12 Transfer Terburuk Massimiliano Allegri di Juventus dan AC Milan: Dari Balotelli ke El Shaarawy
Asad Arifin | 31 Mei 2021 09:59
Bola.net - Massimiliano Allegri bakal kembali melatih setelah dua musim 'istirahat'. Pria 53 tahun akan menjadi pengganti Andrea Pirlo untuk melatih Juventus mulai musim 2021/2022 nanti.
Bagi Allegri, Juventus bukan tim yang asing lagi. Sebab, sebelum vakum selama dua tahun, dia pernah melatih Juventus untuk periode yang panjang dan turut membantu tim meraih lima gelar scudetto.
Di Italia, Allegri tergolong pelatih yang spesial. Dia punya enam gelar scudetto Serie A, empat Coppa Italia, dan tiga Supetcopa Coppa. Allegri juga dua kali menembus final Liga Champions, walau belum pernah juara.
Di balik kegemilangan Allegri, dia bukan pelatih tanpa cela. Allegri pernah membuat kesalahan termasuk di bursa transfer. Berikut adalah 12 transfer buruk Allegri saat menjadi pelatih Juventus dan AC Milan.
Joao Cancelo
Joao Cancelo mendapat banyak pujian atas performa apiknya di Manchester City. Namun, dia pernah berada dalam periode yang sulit ketika bermain untuk Juventus di bawah kendali Allegri.
Cancelo dibeli dengan harga 40 juta euro dari Valencia, setelah tampil bagus untuk Inter Milan dengan status pinjaman. Namun, pemain asal Portugal itu tidak tampil sesuai ekspektasi di Juventus.
Marko Pjaca
Juventus membeli Marko Pjaca dengan harga yang sangat mahal. Pada Juli 2016 lalu, Juventus menggelontorkan dana 23 juta euro kepada Dinamo Zagreb. Saat itu, Marko Pjaca diklaim sebagai salah satu pemain paling berbakat di Kroasia.
Namun, keputusan Juventus untuk membeli Marko Pjaca berujung kegagalan. Allegri tidak mampu memunculkan potensi terbaik Pjaca. Pada akhirnya, nasib Pjaca adalah pindah dari satu klub ke klub lain dengan status pinjaman.
Pada musim 2020/2021, Pjaca dipinjamkan ke Genoa.
Simone Zaza
Simone Zaza mencetak 11 gol untuk Sassuolo di Serie A pada musim 2014/2015. Juventus lalu membelinya dengan harga 18 juta euro. Namun, transfer ini tak pernah menunjukkan tanda positif.
Zaza hanya mencetak lima gol pada musim pertamanya di Juventus. Dia juga tidak mampu menembus tim inti. Juventus kemudian melepas Zaza ke West Ham pada musim berikutnya.
Roberto Pereyra
Pereyra bermain apik bersama Udinese pada musim 2013/2014. Allegri kemudian meminta Juventus membelinya. Dana 15 juta euro disetor Juventus pada Udinese sebagai mahar kepindahan pemain asal Argentina.
Pereyra jadi pilihan utama pada musim pertamanya di Juventus. Namun, performanya dinilai tidak cukup bagus. Pada musim berikutnya, Allegri tidak lagi percaya pada Pereyra. Dia lalu dilepas ke Watford pada 2016.
Hernanes
Hernanes telah menunjukkan tanda kegagalan di Inter Milan pada musim 2015/2016. Dia gagal tampil sebagus ketika masih bermain di Lazio. Namun, Allegri tetap membawanya ke Juventus dengan transfer 11 juta euro.
Keputusan Allegri membeli Hernanes keliru. Sebab, pemain asal Brasil tidak mampu menembus tim utama Juventus. Satu setengah musim di Turin, dia hanya jadi penghangat bangku cadangan.
Mattia De Sciglio
De Sciglio pernah menyandang status calon bek andalan timnas Italia. Karirnya meroket bersama Allegri di AC Milan pada musim 2012/2013. Saat itu, dia mencatatkan 27 penampilan di Serie A.
Ketika Allegri pindah ke Juventus, De Sciglio menyusul. Dia bergabung pada Juli 2017 dengan harga 12 juta euro. Namun, De Sciglio gagal mengulang aksi terbaiknya bersama Allegri seperti saat di Milan.
De Sciglio lebih sering jadi pemain cadangan di Juventus.
Mario Lemina
Juventus membayar hampir 10 juta euro untuk membeli Mario Lemina dari Marseille pada Juli 2016 lalu. Saat itu, Juventus berharap mendapatkan salah satu gelandang bertahan terbaik dari Ligue 1.
Namun, harapan itu kandas. Lemina gagal bersinar dan masuk dalam tim utama besutan Allegri. Dua musim bermain untuk Juventus, Leminya lebih sering duduk di bangku cadangan daripada bermain.
Namun, Juventus cukup cerdik saat melepasnya dengan harga 17 juta euro ke Southampton.
Stephan El Shaarawy
El Shaarawy berstatus wonderkid ketika Milan membelinya dari Genoa pada 2011. Saat itu, Milan rela mengeluarkan 20 juta euro demi bisa membeli pemain dengan julukan Firaun Kecil ini.
Namun, performa El Shaarawy di bawah didikan Allegri tidak cukup istimewa. Musim 2012/2013 jadi musim terbaiknya dengan 16 gol di Serie A. Setelah itu, El Shaarawy terpuruk dan harus pindah ke AS Monaco pada musim 2015/2016.
Kevin Constant
Constant dianggap sebagai salah satu gelandang yang tampil menonjol ketika membela Genoa. Milan di bawah Allegri lalu membelinya dengan harga 8 juta euro pada musim 2012/2013. Semula, statusnya hanya pemain pinjaman.
Constant tampil buruk untuk Milan. Cukup mengherankan mengapa Allegri membelinya padahal Constant tidak jadi pilihan utama di lini tengah. Sebelum cabut di Milan pada Juli 2014, Constant tak pernah jadi pemain utama.
Mario Balotelli
Milan melepas Ibrahimovic ke PSG pada awal musim 2012/2013. Milan pun kesulitan pada paruh musim pertama. Allegri lantas membeli Balotelli pada Januari 2013 dari Man City dengan harga 20 juta euro.
Balotelli tampil bagus pada separuh musim pertamanya di Milan. Dia mencetak 12 gol dari 13 laga di Serie A. Namun, pada musim berikutnya, Balotelli tampil buruk. Allegri akhirnya dipecat Milan pada Januari 2014 lantaran performa buruk tim.
Tomas Rincon
Allegri membeli Tomas Rincon pada Januari 2017. Saat itu, Juventus harus membayar 8 juta euro untuk bisa membeli pemain asal Venezuela itu dari klub Serie A lain yakni Genoa.
Rincon tampil mengecewakan di Juventus. Dia tidak pernah jadi pilihan utama di lini tengah. Bahkan, Rincon kemudian hanya bermain setengah musim saja di Juventus setelah dilepas ke Torino pada musim selanjutnya.
Rincon hanya dua kali tampil sebagai pemain inti di Serie A untuk Juventus.
Riccardo Orsolini
Tidak banyak yang menyadari bahwa Orsolini pernah menjadi pemain Juventus. Dia dibeli pada era Allegri, tepatnya pada musim panas 2017. Juventus membelinya dengan harga 6 juta euro.
Namun, Orsolini tidak pernah bermain untuk Juventus. Dia segera dipinjamkan ke Ascoli, Atalanta, lalu Bologna hingga dilepas secara permanen pada musim 2019/2020 lalu.
Sumber: Bola
Baca Ini Juga:
- MotoGP Berduka: Para Rider Ucapkan Duka Cita untuk Mendiang Jason Dupasquier
- Manchester City 0 vs 1 Chelsea: Pedang The Citizens Tumpul Diadang Perisai The Blues
- Kisah Lampau N'Golo Kante, Si Pemulung yang Baru Saja Juara Liga Champions
- Pemain Chelsea dan Trofi Liga Champions: Dicium, Dipeluk, Dijadikan Topi dan Penyangga Kaki
- Kisah Karir Edouard Mendy: 2015 Bingung Cari Kerja, 2021 Jadi Juara Liga Champions
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30 -
James Rodriguez: Saya Lebih Baik dari Zidane, Modric, Kroos, dan Xavi
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 05:24 -
Hasil Italia vs Jerman: Skor 1-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:12 -
Hasil Belanda vs Spanyol: Skor 2-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:03 -
Hasil Denmark vs Portugal: Skor 1-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:55 -
Hasil Kroasia vs Prancis: Skor 2-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:48 -
Menpora dan Ratu Tisha Jadi Pembicara di Forum PBB, Ini yang Dibahas
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025, 03:55
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40