Terungkap, MU Paling Beruntung, Liverpool Paling Sial di EPL
Heri | 7 Agustus 2018 15:20
Bola.net - - Sebuah studi dilakukan oleh ESPN, Intel, dan University of Bath untuk menentukan tim yang paling beruntung di Premier League musim lalu. Ada beberapa parameter yang dipakai untuk menentukan 'keberuntungan' dalam studi ini.
Berikut adalah parameter yang dipakai untuk menilai keberuntungan sebuah tim:
Gol yang harusnya dianulir.
Gol yang dianulir tapi harusnya sah.
Penalti yang harusnya tak diberikan.
Penalti yang harusnya diberikan, tetapi tidak diberikan.
Kartu merah yang seharusnya tidak diberikan.
Kartu merah yang harusnya diberikan tetapi luput dari pengawasan wasit.
Gol yang dicetak setelah injury time harusnya habis.
Gol yang terjadi karena berbelok arah setelah benturan tak disengaja.
Setelah ada insiden yang teridentifikasi, hasil akhir pertandingan akan berubah. Selain dengan insiden yang terjadi, hasil alternatif ini diprediksi menggunakan faktor-faktor seperti kekuatan tim, performa dalam beberapa pertandingan terakhir, serta faktor tuan rumah.
Contoh yang dipakai adalah laga antara Liverpool melawan Manchester United di Anfield pada 14 Oktober 2017 yang berakhir dengan skor 0-0. Dalam laga itu, Liverpool harusnya mendapatkan penalti pada menit ke-63. Dalam simulasi, Liverpool harusnya bisa menang 1-0.
Setelah semua pertandingan dianalisis dan proses simulasi selesai, didapat lah hasil akhir berupa klasemen akhir alternatif. Setiap tim juga diberi index keberuntungan. +1 berarti sangat beruntung, 0 berarti berimbang, dan -1 berarti sangat tidak beruntung. Ada banyak perubahan yang terjadi, berikut adalah beberapa contoh besarnya.
Liverpool Paling Sial
Liverpoo di bawah asuhan Jurgen Klopp bisa menunjukkan permainan yang memikat nan mematikan musim lalu. Salah satu faktor terbesarnya adalah ketajaman pemain baru mereka; Mohamed Salah. Bintang asal Mesir itu memecahkan banyak sekali rekor pada musim pertamanya di Liverpool.
Permainan Liverpool yang eye catching, terutama di lini depan, ternyata tidak dibarengi dengan keberuntungan. Menurut studi ini, Liverpool harusnya bisa mendapatkan 12 poin lebih banyak dari yang mereka dapat di Premier League (75 poin). Ada 14 insiden yang di-review dan Liverpool harusnya bisa finis di peringkat dua klasemen akhir dengan 87 poin.
Salah satu pertandingan paling menentukan adalah laga melawan Tottenham di Anfield yang berakhir 2-2. Spurs mendapatkan dua penalti aneh (diving Harry Kane dan keputusan kontroversial asisten wasit yang memberikan penalti di injury time). Liverpool harusnya bisa meriah tiga poin penuh dalam pertandingan itu.
Man United Paling Beruntung
Jose Mourinho mungkin lebih dikenal sebagai pelatih yang paling banyak mengeluh di Inggris. Sindiran-sindiran khas Mourinho terhadap kinerja wasit selalu menjadi santapan hangat media setempat. Sepanjang kariernya di Inggris, Mou sudah beberapa kali bermasalah karena kebiasaan mengkritik wasit itu.
Namun dalam studi ini, Man United ternyata terbukti sebagai klub yang paling beruntung. Dari 16 insiden yang dianalisis, poin Man United ditengarai harus berkurang enam poin. Jika itu terjadi, mereka harusnya finis di posisi empat, bukan posisi dua.
Salah satu contoh pertandingan yang mencerminkan keberuntungan United adalah saat mereka menjamu Brighton pada November 2017. Kala itu United menang 1-0 lewat gol bunuh diri Lewis Dunk. Setelah United mendapatkan sepak pojok kontroversial, Ashley Young menguasai bola di luar kotak penalti. Tembakan Young membentur Dunk dan masuk ke gawang Brighton, menjadi gol kemenangan tuan rumah.
Stoke Harusnya Tak Terdegradasi
Keberuntungan, atau kesialan, tentu saja memberikan pengaruh kepada semua tim. Bukan cuma di papan atas yang memperebutkan gelar juara dan tiket ke Eropa, pertarungan di papan bawah untuk menghindari degradasi juga turut terpengaruh.
Stoke City terdegradasi dari Premier League karena cuma mengumpulkan 33 poin saja. Tapi dalam studi ini, mereka harusnya bisa mendapatkan empat poin lebih banyak dari insiden-insiden sepanjang musim. Seandainya hal itu terjadi, Stoke harusnya bisa bertahan di premier League. Poin mereka memang sama dengan Huddersfield (37 poin), tapi Stoke unggul selisih gol.
Stoke harusnya bisa meraih hasil imbang1-1 melawan Crystal Palace pada 5 Mei (Stoke kalah 1-2). Mereka juga harusnya menang 1-0 saat berhadapan dengan leicester, tapi harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Brighton Rugi Besar
Chris Hugton mampu memimpin Brighton & Hove Albion menjalani musim pertama dalam sejarah mereka di Premier League dengan sangat baik. Bagi tim promoso seperti The Seagulls, target mereka tentu tidak muluk dan hanya ingin bertahan di kasta tertinggi sepakbola Inggris saja.
Kinerja apik Brighton di akhir-akhir musim membuat mereka bisa finis nyaman di peringkat 15 klasemen akhir. Tapi Brighton harusnya bisa finis enam peringkat lebih tinggi, di posisi 9.
Sekilas memang terlihat sepele, posisi 15 dan 9 sama-sama aman dari degradasi dan tak memberikan hadiah lolos ke Eropa. Tapi bagi klub kecil sekelas Brighton, kenaikan itu bisa berdampak besar.
Setiap klub di Premeir League mendapatkan hampir dua juta euro untuk setiap posisi yang lebih tinggi di klasemen akhir. Artinya, Brighton harusnya mendapatkan dana tambahan 12 juta euro atas prestasi mereka. Meski terlihat kecil untuk ukuran Inggris, tapi bagi Brighton, dana itu bisa memberikan bantuan besar bagi mereka untuk mengarungi musim ini.
Video Menarik Asian Games
[initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arsenal dan MU Bersaing untuk Jerome Boateng
Liga Inggris 6 Agustus 2018, 23:05 -
3 Alasan MU Harus Rekrut Toby Alderweireld
Editorial 6 Agustus 2018, 15:39 -
Mourinho Dinilai Butuh Bantuan Untuk Tutup Mulut
Liga Inggris 6 Agustus 2018, 14:52 -
Demi MU, Kenyon Minta Mourinho dan Woodward Bersatu
Liga Inggris 6 Agustus 2018, 14:40 -
Everton Buru Dua Bek Manchester United
Liga Inggris 6 Agustus 2018, 14:30
LATEST UPDATE
-
Ambisi Pribadi yang Justru Menelan Patrick Kluivert
Tim Nasional 21 Maret 2025, 15:20 -
Diogo Costa Bocorkan Obrolan dengan Ronaldo Sebelum Hentikan Penalti Eriksen
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:15 -
Tampil Gemilang Musim Ini, Ousmane Dembele Pantas Raih Ballon d'Or?!
Liga Eropa Lain 21 Maret 2025, 14:45 -
Bologna: Bukti Perencanaan Lebih Penting dari Pemain Bintang
Liga Italia 21 Maret 2025, 14:13 -
Maarten Paes di Timnas Indonesia: 14 Kali Kebobolan dari 7 Laga
Tim Nasional 21 Maret 2025, 13:45 -
Padahal Pegang Rekor, Harry Kane Merasa Gol-Golnya Dianggap Remeh
Piala Eropa 21 Maret 2025, 13:45
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39