Kepribadian seperti itu yang sedang dibutuhkan oleh Juventus saat ini. Tentu saja demi mengejar ambisi mereka untuk memenangkan Liga Champions. Juventus memang sudah memiliki Cristiano Ronaldo, tapi sosok seperti Pogba tentu akan menambah semangat di ruang ganti.

Dari sisi komersil, Pogba tentu bisa menghasilkan pundi-pundi uang melalui penjualan seragam. Efek itu terasa saat Ronaldo datang pada tahun 2018 lalu. Dalam waktu 24 jam, mereka berhasil meraup dana sebesar 60 juta dollar.

3 dari 3 halaman

Misi yang Sulit

Namun, misi memulangkan Pogba tidak bisa diselesaikan dengan mudah. Pasalnya, Manchester United saat ini tengah terancam bakal kehilangan sejumlah pemain penting dan sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, diyakini akan berupaya keras mempertahankannya.

Bukan itu saja, Juventus juga harus bersaing dengan klub raksasa Eropa lainnya, Real Madrid. Banyak yang percaya bahwa sang pemain akan bersinar jika berada di bawah asuhan legenda Prancis yang kini menukangi Madrid, Zinedine Zidane.

Sejauh ini, Madrid sudah menghabiskan banyak uang setelah sukses mengamankan jasa Luka Jovic dan Eden Hazard. Tetapi niat Pogba untuk memperkuat Real Madrid, yang pernah diutarakan beberapa waktu lalu, bisa membuatnya berakhir di Santiago Bernabeu musim depan.

"Real Madrid adalah klub impian bagi semua orang. Mereka adalah salah satu klub terhebat di dunia," tutur Pogba pada bulan Maret lalu, dikutip dari Marca.

"Sekarang mereka memiliki Zidane sebagai pelatih dan dia adalah impian bagi semua anak-anak serta pemain, tapi sekarang saya berada di Manchester United. Tak ada yang tahu soal masa depan, tapi saat ini saya di Manchester United," tandasnya.