Terungkap, Arsenal Pimpin Gerakan Protes Agar Man City Tetap Dihukum?
Richard Andreas | 30 Maret 2020 12:00
Bola.net - Manchester City meyakini bahwa Arsenal merupakan klub terdepan yang memimpin sejumlah klub Premier League lainnya dalam tuntutan menegakkan hukuman larangan bermain Man City di Liga Champions dan semua kompetisi turunannya untuk dua musim ke depan.
Menurut Mirror, sejumlah klub Premier League pekan lalu bersatu menuntut Court of Arbitration for Sport (CAS) untuk tetap memastikan Man City dilarang bermain di Liga Champions musim depan. Mereka yakin Man City tetap bersalah meski sudah mengajukan banding.
Beberapa bulan lalu, UEFA mencekal Man City dari kompetisi Eropa sampai dua musim ke depan karena melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP). Man City dituding bersalah dan harus bertanggung jawab.
Juara bertahan Premier League ini pun tidak terima dan langsung bereaksi dengan mengajukan banding ke hadapan CAS. Masih belum jelas bagaimana keputusan CAS, yang terhenti sementara akibat pandemi virus corona.
Di sinilah Arsenal melihat celah, memulai permusuhan dengan Man City. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Dipimpin Arsenal
Mengajukan banding ke CAS merupakan langkah terakhir Man City untuk meringankan hukuman, tidak ada jalan yang lebih tinggi dari CAS untuk urusan olahraga.
Belum pasti bagaimana keputusan CAS, bisa jadi hukuman Man City jadi lebih berat. Sebab itu, pekan lalu Liverpool, Manchester United, Chelsea, Burnley, Leicester City, Wolves, dan Arsenal mengirim surel pada CAS yang berisikan tuntutan untuk mempertahankan keputusan larangan bermain Man City itu.
Kini, Mirror mengatakan bahwa Man City menyelediki langkah bersama klub-klub tersebut dan menyadari bahwa Arsenal merupakan klub terdepan yang memimpin sederet klub lainnya.
Artinya, Arsenal benar-benar berharap hukuman Man City tetap ditegakkan, supaya mereka punya kesempatan kembali ke Liga Champions musim depan dengan mengamankan peringkat ke-5 klasemen akhir musim ini.
Memulai Permusuhan
Sebelumnya Arsenal dan Man City tidak pernah bermasalah, tidak punya riwayat buruk. Namun, bisa jadi Arsenal telah memulai permusuhan yang tidak perlu karena keputusan mereka memimpin protes klub pekan lalu.
Arsenal jelas akan membantah tudingan tersebut jika Man City menuntut penjelasan. Tidak ada bukti, mereka juga tidak wajib memberikan jawaban terhadap pertanyaan Man City.
Bagaimanapun, tidak akan ada keputusan apa pun sebelum musim kembali dilanjutkan ketika pandemi virus corona mereda nanti. Sampai sekarang situasinya masih ditangguhkan, entah musim Premier League, entah hukuman Man City.
Sumber: Metro
Baca ini juga ya!
- Mesut Ozil dan Masalahnya Saat Kehilangan Bola
- Valencia Minta Arsenal Bayar Rp714 Miliar untuk Carlos Soler, Siapa Dia?
- Mesut Ozil Musim 2015/2016: Ketika Sang Raja Assist Berjaya
- Tak Mau Disalip Arsenal, Roma Siap Nego Transfer Smalling dari Man United
- Didesak Segera Perpanjang Kontrak di Arsenal, Apa Respons Pierre-Emerick Aubameyang?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
10 Momen Rivalitas Guardiola-Mourinho: Kawan Jadi Lawan
Liga Champions 29 Maret 2020, 15:00 -
Skenario Sisa EPL 19/20: Digelar Tanpa Penonton dan Selesai Bulan Juli
Liga Inggris 29 Maret 2020, 07:00
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41 -
Waduh, Thiago Motta Terancam Dipecat Juventus?
Liga Italia 21 Maret 2025, 00:40 -
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40