AC Milan, Tempat di Mana Kaka Raih Momen Terbaik Sekaligus Terburuk Dalam Karir Sepak Bolanya

Dimas Ardi Prasetya | 3 April 2020 07:39
AC Milan, Tempat di Mana Kaka Raih Momen Terbaik Sekaligus Terburuk Dalam Karir Sepak Bolanya
Kaka (c) AC Milan

Bola.net - Legenda sepak bola Brasil Kaka mengungkapkan bahwa sebagian besar momen terbaik, dan juga yang terburuk, dalam karirnya ia dapatkan di AC Milan.

Kaka memulai karir sepak bolanya di klub Sao Paolo. Ia mentas ke tim senior pada tahun 2001.

Advertisement

Dua tahun berselang, ia pindah ke Italia setelah menerima pinangan dari AC Milan. Di klub inilah, Kaka memancarkan sinar kebintangannya.

Ia menjelma menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Enam tahun di San Siro, ia pindah ke Real Madrid, sebelum akhirnya kembali lagi ke San Siro selama setahun sejak tahun 2013.

Setelah Milan, ia pindah ke Orlando City. Pada tahun 2017, Kaka pun memutuska untuk gantung sepatu.

1 dari 2 halaman

Momen Terbaik

Kaka baru saja menjalani sesi tanya jawab bersama fans dalam akun Instagram FIFA. Di sana ia ditanya soal momen terbaiknya di sepanjang karirnya.

Kaka awalnya mengaku kesulitan untuk menjawabnya. Namun jika harus menjawab, ia pun memilih momen ketika meraih sejumlah penghargaan bersama AC Milan.

"Saya tidak memiliki momen tunggal, tetapi sebagian besar momen terbaik dalam karir saya adalah di Milan: trofi Liga Champions pada 2007, Piala Dunia Klub, Ballon d'Or dan Penghargaan Pemain Terbaik FIFA," jawab Kaka, seperti dilansir Football Italia.

2 dari 2 halaman

Momen Terburuk

Kemudian ia ditanya tentang momen terburuk di sepanjang karirnya. Ia mengatakan bahwa momen ini terjadi juga saat ia masih di AC Milan.

Momen itu adalah saat AC Milan bermain melawan Liverpool di final Liga Champions di Istanbul. "Istanbul 2005. Saya tak perlu mengatakan lebih dari itu," ucapnya singkat.

Di final tersebut, AC Milan sebenarnya sempat unggul 3-0 atas Liverpool di babak pertama. Akan tetapi di babak kedua, gawang Rossoneri dibobol Steven Gerrard cs tiga kali.

Pertandingan dilanjutkan ke babak extra time dan tak menghasilkan gol. Laga itu pun terpaksa harus ditentukan via adu penalti dan di sini lah AC Milan dipaksa bertekuk oleh Liverpool.

(football italia)