Solskjaer Yakin Kegagalan Manchester United Tidak Mengejutkan

Richard Andreas | 13 Mei 2019 13:30
Solskjaer Yakin Kegagalan Manchester United Tidak Mengejutkan
Reaksi skuat Manchester United di ujung musim 2018/19. (c) AP Photo

Bola.net - - Bos Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mengakui tidak banyak sisi positif yang bisa didapatkan dari kegagalan MU musim ini. Dia hanya bisa berjanji MU bakal jauh lebih baik musim depan untuk bersaing dengan tim-tim kuat lainnya.

Minggu (12/5) kemarin, MU menutup Premier League musim ini dengan kekalahan dari tim degradasi. Kekalahan itu memastikan MU hanya bisa mengamankan peringkat keenam klasemen akhir, alias yang terburuk dari The Big Six.

Advertisement

Bagi tim sebesar MU, gagal menembus empat besar jelas merupakan kegagalan besar. Bahkan target empat besar saja sudah merupakan kemunduran bagi MU yang terbiasa bersaing merebut trofi.

Solskjaer menyadari kekurangan itu, tetapi dia juga menjelaskan bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan MU untuk bersaing musim ini. Mengapa begitu? Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Sempat Bersaing

Performa MU sungguh tidak stabil sepanjang musim ini. Di awal era Solskjaer, MU sebenarnya tampil cukup baik dan membungkus banyak kemenangan. Namun, entah mengapa performa mereka merosot dan tidak bisa bangkit lagi.

"Kami sempat bersaing untuk merebut empat besar tetapi pada dua laga terakhir, sudah jelas, performa kami mengecewakan. Kami seharusnya menang atas dua tim yang sudah terdegradasi tetapi kami gagal dan itu bakal jadi kenyataan pahit untuk semua orang," buka Solskjaer kepada Manchester Evening News.

"Liga adalah kompetisi yang sulit, tidak peduli siapa lawan anda, dan musim berjalan panjang. Jelang akhir musim, kami bermain di bawah standar. Kami menjalani periode bagus setelah paruh musim ini tetapi kami merosot jelang akhir musim."

2 dari 2 halaman

Tidak Terkejut

Solskjaer pun menegaskan kegagalan MU bersaing dengan tim-tim kuat lainnya tidak terlalu mengejutkan. Manchester City jadi juara, Liverpool runner-up. Kedua tim itu jauh lebih kuat dari tim-tim lainnya.

"Tidak, ini tidak mengejutkan. Sebab beginilah dinamika sepak bola. Ini adalah soal margin, percaya diri, kurang percaya diri, kebiasaan, ini soal datang berlatih setiap hari dan melakukan banyak hal dengan benar."

"Mungkin karena pada awalnya saya dikritik terlalu sering memainkan tim yang sama, lalu kami diserang cedera dan kami harus berotasi skuat serta mengganti tim, kami gagal menjaga tim yang terus menang," sambung Solskjaer.

"Dan kami tidak punya landasan yang cukup kuat untuk terus menjaga performa apik tersebut," tutupnya.