Rivalitas Liverpool vs Man City Seperti El Clasico Versi Lebih Baik, Ini Alasannya

Richard Andreas | 13 November 2019 12:30
Rivalitas Liverpool vs Man City Seperti El Clasico Versi Lebih Baik, Ini Alasannya
Liverpool vs Manchester City di Anfield. (c) AP Photo

Bola.net - Kemenangan 3-1 Liverpool atas Manchester City di Anfield akhir pekan lalu mengantarkan tim asuhan Jurgen Klopp ini unggul delapan poin di puncak klasemen sementara. Juga, hasil ini memaksa Pep Guardiola dan timnya mengekor dari peringkat keempat.

Mengutip Goal internasional, laga panas itu sungguh lengkap. Ada sepak bola fantastis di lapangan, juga sejumlah kontroversi. Guardiola bahkan disorot karena reaksinya selama dan setelah pertandingan.

Advertisement

Sepenggal kalimat Guardiola: “thank you so, so much” dan “twice, twice, twiiiiiiiiiiice!” bakal terus diingat. Man City seharusnya dapat dua hadiah penalti karena handball, tapi wasit bergeming.

Jurgen Klopp, di sisi lain, memilih tidak banyak bicara. Padahal biasanya dia doyan menanggapi komentar pedas yang mengarah pada timnya.

Laga ini jelas menandai rivalitas sengit Liverpool vs Man City yang kian kuat, mungkin bakal bertahan beberapa tahun ke depan. Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Rivalitas Guardiola

Guardiola tidak asing dengan rivalitas sengit seperti itu. Dia pernah menangani Barcelona semasa Jose Mourinho duduk di kursi pelatih Real Madrid. Dua pelatih top ini saling menggoda.

Mourinho tampaknya punya misi pribadi untuk menyulitkan Guardiola. Ketika akhirnya Guardiola meninggakan Camp Nou pada tahun 2012 lalu, banyak yang percaya misi Mourinho sukses. Madrid jadi juara, Barca mencari pelatih baru.

Liverpool vs Man City memang belum layak dibandingkan dengan rivalitas panas Barcelona vs Real Madrid, tapi setidaknya sudah mengarah ke sana.

Kala itu, duel El Clasico berubah menjadi ajang baku hantam. Kartu merah lumrah, pemain berdarah-darah dianggap biasa. Liverpool vs Man City belum mencapai level itu.

2 dari 3 halaman

Klopp Bukan Mourinho

Untungnya, Jurgen Klopp bukan Mourinho. Dia enggan terlibat psywar ala Guardiola. Alih-alih, Klopp justru tak segan memuji kualitas Guardiola sebagai pelatih top.

Man City justru menjaga suasana permusuhan. Mereka percaya Liverpool diperlakukan istimewa oleh media, Premier League, dan para wasit. Dua tim ini merupakan yang terbaik di Inggris, mungkin juga di Eropa.

Baik Liverpool maupun Man City telah memecahkan rekor demi rekor, melewati momen-momen penting. Duel kedua tim ini biasanya intens, tegang, dan berkualitas tinggi.

3 dari 3 halaman

Saling Respek

Di antara para pemain dan kedua pelatih, ada rasa saling respek yang dijunjung tinggi. Klopp mengakui Guardiola sebagai pelatih terbaik di duniia, Guardiola berkata Liverpool merupakan tim terbaik di dunia.

Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne berteman. Juga Fernandinho, Roberto Firminho, Fabinho, Alisson Becker, Gabriel Jesus, dan Ederson Moraes yang sama-sama berasal dari brasil.

Musim ini, Liverpool tampak sedikit lebih baik. Kemenangan akhir pekan lalu juga disebabkan oleh ketenangan para pemain, ketika pemain Man City terbakar emosi seperti Guardiola.

Sumber: Goal