Wah! Sterling Bisa Jadi Menolak Penghargaan Pemain Terbaik, Mengapa?

Richard Andreas | 24 April 2019 10:20
Wah! Sterling Bisa Jadi Menolak Penghargaan Pemain Terbaik, Mengapa?
Raheem Sterling (c) AFP

Bola.net - - Raheem Sterling merupakan kandidat terdepan untuk meraih gelar pemain terbaik Premier League musim ini alias Professional Footballers’ Association (PFA) Player of the Year. Dia mengungguli sejumlah kandidat lain seperti Virgil van Dijk dan Eden Hazard.

Di antara enam calon pemenang, Sterling dan Van Dijk merupakan dua calon terdepan. Keduanya merupakan pemain penting bagi Manchester City dan Liverpool dalam persaingan ketat di papan atas Premier League musim ini.

Advertisement

Biarpun demikian, Sterling ternyata tidak terlalu mementingkan penghargaan itu. Dia hanya ingin fokus membantu Man City menjuarai Premier League dan FA Cup, gelar individual tidak ada artinya jika mereka gagal juara.

Sterling juga menyebutkan satu pemain yang dia pilih jadi pemenang. Baca pengakuan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Tidak Penting

Pertama-tama, Sterling mengaku senang bisa jadi kandidat unggulan, tetapi gelar itu tidak akan berarti jika Man City gagal juara. Dia hanya ingin membantu tim meraih gelar juara, penghargaan individual hanyalah bonus.

"Rasanya bagus bisa dinilai sebagai salah satu unggulan, tetapi sejujurnya, jika kami gagal menjuarai Premier League, saya tidak benar-benar ingin berada dalam persaingan ini," ujar Sterling di fourfourtwo.

"Yang ingin saya lakukan adalah menjuarai Premier League, FA Cup, barulah memikirkan hal-hal itu [penghargaan individual], meski sayangnya penghargaan itu diberikan sebelumnya."

"Tanpa penghargaan itu, sebenarnya tidak terlalu penting bagi saya," sambung dia.

2 dari 2 halaman

Memilih Harry Kane

Pemungutan suara untuk PFA Player of the Year ini diikuti oleh semua pemain dengan syarat tidak boleh memilih diri sendiri dan rekan setimnya. Sebab itu, Sterling mengaku memilih Harry Kane.

"Saya memilih Harry Kane sebab dia mencetak begitu banyak gol setiap tahunnya, dia melakukan banyak hal untuk tim, memberikan segalanya untuk tim."

"Saya memikirkan soal kesempatan saya bersama dia di timnas, bagaimana dia bekerja keras, etika kerjanya, bagaimana dia mengurus diri sendiri. Dia selalu ada, khususnya setelah pulih dari cedera," lanjut Sterling.

"Sebagai profesional, saya belajar dari dia, dan itulah alasan saya memilihnya," tutupnya.