Rapor 100 Laga Solskjaer Sebagai Bos MU: Ternyata Sama Saja dengan Mourinho-Moyes

Richard Andreas | 3 November 2020 12:30
Rapor 100 Laga Solskjaer Sebagai Bos MU: Ternyata Sama Saja dengan Mourinho-Moyes
Marcus Rashford menjadi bintang kemenangan Manchester United atas RB Leipzig, Kamis (29/10/2020) (c) AP Photo

Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer baru saja membungkus pertandingan ke-100 sebagai manajer Manchester United. Sayang hasilnya tidak sesuai harapan, MU kalah 0-1 dari Arsenal akhir pekan lalu.

Biar begitu, torehan 100 laga seharusnya boleh dibanggakan Solskjaer. Tidak ada yang menduga dia bisa mempertahankan jabatannya selama ini, mengingat pengalaman Solskjaer begitu minim.

Advertisement

Solskjaer boleh bangga untuk capaian 100 laga, tapi tidak untuk hasil di lapangan dan soal perkembangan tim. Untuk dua perkara ini dia tidak lebih baik dari pelatih-pelatih sebelumnya, masih menghadapi masalah yang sama.

100 laga tak maksimal, Solskjaer masih dipercaya jadi pelatih. Pertanyaannya, apakah Solskjaer sudah lebih baik dari pelatih-pelatih sebelumnya di era pasca-Fergie?

1 dari 4 halaman

Performa angin-anginan

Harry Maguire, Scott McTominay, dan Eric Bailly tertunduk saat kalah dari Tottenham di pekan keempat Premier League 2020/2021 (c) AP Photo

Solskjaer tiba di Old Trafford pada Desember 2018, ditunjuk menggantikan Jose Mourinho. Saat itu penunjukkan Solskjaer sempat ramai diprotes fans MU, yang merindukan pelatih berpengalaman.

Untungnya Solskjaer memulai kariernya dengan sangat baik, memenangi 14 dari 17 pertandingan pertama, termasuk come-back dramatis atas PSG di leg kedua 16 besar Liga Champions.

Namun, tepat setelahnya MU menelan 8 kekalahan dalam 12 pertandingan. Dan awal musim lalu, MU hanya memetik 3 kemenangan dari 12 pertandingan pertama, meski bisa bangkit di akhir musim dengan 19 laga tanpa kekalahan untuk mencapai empat besar.

Artinya, masalah utama Solskjaer terletak pada inkonsistensi, dan itu masih ada sampai sekarang. Contoh paling jelas: Kalah 1-6 dari Tottenham tapi bisa menang 2-1 atas PSG.

2 dari 4 halaman

Performa tak stabil 100 laga Ole

Grafik 100 laga Solskjaer pun naik-turun, jika bagus ya sangat bagus, jika buruk ya terpuruk terlalu dalam. Ini tergambar pada persentase kemenangan 100 laga MU di bawah Solskjaer:

  • Laga 1 sampai 17: 82% persentase kemenangan
  • Laga 18 - 41: 20%
  • Laga 42 - 65: 54%
  • Laga 66 - 84: 68%
  • Laga 85 - 100: 43%

3 dari 4 halaman

Musim krusial

Marcus Rashford menjadi bintang kemenangan Manchester United atas RB Leipzig, Kamis (29/10/2020) (c) AP Photo

Kini, Solskjaer memasuki musim terpenting sejak melatih MU. Tidak ada lagi alasan untuk gagal, targetnya masih masuk empat besar.

Nahasnya, awal musim ini tidak menunjukkan tanda-tanda positif. MU tertahan di peringkat ke-15 setelah 6 pekan berlalu, hanya dengan 7 poin.

Pada separuh musim pertamanya Solskjaer masih dimaklumi karena menerima skuad warisan. Lalu musim lalu dia dimaafkan karena bisa membawa tim menembus empat besar.

Sekarang Solskjaer tidak bisa berdalih lagi. Dia sudah mendapatkan pemain-pemain yang dia inginkan, sudah seharusnya bisa mencapai target dan meraih trofi.

4 dari 4 halaman

Sama dengan yang lain, sejak kepergian Fergie

Yang tak kalah penting, torehan Solskjaer ternyata tidak jauh berbeda dengan pelatih-pelatih MU sebelumnya, bahkan masih kalah dari Jose Mourinho.

Solskjaer pun belum mempersembahkan trofi, dan sampai sekarang MU belum bisa konsisten.

David Moyes

  • Persentase kemenangan: 53%
  • Gol per pertandingan: 1,7
  • Kebobolan per pertandingan: 1,1

Louis van Gaal

  • Persentase kemenangan: 52%
  • Gol per pertandingan: 1,5
  • Kebobolan per pertandingan: 1

Jose Mourinho

  • Persentase kemenangan: 58%
  • Gol per pertandingan: 1,7
  • Kebobolan per pertandingan: 0,8

Ole Gunnar Solskjaer

  • Persentase kemenangan: 55%
  • Gol per pertandingan: 1,8
  • Kebobolan per pertandingan: 1

Sumber: Sky Sports