Profil Ruud van Nistelrooy: Poacher Manchester United yang Berani Hina Sir Alex Ferguson
Asad Arifin | 28 April 2020 10:12
Bola.net - Ruud van Nistelrooy bakal dikenang sebagai salah satu penyerang hebat yang pernah bermain di Manchester United. Bernama lengkap Rutgerus Johannes Martinus van Nistelrooy, dia adalah seorang poacher sejati.
Nistelrooy bermain untuk United pada 2001 hingga 2006. Itu adalah salah satu periode terbaik Setan Merah, di mana mereka bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar di Premier League.
Nistelrooy menjelma sebagai mesin gol bagi United. Dia bersaing ketat dengan Thierry Henry yang menjadi mesin gol di Arsenal. Persaingan kedua pemain begitu sengit, walau gaya bermainnya berbeda.
Hanya saja, karir gemilang Nistelrooy di United berakhir tragis karena dia terlibat cekcok dengan Sir Alex Ferguson dan Cristiano Ronaldo. Nistelrooy kemudian pindah ke Real Madrid, lalu ke Hamburg, dan Malaga.
Nistelrooy, Seorang Poacher
Sulit mencari padanan penyerang dengan gaya bermain mirip dengan Nistelrooy. Pria asal Belanda ini adalah tipe penyerang oportunis yang sangat berbahaya ketika berada di dalam kotak penalti.
Nistelrooy sangat klinis ketika mendapat peluang di depan gawang. Finishing menjadi kemampuan utama Nistelrooy, baik dengan kedua kaki atau kepalanya.
Nistelrooy punya penempatan posisi, reaksi, dan manuver menyerang yang sangat bagus. Pergerakannya di kotak penalti sulit diprediksi. Dia tahu kapan harus berlari dan diam untuk terhindar dari posisi offside. Karakter bermain Nistelrooy lebih dikenal dengan 'poacher'.
Nistelrooy punya lari jarak pendek yang cepat. Kemampuan melepas tendangan dengan berbagai teknik, dia bisa membidik gawang walau dalam posisi membelakanginya. Nistelrooy juga punya eksekusi penalti yang akurat.
Awal Karir Nistelrooy
Nistelrooy memulai karirnya pada 1993. Pada usia 17 tahun, dia bermain untuk klub kasta kedua di Belanda yakni Den Bosch. Nistelrooy muda bermain sebagai gelandang, sebelum bertransformasi sebagai penyerang tengah.
Bakat besar yang dimiliki Nistelrooy kemudian dicium Heerenveen. Pada 1997, Nistelrooy dibeli dengan harga 1,5 juta euro. Di klub inilah Nistelrooy berjumpa dengan Darren Ferguson, anak Sir Alex Ferguson, yang kelak meminta sang ayah untuk membelinya.
Hanya satu musim di Heerenveen, Nistelrooy kemudian dilirik PSV Eindhoven. Harga transfernya pun naik signifikan. PSV membelinya dengan harga 7 juta euro. Nistelrooy pun membayarnya dengan dua gelar juara Eredivisie.
Nistelrooy tak lama bermain di PSV, dia kemudian dilirik Manchester United. Ferguson membayar 28 juta euro kepada PSV untuk membeli Nistelrooy pada 2001. Sejak saat itu, nama Nistelrooy dikenal sebagai bomber maut.
Gemilang di Manchester United
Nistelrooy sudah meraih banyak hal di PSV. Dia menjadi top skor dan pemain terbaik di Eredivisie. Akan tetapi, karir Nistelrooy mencapai level puncak ketika bermain untuk Manchester United.
Nistelrooy memang hanya lima musim bermain di United, tetapi dia punya jejak legendaris. Ketika ada pemain Belanda datang ke United, dia pasti akan mengemban bayang-bayang sukses yang pernah diukir Nistelrooy pada 2001 hingga 2006.
Nistelrooy hanya memberi satu gelar Premier League untuk United, begitu juga dengan Pila FA dan Piala Liga. Akan tetapi, secara individu, dia memberikan banyak untuk untuk Setan Merah. Nistelrooy mencetak 150 gol dari 2019 laga bersama Setan Merah.
Pada musim 2001/2002, Nistelrooy meraih gelar PFA Players' Player of the Year. Nistelrooy juga pernah meraih gelar top skor Premier League dan tiga kali menjadi top skor Liga Champions.
Nistelrooy juga akan dikenang fans United karena perseteruan dengan para pemain Arsenal. Nistelrooy pernah berseteru dengan Martin Keown dan Patrick Vieira. Nistelrooy pula yang ikut menghentikan laju 'the invincibles' Arsenal pada musim 2004/2005 lewat kemenangan 2-0.
Pindah ke Real Madrid
Nistelrooy adalah pemain dengan ego yang tinggi. Bukan hanya ego ketika di lapangan, juga di luar lapangan. Dia berselisih dengan Sir Alex dan harus didepak dari skuad Manchester United.
Real Madrid hanya membayar 15 juta euro untuk mendapatkan jasa Nistelrooy.
Pesona Nistelrooy belum pudar saat pindah ke Real Madrid. Nistelrooy mampu bersaing dengan Ronaldo dan Raul untuk mendapatkan tempat di lini depan Real Madrid. Pada musim pertama, dia mencetak 25 gol di La Liga dan menjadi top skor.
Namun, karir Nistelrooy di Real Madrid tidak berjalan mulus. Pada November 2008, Real Madrid memberi kabar buruk. Nistelrooy cedera dan tidak akan bermain lagi pada sisa laga musim 2008/2009. Nistelrooy mengalami cedera lutut kanan.
Sejak saat itu, pelan tetapi pasti, karir Nistelrooy menurun.
Nistelrooy kemudian pindah ke Hamburg pada 2010 dengan status free transfer. Dua musim di Bundesliga, Nistelrooy mampu mencetak 17 gol. Bukan torehan yang buruk. Nistelrooy pindah ke Malaga pada 2011/2012, tetapi dia sudah habis. Nistelrooy hanya mencetak lima gol dari 35 laga.
Biodata dan Karir Ruud van Nistelrooy
Nama lengkap: Rutgerus Johannes Martinus van Nistelrooy
Tanggal lahir: 1 Juli 1976
Tempat Kelahiran: Oss, Belanda
Karier muda
- 1981–1990 Nooit Gedacht
- 1990–1991 RKSV Margriet
- 1991–1993 Den Bosch
Karier Senior - Main - Gol*
- 1993–1997 Den Bosch - 69 - 17 gol
- 1997–1998 Heerenveen - 31 - 13 gol
- 1998–2001 PSV - 67 - 62 gol
- 2001–2006 Manchester United - 150 - 95 gol
- 2006–2010 Real Madrid - 68 - 46 gol
- 2010–2011 Hamburger - 36 - 12 gol
- 2011–2012 Málaga - 28 - 4 gol
Tim nasional - Gol
- 1997–1998 Belanda U21 4 (0)
- 1998–2011 Belanda 70 (35)
*Gol dihitung dari liga domestik
Nistelrooy Berselisih dengan Ronaldo
Ruud van Nistelrooy meninggalkan Manchester United pada 2006 lalu. Setan Merah menjualnya ke Real Madrid. Perpisahan ini tidak lepas dari masalah yang terjadi antara Nistelrooy dengan Ronaldo.
Mantan pemain United, Louis Saha, menceritakan bahwa Nistelrooy dan Ronaldo pernah bertengkar. Nistelrooy kesal dengan gaya bermain Ronaldo yang jarang memberinya umpan. Nistelrooy kemudian menghina ayah Ronaldo.
“Apakah Ruud membuat Ronaldo menangis? Ya, ada cerita karena saya pikir mereka berakhir dalam pertengkaran saat ayah Cristiano meninggal, jadi itu bukan saat yang tepat. Hal-hal seperti itu terjadi ketika dua pemain memiliki semangat berlebih, tetapi saya yakin Ruud menyesali kata-katanya," tutur Saha.
Mantan staff PM Inggris, Alastair Campbell, punya cerita yang hampir sama dengan Louis Saha.
"Puncak dari semuanya terjadi ketika ia mengatakan pada Cristiano Ronaldo bahwa ia sudah menemukan ayah baru dalam diri Carlos (Queiroz, asisten Fergie -red) hanya sesaat usai ayah Ronaldo, yang seorang alkoholik, meninggal dunia," tulis Campbell, sosok yang konon begitu dekat dengan Ferguson, sebagaimana dilansir Sportsmole.
"Carlos memintanya menunjukkan respek dan ia mengatakan ia takkan menghormati siapapun."
"Ia kemudian meminta maaf, namun CR tidak terima. Alex kemudian memulangkan Van Nistelrooy usai mendengar itu. Dia tidak yakin apa yang akan ia lakukan dengannya."
Pernah Hina Ferguson
Ego Nistelrooy terlalu besar. Dia tak terima ketika Ferguson memaksanya duduk di bangku cadangan. Nistelrooy begitu marah dan kehilangan kontrol, dia mengucapkan banyak kata-kata buruk pada Ferguson, di depan banyak orang.
Permasalahan mereka memuncak di final Piala Liga antara MU kontra Wigan pada 2006 silam. Nistelrooy begitu geram karena hanya duduk di bangku cadangan, dia pun melepaskan amarahnya, menghina Ferguson dengan kata-kata kasar yang membabi buta.
"Beberapa tahun setelahnya saya merasa tak enak karena apa yang saya lakukan padanya dan sebutan saya pada dia ketika dia memaksa saya duduk di bangku cadangan sepanjang laga final piala liga di Cardiff. Saya menghina dia dengan membabi buta."
"Saya menyebut dia sesuatu [yang buruk]. Saya beberapa kali menghina dia. Saat itu saya keras kepala dan sombong. Itulah awal masalahnya," sambung dia.
"Saya sangat tidak respek padanya, juga ada banyak orang di sana. Itu bukan hanya kemarahan biasa dalam kata-kata, lebih dari itu, benar-benar tidak terkontrol. Saya tidak bangga dengan hal itu, sampai sekarang pun."
Penyesalan Nistelrooy
Nistelrooy rupanya menyesali apa yang terjadi antara dirinya dengan Sir Alex Ferguson. Nistelrooy mengaku belajar banyak hal dari kasus tersebut. Setelah pindah dari United, karirnya pun jauh dari sikap kontroversial.
"[Perpisahan saat itu] sangat kasar, untuk kedua pihak. Khususnya setelah lima tahun menjalani ikatan yang kuat. Saya belajar banyak dari dia [Ferguson], dan dengan segala kerendahan hati: dia juga belajar dari saya," ujar NIstelrooy di Tribalfootball.
"Dan meski demikian, semuanya berakhir dengan buruk. Saya adalah pihak yang mengambil langkah pertama untuk membuatnya jadi baik lagi."
Pujian dari Paul Scholes
Paul Scholes bermain dengan beberapa striker hebat saat masih memperkuat Manchester United. Satu yang paling berkesan baginya adalah Ruud van Nistelrooy.
"Saya bermain sebagai nomor 10 dengan Ruud van Nistelrooy untuk satu musim, dan saya menyukainya. Dia seorang pencetak gol yang ganas, benar-benar ganas. Dia hidup untuk mencetak gol," kata Scholes kepada UTD Podcast, seperti dikutip Metro.
"Saya juga suka caranya melakukan penyelesaian. Saya bermain dengan beberapa centre-forward luar biasa. Ada Cole, Yorke, Sheringham, Solskjaer. Ada banyak. Saya juga main dengan van Persie," ujar Scholes.
"Ada beberapa pencetak gol yang hebat. Namun, bagi saya, Ruud adalah yang terbaik. Dia finisher terbaik," pungkasnya.
Baca Ini Juga:
- Adu Kekuatan Manchester United 1998/99 vs Liverpool 2019/20, Siapa yang Menang?
- Aturan Aneh Premier League Andai Dilanjutkan: 5 Pergantian hingga Dilarang Berhubungan Intim
- Hari Ini 9 Tahun Lalu: Lionel Messi Obrak-abrik Lini Belakang Real Madrid
- Adu Kekuatan AC Milan 2004/05 vs Inter Milan 2009/10, Siapa yang Menang?
- Lima Pemain Manchester United yang tak Mendapat Pujian yang Selayaknya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eks Bek Prancis: Madrid Ingin Pogba dan Pogba Siap ke Madrid
Liga Spanyol 27 April 2020, 20:57 -
Berbatov Pernah Kecewa Diminati Tottenham dan Bukannya Barca Atau Madrid
Liga Inggris 27 April 2020, 18:23 -
PSG Tertarik Datangkan Sergio Reguilon, Kasih Gak Nih Real Madrid?
Liga Inggris 27 April 2020, 17:40 -
Agen Ingin Bawa 'The New Kaka' ke Real Madrid
Liga Spanyol 27 April 2020, 17:20 -
Daftar 30 Pemain dengan Nilai Jual Termahal di Tengah Pandemi Corona
Liga Champions 27 April 2020, 15:55
LATEST UPDATE
-
Pemain Juventus Sempat Prediksi Thiago Motta Dipecat Usai Dihajar Fiorentina
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:32 -
Barcelona Hadapi Krisis Bek Tengah Jelang Laga vs Osasuna
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 02:15 -
Prediksi Formasi Juventus di Bawah Mancini: Vlahovic Makin Kesulitan?
Liga Italia 23 Maret 2025, 02:02 -
Julian Alvarez Geram dengan Kontroversi Penalti di Liga Champions
Liga Spanyol 23 Maret 2025, 01:32 -
Jaap Stam Yakin Jeremie Frimpong Cocok untuk Manchester United
Liga Inggris 23 Maret 2025, 01:02 -
Franck Ribery Ungkap Hampir Kehilangan Kaki Setelah Pensiun
Liga Eropa Lain 23 Maret 2025, 00:32 -
Arsenal Tak Punya Alasan Gagal Juara Jika Datangkan Pemain Ini
Liga Inggris 23 Maret 2025, 00:01 -
Patrick Kluivert Tak Punya Pilihan, Timnas Indonesia Harus Kalahkan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:16 -
Media Belanda Ikut Analisis Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tim Nasional 22 Maret 2025, 23:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39