Sepak Pojok Jadi Momok Menakutkan Leicester

Editor Bolanet | 27 September 2016 22:32
Sepak Pojok Jadi Momok Menakutkan Leicester
Claudio Ranieri (c) AFP
- Perbedaan paling menonjol dari penampilan Leicester City jika dibandingkan dengan musim lalu adalah performa lini belakang. Leicester terlalu mudah kebobolan, terutama melalui bola mati, sepak pojok, pada musim ini.


Saat ini gawang The Foxes sudah kebobolan 11 gol, hanya satu gol lebih baik dari tim penghuni dasar klasemen yakni Sunderland.


Saat kalah dari Manchester United dengan skor 4-1, tiga gol Setan Merah berasal dari situasi bola mati yakni sepak pojok. Hal ini diakui sebagai sebuah masalah besar oleh pelatih Claudio Ranieri. Bahkan, telah menjadi momok untuk para pemainnya.


Kami kebobolan gol. Terlalu banyak. Ya, terlalu banyak gol. Saya bicara ini kepada pemain dan mereka takut. Ini bukan tentang aturan baru dari wasit, itu hal yang biasa kami lakukan, buka Ranieri.


Saya berkata pada pemain 'mengapa kami berubah?' Musim lalu Leicester adalah salah satu klub terbaik di liga dan kebobolan gol sangat sedikit dari bola mati.


Sekarang kami meninggalkan empat meter. Kami harus kembali menemukan kekuatan kami, tukas pelatih asal Italia ini. Sepanjang musim lalu, Leicester hanya kebobolan 36 gol. Paling baik kedua, selisih satu gol dengan Tottenham dan Manchester United yang paling sedikit kebobolan. [initial]


 (soc/asa)